Jumat, 31 Desember 2010

Buku Banten Dalam Angka 2010 telah terbit





















Seperti tahun-tahun sebelumnya, BPS Provinsi Banten menerbitkan sebuah buku Banten Dalam Angka 2010, yang berisi data-data mengenai perkembangan penduduk, perekonomian dan hasil-hasil pembangunan di Provinsi Banten. Data tersebut dikumpulkan dari berbagai instansi/dinas/lembaga pemerintah di lingkungan Provinsi Banten, yang terkait langsung pada bidangnya. Selain data-data sekunder dari instansi, juga dilampirkan data-data primer yang merupakan produk BPS sendiri.

Data ilkim dan musim, diperoleh dari BMG Banten, sementara jumlah pegawai pemerintah didapat dari Biro Kepegawaian Provinsi Banten. Data tentang angkutan darat dan udara diperoleh dari Dinas Perhubungan dan Komunikasi, dan berbagai informasi lainnya yang tidak dapat disebutkan satu-persatu.

Data primer sendiri terdiri dari data penduduk yang diperoleh dari sensus penduduk/susenas, data inflasi dari survei tiap minggu di pasar, data PDRB dari total nilai produksi dikurangi biaya input (antara), data ekspor impor diperoleh dengan mengolah simopel, dan data industri dari survei industri bulanan/tahunan.

Untuk mendapatkan buku Banten Dalam Angka 2010, silakan datang ke kantor BPS Provinsi Banten, Jl Syeh Nawawi Al Bantani, Kawasan Pusat Pemerintahan Banten (KP3B) Kav H1-2 Kota Serang, Banten. Karena mendapat komplain dari pihak BPS Provinsi Banten, maka mohon maaf, kami tidak bisa lagi menyediakan softcopy buku "Banten Dalam Angka 2011". Untuk ringkasannya bisa dibaca di artikel Ringkasan Banten Dalam Angka 2011 Baca Selengkapnya...

Artikel Terkait



Instansi yang Mengalami Renumerasi

Di Kementerian Keuangan, pejabat eselon I bisa menerima penghasilan Rp40 juta sebulan.

Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menyetujui remunerasi atau tunjangan kerja dan reformasi birokrasi di enam instansi pemerintah, yakni TNI, Polri, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara, Kementerian Kesejahteraan Rakyat, Kementerian Politik, Hukum, dan Keamanan, dan Kementerian Pertahanan.

Menurut Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso, Menteri Keuangan dalam surat yang dikirimkan 14 Desember 2010 meminta persetujuan DPR untuk menggunakan anggaran sebesar Rp5,3 triliun untuk remunerasi dan reformasi birokrasi.

Renumerasi adalah tunjangan yang akan diberikan kepada pegawai atau karyawan atas perbaikan kinerja. Buntutnya, penghasilan atau gaji yang akan diterima oleh pegawai akan meningkat.

"Yakni di antaranya untuk TNI Rp3,3 triliun dan Polisi Rp1,9 triliun sebagai remunerasi dan penghargaan prajurit di lapangan yang penerapannya enam bulan, dimulai sejak Juli 2010," kata dia di Gedung DPR Jakarta, Rabu 15 Desember 2010.

Selain itu, Priyo menambahkan, untuk Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara Rp6,9 miliar, Kementerian Kesejahteraan Rakyat Rp5,8 miliar, Kementerian Politik, Hukum, dan Keamanan Rp6,7 miliar, dan Kementerian Pertahanan Rp36 miliar. "Ini diberikan untuk para pegawai di golongan bawah agar tergerak meningkatkan prestasinya," ujar Priyo.

Kenapa hanya enam lembaga itu? Priyo mengakui, idealnya semuanya instansi pemerintah dapat tapi pemerintah hanya mengusulkan enam dan itu yang disetujui. "Kalau dananya diambil dari Pos 99 atau dana candangan untuk berbagai keperluan," tuturnya.

Sedangkan Menteri Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono menuturkan, di dalam gedung DPR sudah disepakati reformasi biroksai yang menjadi program utama dan juga telah disetujui pemberian remunerasi di enam instasi. "Ini sudah berlaku sejak 1 Juli, tetapi belum dibayarkan, sehingga pembayaraannya dirapel," kata dia.

