Tampilkan postingan dengan label Kesehatan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kesehatan. Tampilkan semua postingan

Kamis, 13 September 2012

Bagaimana Cara Aman Masak Mi Instan

Mi instan merupakan makanan yang paling simpel dikonsumsi. Mudah dan praktis. Namun perlu diingat bahayanya. Misalnya, endapan zat pewarna yang sangat berbahaya bagi tubuh. Ahli gizi Afrinia Ekasari menuturkan, mi instan terbuat dari bahan dasar tepung, terigu, telur, air dan mineral, serta dilengkapi bumbu dan minyak sayur. Memang ada kandungan vitamin, tapi pada faktanya, jauh dari standar untuk memenuhi angka kebutuhan gizi. Terutama bagi anak-anak.

Ada beberapa kandungan berbahaya pada mi instan, yakni bahan pengawet dan pewarna yang tidak dapat diurai di dalam tubuh, sehingga cenderung tidak dapat dikeluarkan. Jadi, apabila zat-zat tersebut terlalu sering dikonsumsi, dapat mengendap dalam tubuh dan bersifat karsinogenik atau merusak.
“Karena itu, untuk memenuhi zat gizi, sebaiknya mi instan ditambahkan sayuran dan protein hewani seperti telur, ayam, udang,” ujar wanita yang lama berkarir di perusahaan makanan tersebut. Afrinia menyarankan jangan terlalu sering mengonsumsi mi instan.

Sementara Andi Imam Arundhana, ahli gizi dari Universitas Hasanuddin menguraikan bahwa dalam prinsip-prinsip makanan seimbang, apa yang dikonsumsi harus beraneka ragam, memiliki kandungan gizi. “Tidak hanya mengandung karbohidrat, tapi juga lemak, protein dan vitamin. Tidak cukup dengan kenyang saja,” ujarnya.

Sebagai gambaran, lanjut Andi, saat sarapan, seseorang membutuhkan sekitar 15-25 persen dari kebutuhan zat gizinya. Sementara kandungan mi instan baru memenuhi sekitar 16 persen kebutuhan karbohidrat dan lemak seseorang (kebutuhan 2.000 kkal).

Terkait dengan bahan pengawet, Andi mengungkapkan, kendati bisa hilang, memang sangat sulit. “Melalui sistem sekresi manusia, setidaknya sekitar empat hari kemudian,” ujarnya.

Karena itulah, dia mengatakan, kalaupun terpaksa harus mengonsumsi mi instan, durasi paling banyak 4-5 hari sekali. “Misalkan hari ini kita sudah konsumsi mi instan, empat hari sampai lima hari kemudian baru bisa konsumsi lagi,” jelasnya.

Andi dan Afrinia sependapat bahwa cara memasaknya harus diperhatikan, selain menambah bahan makanan lain saat mengonsumsi mi instan, demi kesehatan. Keduanya menyarankan agar ketika memasak mi instan, air rebusan pertamanya dibuang. Hal itu perlu dilakukan untuk membuang pengawetnya.

“Barulah mi instan dimasukkan ke dalam air mendidih yang baru, sehingga kadar pengawetnya keluar,” jelas Andi.

Cara lainnya yang bisa ditempuh adalah tidak menggunakan bumbu bawaan dari mi. “Kita bisa mengolah bumbunya sendiri seperti saat memasak,” kata Andi. Atau, minimal kurangi penggunaan bumbu mi instan. Ini untuk meminimalisasi masuknya pengawet ke dalam tubuh kita.

“Jika sudah terasa cukup, buang saja sisa bumbunya. Bila ingin lebih asin, ada baiknya ganti dengan menambahkan garam,” katanya. “Berbagai cara tadi bisa ditempuh, bila memang kita tidak bisa menghindari konsumsi mi instan.”

Bagian lain yang perlu diperhatikan, yaitu ketika membeli. Kata Afrinia Ekasari, selain melihat tanggal kedaluwarsa, komposisi, logo halal, pastikan juga kemasan tidak cacat atau robek. Sebab dalam kondisi cacat atau robek, berbagai macam serangga dapat mengontaminasi mi instan tersebut. (yahoo.com)
Baca Selengkapnya...

Artikel Terkait



Jumat, 07 September 2012

Sering Kesemutan Awal dari Suatu Penyakit

Kebanyakan orang pernah mengalami kesemutan kala duduk bersila terlalu lama atau tertidur dengan tangan tertindih kepala. Kondisi ini juga terjadi saat tekanan itu berlanjut tepat pada saraf. Namun, kesemutan akan hilang bila tekanan sudah tidak ada lagi.

Kesemutan juga bisa menjadi indikasi dari banyak penyakit, seperti diabetes melitus, hipertensi, saraf terjepit, gangguan aliran darah pada
pembuluh darah tepi, maupun gangguan darah. Ada kalanya pada mereka yang belum diketahui mengidap diabetes, kesemutan dapat menjadi gejala awal diketahuinya diabetes.

