Tapi, sebenarnya energi dari sumber radiasi lain dapat dimanfaatkan untuk pengawetan makanan yang aman untuk kesehatan. Pada dasarnya, radiasi yang bukan dari energi keras seperti nuklir, tidak berdampak pada kesehatan.
Sumber radiasi ada pula yang berasal dari Cobalt-60, Cs-137 yang menghasilkan sinar gamma, mesin berkas elektron, dan mesin generator sinar-X. Dengan pembatasan dosis iradiasi dan batas maksimum empat sumber tersebut, bahan makanan yang diawetkan tidak menjadi radioaktif. Standar amannya yakni 5 MeV dan 10 MeV untuk mesin bekas elektron,
"Ini beda dengan makanan yang terkena radioaktif dampak dari nuklir. Ini radiasi dari non energi," kata Kepala Kelompok Bahan Makanan BATAN, Zubaedah Iriawati, di kantornya, Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Kamis, 5 Januari 2012.
Proses pengawetan dengan sumber radiasi ini dikenal dengan iradiasi. Jenis radiasi yang digunakan adalah radiasi berenergi tinggi (radiasi pengion), karena menimbulkan ionisasi pada materi yang dilaluinya.
Dalam prosesnya, terjadi interaksi antara radiasi dan materi atau sel hidup yang menimbulkan berbagai proses fisika dan kimia, yang menghambat perkembangan sel hidup, mikroba.
"Jadi, dapat memperpanjang masa simpan makanan, juga menunda pertunasan, karena bisa bunuh kuman," tutur lulusan ITB itu.
Proses iradiasi ini, dia melanjutkan, sama halnya saat menggoreng ikan. "Kalau goreng ikan kan dengan panas, ini dengan sinar," paparnya.
Ia menyebutkan, pengawetan pepes rendang bisa tahan sampai 2 tahun. Ada lagi, tahu Yinyin juga bisa tahan 6 bulan. "Jadi radiasi untuk ini tidak apa-apa," ujarnya.
Pengawetan ini dapat digunakan untuk orang yang mempunyai daya tahan tubuh yang lemah, seperti pengidap HIV, kanker, dan tumor. "Untuk orang yang berhaji, terlebih korban bencana alam, cocok juga untuk pebisnis," tuturnya.
Pihaknya mengaku sudah memberikan makanan hasil pengawetan iradiasi kepada korban bencana gempa Padang beberapa waktu lalu. "Jadi, nutrisinya bagus, korban bencana tetap sehat," ujarnya. Makanan iradiasi ini telah diekspor ke Eropa, Amerika, dan Timur Tengah.
Sumber : VIVAnews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar