Jumat, 11 Desember 2009

Sosialisasi dan Diskusi STIS

Kemarin, 10 Desember 2009 seluruh pejabat eselon IV dan III dikumpulkan di ruang rapat untuk mendengarkan penjelasan dari pak Edi Irianto, fungsional dari STIS, mengenai perkembangan dan permasalahan di Sekolah Tinggi Ilmu Statistik (STIS). Para peserta tidak hanya mendengarkan namun ikut andil dalam diskusi dan saling share demi kemajuan dan peningkatan sekolah statistik yang paling dibanggakan BPS.

Selama ini, penerimaan STIS setiap tahun 300 orang terasa tidak mencukupi, walaupun untuk jangka waktu 10 tahun ke depan. Untuk itu diperlukan perluasan gedung untuk kelas, bahkan rencana tahun depan akan menerima sekitar 500 siswa. Yang menjadi masalah sudah optimal kah sosialisasi STIS pada masyarakat atau sekolah-sekolah? Knapa STIS kurang dikenal di masyarakat? Hal ini ditunjukan dengan jumlah pendaftar yang sangat kurang, terutama di daerah. Langkah2 yang ditempuh tentunya adanya sosialisasi ke sekolah-sekolah, itupun harus didukung dengan dana yang cukup.

Saran-saran dan usul dari daerah : perlunya kuota di tiap propinsi, kenapa ada psichotest segala padahal tidak ada signifikasinya, penerimaan STIS tidak mutlak IPA karena toh dalam penerimaan PNS lalu ada S1 bukan IPA, perlu pengembangan jurusan di STIS, perlu penambahan materi berupa presentasi individu, pembatasan jender perempuan karena beban kerja yang berat seperti turun ke lapangan atau lembur sampai pagi, dan cukup banyak usulan yang lain.

Mudah-mudah STIS tetap berjaya. Semoga Baca Selengkapnya...

Artikel Terkait



Rabu, 09 Desember 2009

Lantaran Ngga Mudeng Jejen pun Kabur

Baru-baru ini BPS Provinsi Banten diundang dalam kegiatan Workshop yang diadakan Sekretariat Daerah (Setda) Provinsi Banten. Dalam acara workshop dengan judul cukup keren, yaitu Asian South East Disaster Management, yang kira2 terjemahannya begini pelatihan penanggulangan bencana di asia tenggara. Dari BPS Banten, yang katanya mewakili Indonesia, terpilih Rajiman, Jejen dan Hendro.
Dengan semangat yang menggebu-gebu, ketiga duta BPS tersebut menghadiri acara yang dilangsungkan di Hotel Ledian (hotel bitang 5 paling keren di Kota Serang). Ternyata materi yang disajikan dalam bahasa Inggris, begitu juga nara sumbernya.
Hari ke-2 ternyata ketiga perwakilan dari Indonesia tersebut terlihat loyo, dan ogah-ogahan mengikuti acara yang cukup penting itu. Kalo si Hendro, alasannya banyak kerjaan dan lagi nyusun neraca regional. Itu alasan yang tepat dan masuk akal. Kalo si Jejen, lantaran ngga mudeng, pake bahasa Indonesia susah dicerna apalagi pake bahasa Inggris. Itu juga alasan yang wajar dan masuk akal. Nah, gimana tuh alasan Rajiman, kenapa ngga berangkat pada hari ke-2? Alasan beliau : ngga ada temen.... Baca Selengkapnya...

Artikel Terkait



Selasa, 08 Desember 2009

Bagaimana Instal Google via VPN BPS

Tadinya saya heran, kok program GoogleEarth di laptopku tiba-tiba tidak bisa aktif walaupun sudah connect ke internet. Message yang muncul dalam layar, bahwa program tidak terkoneksi ker server google earth. Saya coba instal kembali program Google Earth versi Indonesia, dari temanku Andri, hasilnya nol besar. Knapa? Padahal laptopku sebelumnya bisa menjalankan GoogleEarth tapi via Speedy, bukan VPN dari BPS. Tapi itu setahun yang lalu, dan karena kesulitan dalam menginstal maka saya abaikan saja, apalagi saya udah di Bidang Produksi sehingga jarang menggunakan program GoogleEarth.

Tapi kemarin saya terpacu memory lama, takkala bos minta agar laptopnya diinstal program GoogleEarth. Wah tantangan bagi saya. Sayapun coba menginstal program GoogleEarth yang saya download via internet. Setelah saya download, eh lama banget instalasinya. Bahkan sampai mau jam pulang, terpaksa saya tinggal begitu saja, lama....

Rasa penasaranpun timbul, knapa ya? Sayapun kembali download GoogleEarth versi 5 yang ada situs GoogleEarth. Download instalasi GoogleEarth dengan nama GoogleWinSetup.exe berjalan dengan cepat, hanya beberapa menit saja, maklum dengan kemampuan VPN 256Kbps, kecepatan download bisa mencapai 70KB per detik (maksimum), tapi sayang kalau browser justru lelet.

