Senin, 10 Oktober 2011

Hati-hati Penggunaan BBM yang Berlebihan

Baru-baru ini ramai dibicarakan orang di forum-forum bahkan sempat diberitakan di media elektronik, yang katanya seorang ibu menterlantarkan seorang bayinya sampai meninggal dunia hanya karena si ibu ber-BBM ria. Si ibu tidak memperdulikan anaknya yang masih bayi menangis terus-menerus, sehingga si bayi sampai tertimpa bantal, sementara si ibu asyik dengan BB (BlackBerry) yang ada ditangannya. Si bayi akhirnya meninggal dunia, akibat kehabisan nafas. Walaupun orangtuanya telah membawa ke rumah sakit, namun jiwa si bayi tetap tidak tertolong lagi.

Kisah tragis ini mengingatku, ketika diajak untuk melayat ke Bogor. Saat itu atasan mendapat kedukaan, ibunya barusan meninggal  dunia akibat penyakit yang dideritanya. Dengan mobil yang sarat penumpang, kami melaju cukup kencang melintas jalan tol jagorawi menuju Ciawi Bogor.

Tiba-tiba, mobil yang kami tumpangi mengerem mendadak, karena tiba-tiba ada truk tepat di hadapan mobil kami. Hampir saja!! Astaga, ternyata orang yang mengendari mobil kami asyik ber- BBM (Black Berry Messanger) ria. Penginnya sih mau ngasih tahu, namun "yah" karena akunya juga belum punya BB (Blackberry) nanti dikiranya menggurui lagi, Lagian aku dan penumpang lainnya juga cuma menumpang. Sepanjang jalan, tak lepas tangan kirinya dengan BB, sekali-kali memandang ke arah jalan, dan sekali-kali melihat ke BB. Asyik dengan BBM, seolah terus menginformasi keadaan selama dalam perjalanan. Bagus sih ngasih informasi, namun aku jadi ngeri melihatnya. Anehnya teman-temanku (sesama penumpang) kok dia saja, seolah sudah biasa. Sementara aku amat was-was sepanjang jalan.

Padahal aku pikir-pikir, menelponpun saat mnegemudi kendaraan sangat tidak diperbolehkan, karena selain membahayakan diri sendiri dan penumpang, bahkan pengguna jalan lainnya. Apalagi menerima dan mengirim SMS lebih berbahaya lagi. Mengetik SMS atau BBM memakan konsentrasi yang cukup tinggi, selain angka dan huruf dalam handphone atau BB terlalu kecil juga harus memikirkan apa yang harus ditulis sementara mobil terus melaju. Jelas konsentrasi akan terpecah menjadi dua apabila seseorang menyetir kendaraan, selain mata ke arah handphone juga ke arah jalan. Tidak jarang berbagai kejadian mobil yang terjadi tabrakan atau menabrak pengguna jalan lainnya akibat si pengemudi asyik ber SMS atau BBM ria.

Ancaman pidana sebenarnya ada. Dalam UU Undang-Undang No 22 tahun 2009 tentang Lalulintas dan Angkutan Jalan secara implisit menyatakan, menggunakan telepon genggam saat menyetir akan didenda Rp 750 ribu. Aturan itu tercantum pada pasal 283 yang menyebutkan, “Setiap orang yang mengemudikan Kendaraan Bermotor di jalan secara tidak wajar dan melakukan kegiatan lain atau dipengaruhi oleh suatu keadaan yang mengakibatkan gangguan konsentrasi dalam mengemudi di jalan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 106 ayat (1) dipidana dengan pidana kurungan paling lama 3 (tiga) bulan atau denda paling banyak Rp750.000,00 (tujuh ratus lima puluh ribu rupiah).”

Mengingat bahaya yang ditimbulkan akibat penggunaan BBM yang berlebihan terutama saat mengemudi atau pun terhadap pekerjaan lain yang penuh konsentrasi tinggi, sebaiknya BBM dihindari. Penggunaan memang menunjang pekerjaan ataupun komunikasi antar kerabat atau relasi, namun bila keranjingan sampai lupa akan pekerjaan utama, jelas akan merugikan bahkan membahayakan. 


Bila anda tertarik pada tulisan ini, tidak ada salahnya membuka iklan-iklan di blog ini.
----

Artikel Terkait



2 komentar:

  1. klo kekurangan jga bhya spt sya g pnya BB hahaha...
    jgn lupa mampir ke eMingko Blog

    BalasHapus
  2. ternyata kita sama2 ngga punya BB
    terimakasih kunjungannya emingko

    BalasHapus