• VIVAnews Baca Selengkapnya...

Artikel Terkait



Kamis, 30 Desember 2010

Vicon "Evaluasi Harga Cabe"

Hari ini Kamis, tanggal 30 Desember 2010, Deputi Bidang Distribusi mengadakan Video Conference (Vicon) dengan Kepala BPS/Bidang Distribusi/Kasi Harga BPS Provinsi se- Indonesia membahas dan mengevaluasi harga cabe yang mengalami penurunan drastis pada bulan Desember 2010 dibandingkan bulan November 2010. Penurunan terjadi pada volume yang dikonsumsi rumahtangga maupun penjualan yang dilakukan survei tiap minggu. Beberapa kota memang mengalami kenaikan konsumsi namun sebagian besar justru mengalami penurunan. Untuk itu para penanggungjawab survei di berbagai kota dikonfirmasi apa penyebab terjadi penurunan konsumsi tersebut dan semua BPS Provinsi harus mengirimkan data yang rinci melalui email.

Dengan adanya penjelasan yang detail oleh masing-masing daerah tentunya BPS RI dapat informasi yang lebih detail setelah dilakukan evaluasi di masing-masing daerah. Misalnya di daerah Sumatra Barat (Kota Padang) justru mengalami kenaikan yang signifikan. Seluruh laporan data konsumsi cabe baik cabe merah maupun cabe rawit dikirimkan via email hari ini juga agar BPS RI dapat segera mengevaluasi.

Dalam vicon tersebut, di BPS Provinsi Banten hadir pula Kepala BPS Kab. Pandeglang, Kepala BPS Kota Cilegon dan Kepala BPS Kota Tangerang. Selain dihadiri Kepala BPS Provinsi, juga hadir Kepala Bidang Distribusi sebagai penanggungjawab subyek matter, Kepala Bidang Neraca, Kepala Bidang IPDS, Kasi dan Staf Bidang Distribusi, Kasi Distribusi Kota Tangerang, Kasi Distribusi Kota Serang dan beberapa staf lainnya di BPS Provinsi Banten. Baca Selengkapnya...

Artikel Terkait



Pelatihan INAS Pengolahan Susenas-Sakernas

PELATIHAN PENGOLAHAN INSTRUKTUR NASIONAL (INAS) PENGOLAHAN SUSENAS (SURVEI SOSIAL EKONOMI NASIONAL) DAN SAKERNAS (SURVEI ANGKATAN KERJA NASIONAL) TAHUN 2011

Kami baru ingat, kalau awal bulan in BPS RI memanggil penanggungjawab pengolahan di BPS Daerah untuk mengikuti pelatihan pengolahan instruktur nasional (INAS) pengolahan untuk kegiatan Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) dan Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) Tahun 2010. Acara berlangsung dari tanggal 5 -12 Desember 2010 di Hotel Orchardz, Mangga Dua Jakarta. Kegiatan ini dihadiri oleh 2 orang perwakilan dari 33 provinsi ditambah beberapa orang perwakilan dari direktorat sosial, dan direktorat sistem informasi statistik (SIS) selaku nara sumber.

Acara dimulai dengan pembukaan yang disampaikan oleh Direktur Sistem Informasi Statistik (SIS) selaku penanggungjawab kegiatan pengolahan ini. Kemudian dilanjutkan dengan penjelasan mengenai metodologi kegiatan SurveiSusenas/Sakernas 2010, dari Direktorat Metodologi. Materi ini menjelaskan bagaimana pengambilan sampel dari survei tersebut, dan kegiatan updating listing rumahtangga sebelum melakukan penarikan sampel rumahtangga.



