Paresthesia atau kesemutan kronis sering merupakan simtom dari penyakit neurologis atau trauma kerusakan saraf. Penyebabnya adalah gangguan yang memengaruhi sistem saraf pusat seperti stroke dan stroke mini, multiple sklerosis, mielitis transversa, dan ensefalitis.

Tumor maupun lesi vaskular yang menekan otak atau sumsum tulang juga bisa menimbulkan paresthesia. Sindrom saraf seperti sindrom saluran carpal (CTS) bisa merusak saraf perifer dan menyebabkan paresthesia diiringi rasa nyeri.

Berikut ini sejumlah penyakit yang ditandai oleh gejala kesemutan.

1. Diabetes melitus (DM)
Pada pasien DM, kesemutan merupakan gejala kerusakan pada pembuluh darah. Akibatnya, darah yang mengalir di ujung-ujung saraf berkurang. Kondisi ini dapat diatasi dengan mengendalikan kadar gula darah secara ketat, juga mengonsumsi obat seperti gabapentin, vitamin B1 dan B12.

2. Stroke
Kesemutan dapat jadi tanda stroke ringan. Biasanya disebabkan sumbatan pada pembuluh darah di otak, yang mengakibatkan kerusakan saraf setempat. Gejala lain yang muncul: rasa kebas separuh badan, lumpuh separuh badan, buta sebelah mata, sukar bicara, pusing, penglihatan ganda dan kabur.

Gejala berlangsung beberapa menit atau kurang dari 24 jam. Biasanya terjadi waktu tidur atau baru bangun. Kondisi ini harus ditangani karena bisa berkembang menjadi stroke berat.

3. Penyakit jantung
Kesemutan tak hanya akibat neuropati tekanan, tetapi karena komplikasi jantung dengan sarafnya. Pada pasien jantung yang sedang menjalani operasi pemasangan klep, terdapat bekuan darah yang menempel. Bekuan itu bisa terbawa aliran darah ke otak, sehingga terjadi serebral embolik.

Bila sumbatan di otak mengenai daerah yang mengatur sistem sensorik, si penderita akan merasakan kesemutan sebelah. Jika daerah yang mengatur sistem motorik juga terkena, kesemutan akan disertai kelumpuhan.

4. Infeksi tulang belakang
Ini menyebabkan bagian tubuh dari pusar ke bawah tak dapat digerakkan. Penderita tak dapat mengontrol buang air kecil. Buang air besar pun sulit. Penyakit ini dinamakan mielitis (radang sumsum tulang belakang). Tingkat kesembuhan tergantung pada kerusakannya. Bisa sembuh sebagian, tetapi ada juga yang lumpuh.

5. Rematik
Penyakit ini bisa menimbulkan kesemutan atau rasa tebal. Dalam hal ini saraf terjepit akibat sendi pada engsel, misalnya sendi pergelangan tangan, berubah bentuk. Gejala kesemutan biasanya hilang sendiri bila rematik sembuh.

6. Spasmofilia (tetani)
Gejala kesemutan juga bisa merupakan tanda penyakit spasmofilia (tetani). Penyakit ini timbul karena kadar ion kalsium dalam darah berkurang. Penyebabnya adalah menurunnya tegangan karbondioksida dalam paru-paru. Gejala lain : kejang pada tungkai, sulit tidur, emosi labil, takut, lemah, sakit kepala sebelah atau migrain, dan hilang kesadaran.

7. Guillain-barre syndrome
Kesemutan bisa jadi salah satu indikasi penyakit ini. Ditandai gejala demam tinggi, batuk, dan sesak napas. Juga diikuti rasa kesemutan dan kebas. Kesemutan biasanya terasa di sekujur tubuh, khususnya pada ujung jari kaki dan tangan karena virus menyerang sistem saraf tepi.

Bila keadaan itu tidak segera diatasi, serangan akan berlanjut ke organ vital. Akibatnya, penderita merasa sesak napas dan lumpuh di seluruh tubuh.

8. Cytomegalovirus (CMV)
Ada kesemutan yang didahului flu berat. Kesemutan akan menghebat mulai dari ujung jari, menjalar hingga ke pusar. Penderita bisa hanya merasa kebas atau sampai sulit berjalan, berarti sumsum tulang belakang kena radang. Ini akibat serangan virus, biasanya cytomegalovirus (kompas)


Beda Kesemutan Normal dan Gangguan Syaraf

Kesemutan adalah gejala yang bisa dialami oleh siapa saja, kondisi ini bisa menimbulkan rasa tidak nyaman. Tapi bagaimana membedakan kesemutan biasa dan kesemutan akibat gangguan syaraf?