Kemudian saya coba instal kembali di laptopku, dan instalasi berjalan cepat hanya beberapa menit saja (cuma 10 menit). Nah begitu saja coba jalankan, eh ternyata muncul error : harus disetting DirectX, agar bisa menampilkan grafis.
Sayapun coba mendowload program instalasi DirectX9, bisa dicari dengan google search, ketik aja : DirectX download, silakan bisa download secara gratis. Bisa juga yang versi 10 tapi lumayan besar sizenya sekitar 77 Mb

Setelah proses intalasi DirectX dan komputer direstart ulang, saya coba jalankan program GoogleEarth. Cukup lama menunggu apa yang terjadi..... komputer berusaha terkoneksi ke servernya GoogleEarth. Ah, gagal lagi, message yang muncul, program tidak terkoneksi ke server. Saya buka helpnya Google Earth secara online saya tanyakan ke admin GoogleEarth, step demi step apabila terjadi troubleshoot.

Eh, ternyata GoogleEarth menggunakan IE untuk mengkoneksi ke servernya. Kemudian saya coba setting di Internet Explorer, dengan tool--> internet option->connection--> LAN setting trus klik "use automatic konfiguration" lalu tulis proxy nya BPS
Begitu saya coba program GoogleEarth, program langsung terkoneksi ke server GoogleEarth dan berhasil. Baru tahu, selama ini saya di Banten, menggunakan FireFox untuk browsing internet, jadi setting untuk Internet Explorer jarang digunakan.

Mudah-mudah ini buat pelajaran dan pengalaman, bagi yang kotak katik internet.

Upload by Iman Baca Selengkapnya...

Artikel Terkait



Selasa, 01 Desember 2009

Virus Brontok Menyerang Nordin

Kemarin saya dibuat hampir tak berdaya menghapus file virus. Salah satu komputer di bidang Distribusi terkena virus ganas, kayaknya sih varian dari virus brontok. Gejalanya cukup membuat kesal Nordin, salah satu Kasi HK di bidang Distrubusi. Gimana ngga kesal, besok tanggal 1 Desember, waktunya bikin Berita Resmi Statsitik (BRS) Inflasi, yang merupakan menu makanan bulanan bagi seksi HK, sedangkan format BRS dan bahan yang ada di PC tersebut.

Gejala mula-mula, muncul file berekstensi exe, yang ternyata merupakan nama folder dalam direktory. Kalo file tersebut dihapus akan muncul kembali.Gejala yang kedua, tiba-tiba komputer langsung ke layar desktop, dan kosong tidak ada shortcut pun di dalam layar desktop, sehingga cuma gambar doang yang muncul. Direstart ngga bisa, di shutdown pun ngga mau. Kalo diinstal ulang butuh waktu lama, dan beberapa file yang ada di drive C harus direlakan "hangus".

Setelah putar otak, saya coba masukan antivirus AntiVir (Avira) dalam CD. Karena windows explorer ngga bisa jalan, saya coba "CTRL+ALT+DEL" sehingga muncul taskmanager, kemudian saya coba klik file --> new Task Run, saya sorot ditombol browse ke arah direktory CD Drive. Kemudian saya RUN program AntiVir. Eh ternyata virus tersebut lebih pintar, intalasi AntiVir selalu dibatalkan/ digagalkan oleh virus.

Saya coba lagi, dalam Windows task manager, klik proses, lalu saya "end proses" file-file yang running yang diduga virus. Memang berhasil terhapus, eh tiba-tiba muncul kembali. Ternyata system sudah terjangkit virus. Memang kalo virus yang menjangkiti memory dalam sytem susah sekali terobati, walaupun kita instal antivirus. Ibarat seorang dokter yang sakit, tentu saja tidak bisa mengobati pasiennya.

Untuk menghilangkan virus dalam memory, butuh trik2 khusus :
1. Gunakan antivirus yang dapat berjalan dalam CD
2. Restart kembali untuk menghilangkan sisa2 virus yang masih menempel
3. Instal antivirus yang handal, seperti AntiVir (Avira), Avi dari Infokomputer, atau Mc Affee Original
4. Scanning virus-virus yang masih tersisa.

Dari trik2 tersebut saya mencoba menggunakan PC Clean dari PC Media (biasanya kalo beli majalah PC Media, dapat CD Antivirus PC Clean), kemudian saya running dari CD. Ternyata puluhan virus bercokol dalam memory komputer. Kemudian setelah saya restart, komputer sudah agak normal, karena sudah muncul sortcut dalam desktop, dan windows explorer berjalan normal.

Jangan senang dulu, sisa-sisa virus pasti ada. Saya coba instal antivirus AVI dari majalah Infokomputer, dan dapat didownload di situs infokomputer.com, ternyata virus-virus masih tertangkap. AVI sangat ampuh membasmi virus-virus lokal yang sangat merajalela di Indonesia (memang ngga ada kerjaan si pembuat virus itu). Trus harus rajin mengupdate di infokomputer.com, karena disediakan updatenya walaupun masih versi beta. Anti virus AVI hanya butuh memory kecil, sehingga tidak berat bila digabung dengan antivirus lainnya.

Untuk membasmi virus-virus dari luar, saya gunakan AntiVir (AVira) yang dapat didownload secara gratis di http://www.avira.de dan updatenya di http://www.avira.de/en/support/vdf_update.html Jangan lupa setiap intalasi antivirus sebaiknya menggunakan CD, agar virus tidak menginfeksi file antivirus yang akan dijalankan. Setelah program terinstal, lalu SCANNING ...... ternyata ada ribuan file yang terkena virus. Hihihi... ngeri... pastesan lelet amat kinerja PC tersebut, padahal PC terbaru kiriman BPS Pusat

Setelah restart, komputer berjalan normal kembali, dan NORDIN pun senang...

Upload by iman Baca Selengkapnya...

Artikel Terkait