Hari kedua diisi dengan materi tata cara pengolahan Sakernas, dengan menggunakan program CSPro, yang merupakan program andalan BPS dari tahun ke tahun. Penggunaan program ini sangat simpel dan tidak ribel, baik dalam instalasi maupun penggunaannya. Namun disayangkan program ini hanya bisa berjalan dalam PC Stand Alone, sehingga tidak perlu ada server segala. Proses penggabungan file pun sangat mudah, mengingat setiap sampel(NKS) yang dientri terbentuk file tersendiri. Mudah dan praktis, jarang terjadi crash maupung hung, dan programnya pun FREE alias tidak berbayar.

Materi kedua diisi dengan penjelasan dan ujicoba pengolahan Susenas 2011. Program yang dipakai dalam pengolahan tersebut sangat berbeda, dengan menggunakan C++ dari microsoft, dengan database SQL yang terhubung dengan server. Program ini cukup rumit, karena bila gagal dalam instalasi atau salah memilih menu yang diinginkan, maka program pengolahan tidak bisa berjalan dengan lancar. Program inipun harus berjalan di Windows XP atau Windows 7 tapi yang 32 Bit. Untuk itu instalasi program harus benar-benar ditaati.

Materi ketiga berupa instalasi server kabupaten/kota, perakitan peralatan hand key untuk absensi pegawai, dan penjelasan program MS Office 2010 dari microsoft.

Pada hari dan waktu yang sama, pada tanggal 8-10 Desember 2010 di Hotel Ibis Kemayoran telah diadakan juga pelatihan website untuk penanggungjawab pengelolaan website di daerah. Peserta terdiri dari 33 orang dari BPS Provinsi se-Indonesia, dengan narasumber dari Direktorat Diseminasi Statistik. Materi yang disajikan meliputi desain tampilan website dengan menggunakan php dan database SQL. Dengan waktu yang begitu singkat tentunya peserta harus sangat konsentrasi dalam menerima materi yang cukup padat. Baca Selengkapnya...

Artikel Terkait



Senin, 27 Desember 2010

Sosialisasi Indikator Statistik Utama

Untuk pertama kalinya BPS Provinsi Banten mengadakan Sosialisasi Konsep dan Definisi Indikator Statistik Utama untuk pengguna data, khususnya untuk SKPD Provinsi Banten. Acara yang berlangsung di Hotel Ledian, pada tanggal 23 Desember 2010 dimulai pukul 8.30-16.00 diikuti oleh seluruh pejabat eselon IV dan III di lingkungan BPS Provinsi Banten, dan peserta utama perwakilan dari dinas/lembaga/badan (SKPD) di lingkungan pemerintahan Provinsi Banten

Sebagai nara sumber tentu saja yang tahu persis cara penghitungan statistiknya, yaitu para kepala seksi yang bertanggungjawab terhadap indikator statistik. Materi disajikan secara lugas dan detail dari tiap-tiap sesion. Materi pertama mengenai indikator pengangguran, dilanjutkan angka inflasi, angka ekspor impor, indikator nilai tukar petani, angka produk domestik regional bruto, indeks pembangunan manusia. Setiap nara sumber menerangkan konsep indikator statistik, kemudian mengupas cara perhitungannya, dan menjelaskan arti angka tersebut.

Bagi benar pengguna data, umumnya hanya tahu cara penggunaan namun tidak tahu dari mana agka tersebut diperoleh. Sebagai contoh angka produk domestik regional bruto (pdrb) didapat dari upah dan gaji yang diberikan, surplus usaha (keuntungan), penyusutan barang modal, dan pajak tak langsung. Angka tersebut juga dapat diperoleh dengan nilai barang yang diproduksi (output) dikurangi dengan biaya antara (biaya-biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan suatu produk, seperti bahan baku, bahan penunjang lainnya) sehingga disebut nilai tambah bruto, kalau ditotal/dijumlahkan menjadi produk domestik regional bruto.

Apakah sama produk domestik regional bruto dengan pendapatanregiona? Semua dikupas dalam makalah "PDRB perkapita vs Pendapatan perkapita" yang disajikan secara lengkap oleh Kasi Neraca Konsumsi.

Makalah selengkapnya dapat didownload dengan URL :

http://banten.bps.go.id/download/sos_indikator_stat.pdf

Selamat mempelajari indokator-indikator statistik yang dihasilkan BPS.
Semoga bermanfaat. Baca Selengkapnya...

Artikel Terkait



Kamis, 23 Desember 2010

Pengumuman CPNS BPS Tahap Akhir

Pengumuman Penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) tahap akhir, resmi pada tanggal 21 Desember 2010. Pengumuman dapat dilihat di website BPS atau BPS Provinsi Banten untuk wilayah Banten. Surat Keputusan BPS RI adalah sebagai berikut :

KEPUTUSAN KETUA PANITIA PENERIMAAN CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL
BADAN PUSAT STATISTIK TAHUN ANGGARAN 2010
NOMOR 004/PPCPNS/BPS/XII TAHUN 2010

TENTANG

PELAMAR YANG DINYATAKAN LULUS SELEKSI WAWANCARA (TAHAP AKHIR)
DALAM PENERIMAAN CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL PADA BADAN PUSAT STATISTIK
TAHUN ANGGARAN 2010

KETUA PANITIA PENERIMAAN CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL
BADAN PUSAT STATISTIK TAHUN ANGGARAN 2010,

Menimbang : bahwa dalam rangka pelaksanaan seleksi penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil Badan Pusat Statistik Tahun Anggaran 2010, telah dilakukan saringan Tahap III berupa seleksi wawancara, sehingga perlu menetapkan pelamar yang dinyatakan lulus seleksi dan berhak menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil Badan Pusat Statistik Tahun Anggaran 2010;

Mengingat :
1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041), sebagaimana diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890);
2. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 39, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3683);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 97 Tahun 2000 tentang Formasi PegawaiNegeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 194, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4015) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2003 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 122, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4332);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 98 Tahun 2000 tentang Pengadaan Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 195, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4016) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2002 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 31, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4192);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan, dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 15, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4263);
6. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 86 Tahun 2007 tentang Badan Pusat Statistik;
7. Keputusan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 121 Tahun 2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perwakilan BPS di Daerah;
8. Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 30 Tahun 2007 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Calon Pegawai Negeri Sipil;
9. Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 7 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pusat Statistik;

Memperhatikan : 1. Keputusan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 11 Tahun 2002 tanggal 17 Juni 2002 tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 98 Tahun 2000 tentang Pengadaan Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2002;
2. Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 281 Tahun 2010 Tanggal 11 Oktober 2010 tentang Formasi Pegawai Negeri Sipil Badan Pusat Statistik Tahun Anggaran 2010;
3. Keputusan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 549 Tahun 2010 Tanggal 18 Oktober 2010 tentang Panitia Penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil Badan Pusat Statistik Tahun Anggaran 2010;

MEMUTUSKAN:
Menetapkan : KEPUTUSAN KETUA PANITIA PENERIMAAN CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL BADAN PUSAT STATISTIK TAHUN ANGGARAN2010 TENTANG PELAMAR YANG DINYATAKAN LULUS SELEKSI WAWANCARA (TAHAP AKHIR) DALAM PENERIMAAN CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL PADA BADAN PUSAT STATISTIK TAHUN ANGGARAN 2010.

PERTAMA : Menetapkan pelamar yang lulus seleksi wawancara (tahap akhir) dalam penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil pada Badan Pusat Statistik Tahun Anggaran 2010 sebagaimana tersebut dalam Lampiran I Keputusan ini.
KEDUA : Pelamar yang dinyatakan lulus seleksi wawancara (tahap akhir) Calon Pegawai Negeri Badan Pusat Statistik sebagaimana dimaksud pada diktum PERTAMA dapat diangkat sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil Badan Pusat Statistik.
KETIGA : Pelamar yang dinyatakan lulus ujian penerimaan sebagaimana dimaksud pada diktum PERTAMA wajib melaporkan diri ke lokasi mendaftar dan melengkapi
berkas sebagaimana tersebut dalam Lampiran II Keputusan ini, selambatlambatnya tanggal 31 Desember 2010.
KEEMPAT : Pelamar yang tidak melaporkan diri pada tanggal sebagaimana dimaksud pada diktum KETIGA, maka yang bersangkutan dianggap mengundurkan diri dan akan diganti oleh pelamar lain yang ditetapkan Panitia.
KELIMA : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan dengan ketentuan bersifat final dan tidak dapat diganggu gugat.

