Selasa, 27 September 2011

Memancing Bisa Menghilangkan Stress

Memancing dalam arti menangkap ikan sudah dikenal oleh peradaban manusia sejak zaman dahulu sekitar 10.000 tahun yang lalu. Hal ini terbukti dari peninggalan-peninggalan arkeologi pada goa-goa tua di Eropa bahwa aktivitas penangkapan ikan sudah ada sejak dulu dengan ditemukannya tulang-belulang, mata kail dan gambar serta lukisan pada zaman batu di dalam goa-goa tersebut.

Teknik menangkap ikan mulai beragam pada masa Neolithic sekitar 4.000 - 8.000 tahun yang lalu yang kemudian berkembang menjadi teknik yang lebih modern dan masih dipakai hingga saat ini. Begitu pula dengan cara pengolahan ikan hasil tangkapan, saat ini cara tersebut masih dilakukan dengan teknik yang sama misal pengawetan ikan dengan menggarami atau dengan cara pengasapan.

Dalam memancing yang kita butuhkan hanya kail atau lebih dikenal dengan Joran, yang terdiri dari sebatang kayu atau fibber bulat panjang, senar pancing, roll penggulung senar, mata pancing, pelampung dan karet penahan pelampung. Nah kemudian yang perlu diperhatikan adalah umpan ikan.

Berbagai ramuan dan olahan ditawarkan, mulai dari kroto (telur semut), ubi atau telo (orang jawa bilang), telur, keju bahkan ada yang menggunakan bubuk makanan bayi. Dalam meramu umpanpun ternyata tergantung jenis ikannya. Ikan mas tergolong manja dalam memilih umpan, berbeda dengan ikan mujaher ataupun ikan lele.

Hal ini aku alami sendiri saat aku ikut lomba memancing di tempat pemancingan yang diadakan BPS dalam rangka hari statistik. Walaupun teman mancing berada di lokasi yang sama, toh udah satu jam aku tidak dapat juga, sementara lawan di samping sudah dapat 5 ekor. Ternyata umpan yang dipakai lawan jauh lebih bagus daripada umpan yang dikasih panitia lomba. Walaupun pada akhirnya aku mendapat door prize karena mendapat ikan tercepat pada waktu yang ditentukan.




















Teknik memancing juga perlu diperhatikan, termasuk ukuran kedalaman dasar kolam juga diperhitungkan. Ikan mas umumnya berada di dasar kolam sehingga antara mata pancing dan pelampung jaraknya perlu disesuaikan. Saat menarikpun perlu seni, tidak perlu kasar sehingga mengganggu pemancing lain yang ada disamping. Saat pelampung tenggelam, joran langsung ditarik, maka dapatlah ikan. Tidak semua ikan akan melahap langsung umpan yang kita siapkan, kadang ikan makan umpan sedikit-sedikit. Bila kita tidak jeli, umpan makin lama makin habis, dan ikanpun tidak didapatkan.





















Sangat senang mendapatkan ikan dari jerih payah memancing, memang membuat kita senang dan gembira. Apalagi kalau langsung dibakar dan dimakan ditempat. Suasana nyaman dan tenang sekaligus berwisata, membuat hati terasa tentram dan menghilangkan stress. Memang memancing bisa menghilangkan stress apalagi bila mendapat ikan yang banyak. Bila tidak mendapatkan ikan, biasanya penyedia tempat pemancingan menyediakan ikan sendiri untuk pengunjung, tentu saja dibeli.

Artikel Terkait



7 komentar:

  1. saya jg ska mmncing bsa mmbuat lbh rilek :) tpi klo g dpt ikan mlah sbliknya hahaha...
    jgn lupa mampir ke eMingko Blog

    BalasHapus
  2. saya juga hoby mancing, untuk sekedar menghibur diri pada saat mengisi waktu libur, tapi ada juga yang mancing kecanduan itu yang negatif tentunya

    BalasHapus
  3. mas emingko, makasih atas komentar dan kunjungannya. memang kalo ngga dapat bikin kesel, namun penyedia lokasi biasanya menyediakan ikan untuk dibawa pulang.
    makasih juga untuk mas asaz, memang kalo kecanduan bisa ngga ingat waktu

    BalasHapus
  4. thank bunch tipsnya gan..., sangat bermanfaat ^_^

    visit me yap...
    my blog

    BalasHapus
  5. makasih @faiza, aku udah berkunjung balik

    BalasHapus
  6. makasih gan infonya dan salam sukses

    BalasHapus