Ditetapkan di : Jakarta
Pada tanggal : 21 Desember 2010

Selengkapnya termasuk lampiran dapat didownload di url :

http://banten.bps.go.id/download/cpns_banten_tahap_akhir.pdf Baca Selengkapnya...

Artikel Terkait



Rabu, 22 Desember 2010

Pelantikan Koordinator Statistik Kecamatan (KSK)

Baru-baru ini BPS Provinsi Banten, menyelenggarakan pelantikan pejabat fungsional, Koordinator Statistik Kecamatan (KSK) yang bertugas di kecamatan. KSK merupakan penanggungjawab penyelenggaraan kegiatan statistik di kecamatan. Segala kegiatan sensus dan survei menjadi tugas mereka dalam melakukan kegiatan perekrutan mitra statistik, pelaksanaan pelatihan, dan pengawasan lapangan.

Pelaksanaan pelantikan dilakukan pada hari Senin, tanggal 18 Desember 2010 pada jam 10.00 WIB, yang dipimpin langsung oleh Kepala BPS Provinsi Banten. Pelantikan itu bukan hanya untuk KSK yang baru, namun juga untuk semua KSK yang sudah lama. Dalam pelatikan juga dilakukan sumpah sebagaimana sumpah pejabat yang harus menanggung tugas sebagai koordinator kegiatan statistik dengan benar, jujur dan bertanggungjawab, di kecamatan dimana dia harus bertugas.

Setelah acara pelantikan selesai, dilanjutkan dengan pengarahan dari Bidang Sosial dan Bidang Neraca terkait pelaksanaan kegiatan Pendataan Madrasah, yang melibatkan seksi sosial, dan seksi neraca di BPS Kabupaten/Kota dan KSK yang ada di kecataman se-Banten. Baca Selengkapnya...

Artikel Terkait



Video Conference Statistk Produksi

Untuk pertama kalinya, BPS RI memanfaatkan teknologi video conference (vicon) untuk melakukan rapat koordinasi dan diskusi antara BPS RI dengan BPS Provinsi. Rapat dipimpin langsung oleh Subagyo DW selaku Deputi Bidang Statistik Produksi, sekaligus sebagai moderator. Sedangkan peserta meliputi Direktur yang menangani Statistik Pertanian, sedangkan dari BPS Provinsi, selain Kepala BPS Provinsi juga Kepala Bidang Statistik Produksi dan Kasi-kasi di Bidang Statistik Produksi.

Di BPS Provinsi sendiri, dihadiri oleh Kepala BPS Provinsi, Nanan Sunandi, dan Kepala Bidang Produksi Nandang Efendi, Kepala BPS Kabupaten/Kota juga Kepala Seksi Pertanian, Kepala Seksi Industri, dan Kasi-kasi Statistik Produksi (atau yang mewakili) kabupaten/Kota se-Banten.

Pada vicon pertama, pada tanggal 16 Desember 2010, disajikan oleh Direktur Statistik Pertanian, dengan materi pokok tentang Pendataan Sapi, yang akan diselenggarakan dalam waktu dekat. Diterangkan pula masalah metodologi, variabel yang digunakan, dan metode pencacahan. Karena dalam pendataan tersebut bersifat sensus, maka metode yang digunakan adalah door to to door untuk setiap rumahtangga, yang merupakan daerah konsentrasi pertanian, sedangkan untuk daerah yang non pertanian, dilakukan metode "snow bowling" yaitu menyisir rumahtangga pertanian (penguasa/pemilik sapi) berdasarkan informasi yang ada.

Vicon berjalan dengan lancar, walaupun sempat putus saat tanya jawab antara peserta BPS Provinsi dengan nara sumber. Namun segera diatasi, dan pertanyaan dapat dijawab sampai acara tanya jawab berakhir. Memang tidak semua pertanyaan dapat diakomodir karena waktu yang sangat terbatas, untuk itu pertanyaan dapat disalurkan melalui "BBM" atau "SMS" atau email.

Pada vicon kedua, pada tanggal 18 Desember 2010, peserta masih sama, namun materi yang disajikan berbeda. Materi kedua disajikan oleh Direktur Industri, yang menjelaskan masalah Respon Rate dari Survei Industri yang sangat rendah. Upaya untuk peningkatan pemasukan dokumenpun telah dilakukan, namun masih belum bisa mendongkrak respon rate angka nasional.

Rencana kedepan, pelaksanaan Survei Industri tidak lagi setahun sekali, namun tiga tahun sekali, mengingat perkembangan tenaga kerja, komponen dan variabel produksi tidak mengalami perubahan yang yang sangat signifikan dalam satu tahun. Namun mengenai waktu pelaksanaannya belum ditentukan. Beberapa peserta mengusulkan dalam 10 tahun, tiga kali survei seperti halnya sensus dan waktu pelaksanaan jangan berbarengan dengan sensus penduduk dan pertanian, sedangkan sensus ekonomi bisa terintegrasi.

Selain pembicaraan Survei Industri juga dibiacarakan Survei Industri Mikro Kecil (IMK) yang hanya mempublikasikan sampai level provinsi. Buku publikasi segera dicetak dan didistribusikan ke BPS Provinsi. Disinggung juga materi Survei Konstruksi, dan Pertambangan Energi.

Dalam waktu yang sama, tanggal 18 Desember 2010, BPS Provinsi Banten menyelenggarakan pelatikan Koordinator Statistik Kecamatan (KSK) se-Provinsi Banten.

Vicon selanjutnya, rencananya diadakan pada hari Kamis, tanggal 23 Desember 2010, dengan materi Survei Ubinan Besar, dengan peserta yang sama dari Statistik Produksi. Baca Selengkapnya...

Artikel Terkait



Selasa, 21 Desember 2010

FAMILY GATHERING BPS PROVINSI BANTEN


Upaya Sosialisasi Reformasi Birokrasi di Lingkungan Keluarga BPS

Awal Desember, tepatnya tanggal 4-5 Desember 2010, BPS Provinsi Banten mengadakan acara rekreasi bersama keluarga (Family Gathering). Acara ini bertujuan sebagai sarana “refreshing” bagi seluruh pegawai yang telah bekerja keras selama tahun 2010 menyelesaikan berbagai tugas berat terutama SP2010.

Format rekreasi kali ini sedikit berbeda dibandingkan dengan yang pernah dilakukan sebelumnya. Pimpinan BPS Provinsi Banten berkeinginan rekreasi kali ini tidak hanya sekedar jalan-jalan semata, akan tetapi mampu memberikan pendidikan yang berharga bagi seluruh pegawai beserta keluarganya. Oleh karenanya, dipilihlah sebuah tempat yang asri bernama “Pine Forest Camp”, yang menyediakan sarana untuk outbound dengan berbagai jenis education games. Tempat ini terletak di wilayah Jawa Barat, tepatnya di desa Cibodas, Maribaya – Bandung. Sesuai dengan namanya, tempat ini dipenuhi oleh rimbunan pohon pinus dan merupakan sebuah perkemahan yang menyenangkan.
Peserta Family Gathering berangkat dengan menggunakan 26 kendaraan minibus plus satu buah bus kecil. Rombongan menghabiskan waktu sekitar 6 jam untuk mencapai “Pine Forest Camp”, dengan start awal pukul 06.00 dari kota Serang, rombongan baru mencapai tujuan sekitar pukul 12.00. Dari kota Bandung, butuh sedikit perjuangan untuk mencapai lokasi karena jalannya yang menanjak, sedikit rusak, sempit plus jurang.
Hari pertama di Pine Forest Camp diisi dengan education games. Peserta dibagi dalam 8 kelompok dengan masing-masing kelompok terdiri dari beberapa keluarga. Ada tujuh education games yang harus dilakukan oleh setiap kelompok, diantaranya memindahkan gelas aqua berisi air yang diletakkan di atas kain, permainan roda tank, permainan berjalan bersama dengan menempelkan balon di punggung anggota kelompok, permainan memindahkan tongkat dengan dijepit oleh kaki, dan lainnya. Terlihat, dalam setiap permainan dilakukan dengan penuh kegembiraan dan sukacita, walau kadang diiringi dengan sedikit “intrik” untuk memenangkannya. Semua permainan dipandu oleh fasilitator yang telah disiapkan oleh Pine Forest Camp. Kegiatan di hari pertama ditutup dengan perlombaan menangkap ikan. Malam harinya diisi dengan organ tunggal yang menampilkan penyanyi “rumahan” dan “dadakan” serta dihangatkan dengan api unggun.
Di hari kedua, diawali dengan senam aerobik di pagi hari. Udara pegunungan yang dingin dan segar menambah semangat seluruh peserta untuk melakukan gerakan aerobik guna mengusir rasa dingin. Minuman hangat dan sarapan pagi menjadi santapan setelah beraerobik ria. Kegiatan berikutnya diisi dengan flying fox, menunggang kuda, tracking ke kebun strowbery dan kebun anggrek. Setelah makan siang, acara Family Gathering berakhir dengan ditandai pembagian hadiah bagi pemenang education games dan ditutup oleh pimpinan BPS Provinsi Banten. Selanjutnya peserta turun ke kota Bandung untuk sekedar jalan-jalan dan membeli sedikit oleh-oleh khas Bandung tentunya.
Kegiatan ini dirasakan mempunyai timing yang tepat dalam rangka mempersiapkan pegawai BPS Provinsi Banten untuk menyongsong Change and Reform BPS yang terus bergulir. Semoga seluruh pegawai BPS Banten menjadi lebih fresh setelah mengikuti Family Gathering dan bertambah produktivitasnya sesuai dengan tema Family Gathering “ Kita Tingkatkan Produktivitas dan Kinerja Melalui Strategi CERDAS Dalam Kebersamaan dan Dukungan Keluarga”. (Amir/Sam)
Baca Selengkapnya...

Artikel Terkait



Jumat, 03 Desember 2010

Sosialisasi Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) 2009

Baru-baru ini BPS Provinsi Banten mengadakan sosialisasi Klasifikasi Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) tahun 2009. Acara diadakan di Hotel Abadi, Serang pada tanggal 2 Desember 2010. Peserta sosialisasi terdiri dari Kepala BPS Kabupaten/Kota se-Banten, Kepala Bidang/Bagian di Lingkungan BPS Provinsi Banten, Kepala Seksi/Subbagian di Lingkungan BPS Provinsi Banten, dan undangan dari 16 instansi/dinas/lembaga yang terkait dalam materi KBLI 2009.

Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) merupakan klasifikasi baku kegiatan ekonomi yang terdapat di Indonesia. KBLI disusun untuk menyediakan satu set kerangka klasifikasi kegiatan ekonomi yang komprehensif di Indonesia agar dapat digunakan untuk penyeragaman pengumpulan, pengolahan, penyejian dan analisis data statistik menurut kegiatan ekonomi, serta untuk mempelajari keadaan atau perilaku ekonomi menurut kegiatan ekonomi. Dengan penyeragaman tersebut, data statistik kegiatan ekonomi dapat dibandingkan dengan format yang standar pada tingkat internasional, nasional maupun regional.
KBLI Tahun 2009 yang diterbitkan dalam Peraturan Kepala BPS No. 57 Tahun 2009 tentang Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia merupakan revisi dari KBLI Tahun 2005. Revisi klasifikasi dilakukan karena terjadinya pergeseran lapangan usaha dan munculnya beberapa lapangan usaha baru, yang menyebabkan banyak kegiatan ekonomi belum ada klasifikasinya. Revisi juga menghasilkan klasifikasi yang lebih rinci dan lebih lengkap dibandingkan versi sebelumnya. Dengan demikian data ekonomi dapat dikumpulkan dan disajikan dalam format yang lebih merefleksikan fenomena perekonomian terkiri untuk tujuan analisis, pengambilan keputusan, dan perencanaan kebijakan,.
Proses penyusunan KBLI melibatkan semua pengguna klasifikasi, baik instansi pemerintah, maupun unsur akademisi, dan masyarakat pelaku kegiatan ekonomi. Dengan diterbitkannya KBLI 2009, secara bertahap KBLI 2005 dan tahun sebelumnya ditinggalkan dan tidak berlaku lagi.
Dengan semakin strategisnya peranan dan penggunaan KBLI yang tidak hanya dirancang untuk keperluan analisis ekonomi, pengambilan keputusan dan pembuatan kebijakan, tetapi juga digunakan sebagai dasar penentuan kualifikasi Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP) dan dasar penentuan kualifikasi perijinan investasi, maka perlu adanya peraturan yang dijadikan dasar penggunaan KBLI dalam bentuk Peraturan Kepala BPS. Dengan adanya peraturan tersebut, maka seluruh kegiatan ekonomi menurut kelompok lapangan usaha yang ada di Indonesia sudah merujuk pada kode Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia Tahun 2009.
Buku Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia Tahun 2009 dapat didownload pada URL sebagai berikut :
www.bps.go.id/download_file/kbli_2009.pdf
Semoga bermanfaat................

Baca Selengkapnya...

Artikel Terkait



Perbaikan Tower VPN

Sudah sebulan lebih VPN BPS Provinsi Banten mengalami gangguan, sering putus. Kadang lancar, kadang kalau cuaca buruk, angin kencang maka jaringan internet putus total. Sudah dilakukan observasi oleh Lintas Arta Jakarta, untuk mengevaluasi apa yang menyebabkan gangguan tersebut. Dua minggu sebelumnya, sudah dilakukan penggantian modem. Pertama-tama sih bagus, ternyata lama-lama mengalami gangguan yang sama.

Setelah dilakukan tiga kali observasi dengan orang yang berbeda dari Lintas Arta, diketahui bahwa ternyata ada beberapa pohon yang menghalangi pancaran tower wireless. Beberapa solusi dilakukan, seperti menebang pohon, namun itu tidak bisa dilakukan karena bukan haknya. Solusi kedua adalah meninggikan tower wireless yang berdiri di belakang gedung BS Provinsi Banten. Memang letak gedung kantor menempati dataran tanah yang tidak begitu tinggi, sehingga tower yang tinggipun terlalu pendek.

Selama 4 hari berturut-turut pihak Lintas Arta melakukan peninggian tower wireless, mulai hari Jumat 26 November 2010 sampai dengan Senin, 29 November 2010. Peninggian tower dilakukan dengan penggantian tiang tower, mengingat tower lama sudah miring dan rawan keropos.

Setelah dilakukan pemasangan tower yang baru dengan peninggian sekitar 35 meter, maka jaringan internetpun lancar kembali. Baca Selengkapnya...

Artikel Terkait



Rabu, 01 Desember 2010

Pengumuman Tahap II CPNS BPS

Hari ini resmi pengumuman penerimaan calon pegawai negeri sipil di lingkungan Badan Pusat Statistik (BPS) seluruh Indonesia. Di BPS Provinsi Banten sendiri juga diumumkan hari ini, pagi tadi dan dapat dilihat di website BPS Provinsi Banten. Dari sekian calon yang tersaring administrasi, setelah dilakukan test tahap II, yang dinyatakan lulus pada seleksi tahap II, antara lain : Analisis Hukum 4 orang, Analisis Kepegwaian 4 orang, Koordinator Statistik Kecamatan (KSK) 12 orang, Kearsipan/Sekretaris 3 orang, Koordinator Statistik Kecamatan D3 11 orang, Statistisi 12 orang.

Jadwal test wawancara akan dilaksanakan pada tanggal 8-10 Desember 2010 bertempat di Kantor BPS Provinsi Banten. Tempat dan jadwal test diumumkan pada tanggal 3 Desember di Kantor BPS Pr Provinsi Banten.

Untuk lebih lengkapnya, silakan download pada URL dibawah ini :

http://banten.bps.go.id/download/pengumuman_tahap_2.pdf Baca Selengkapnya...

Artikel Terkait