“Kalau kesemutan terjadi akibat duduk sila terlalu lama atau lengan tertekuk itu disebabkan oleh syaraf yang mengalami penjepitan sementara dan biasanya akan hilang jika seseorang mengubah posisinya,” ujar dr Manfaluthy Hakin, SpS(K), MS dalam acara Kenali Neuropati dan Perhatikan Gejalanya di Hotel Mulia, Jakarta, Selasa (29/5/2012).

dr Luthy menuturkan kesemutan yang dialami itu bukan disebabkan oleh gangguan atau kerusakan syaraf tapi hanya terjadi gangguan aliran darah. Biasanya jika seseorang mengalami kesemutan maka ia akan mengikat jempol kakinya dengan menggunakan karet.

“Sebenarnya tidak ada hubungannya, tapi biasanya orang akan mengubah posisi duduknya ketika akan mengikat dengan karet, dan kesemutan ini akan hilang jika seseorang mengubah posisinya,” ungkapnya.
Sementara itu jika kesemutan yang terjadi diakibatkan oleh gangguan hantaran saraf maka biasanya akan muncul secara spontan tanpa ada pemicu dan tidak hilang meski sudah mengubah posisi.
“Misalnya saat sedang beraktivitas atau diam lalu tiba-tiba kesemutan, gejalanya spontan dan nyeri terasa tanpa ada pemicu,” ujar dokter dari Departemen Neurologi FKUI/RSCM ini.

Kesemutan yang dialami karena gangguan saraf ini termasuk salah satu gejala dari neuropati yaitu istilah untuk kerusakan syaraf yang bisa disebabkan oleh penyakit, trauma pada syaraf atau bisa juga akibat efek samping dari suatu penyakit sistemik.

“Kesemutan sebenarnya bisa menjadi tanda awal adanya gangguan syaraf terutama yang terjadi secara spontan, tapi untuk mengetahui gangguan syaraf yang mana maka harus dilakukan pemeriksaan terlebih dahulu,” ujar dr Luthy. (solopost)

Baca Selengkapnya...

Artikel Terkait



Rabu, 25 Januari 2012

Penyebab Penyakit Jantung dan Cara Mengatasinya

Setiap tahun, jutaan orang di seluas dunia mengalami serangan jantung. Tidak semua serangan jantung mengakibatkan kematian. Namun, umumnya setiap pasien yang pernah mengalami serangan jantung menderita beberapa dampak lanjutannya. Sedangkan sisanya tidak tertolong lagi.

Jantung adalah sebuah otot yang memompa darah ke seluruh tubuh. Dalam suatu serangan jantung (myocardial infarction), bagian dari otot jantung mati sewaktu tidak mendapatkan darah. Untuk tetap sehat, jantung membutuhkan oksigen dan zat-zat gizi lain yang dibawa oleh darah. Ini didapatkan melalui arteria (pembuluh darah) koroner, yang membungkus bagian luar jantung.

Apa itu Penyakit Jantung

Penyakit-penyakit dapat mempengaruhi bagian mana pun dari jantung. Tetapi, penyakit yang paling umum adalah penyakit kronis pada arteria koroner yang disebut aterosklerosis. Karena itu, sakit jantung yang umum dikenal dan paling banyak diderita adalah penyakit jantung koroner atau penyakit arteria koroner. Penyakit ini paling sering menyebabkan serangan jantung pada seseorang yang bisa menyebabkan kematian. Penyebabnya adalah penyempitan pada pembuluh darah koroner, dimana pembuluh ini berfungsi untuk menyediakan darah ke otot jantung. Penyempitan disebabkan oleh tumpukan kolesterol atau protein lain yang berasal dari makanan yang masuk dalam tubuh. Penumpukan ini juga menyebabkan pembuluh darah koroner menjadi kaku. Kekakuan ini disebut sebagai aterosklerosis.

Aterosklerosis terjadi jika terjadi penumpukan plak atau timbunan lemak pada dinding-dinding arteri. Selang beberapa waktu, plak dapat menumpuk, mengeras dan mempersempit arteri, dan menghambat aliran darah ke jantung. Penyakit arteria koroner atau coronary artery disease (CAD) inilah yang pada dasarnya menuntun kepada sebagian besar serangan jantung.

Penyumbatan dalam satu arteri koroner atau lebih dapat menimbulkan serangan jantung secara tiba-tiba. Penyebabnya karena jantung meminta oksigen melebihi yang tersedia sehingga memicu serangan jantung. Mengapa? Apabila otot jantung tidak menerima oksigen untuk waktu yang cukup lama, jaringan di sekitarnya dapat rusak. Tidak seperti jaringan yang lain, otot jantung tidak mengalami regenerasi. Semakin lama serangannya, semakin banyak kerusakan pada jantung dan semakin besar kemungkinan meninggal.

Bahkan dalam arteri yang tidak terlalu sempit karena timbungan plak dan lemak, timbunan plak dapat pecah dan membentuk kerak darah atau trombus. Selain itu, arteri yang berpenyakit juga cenderung mengalami kontraksi otot secara mendadak. Sehingga, sekeping kerak darah dapat terbentuk di tempat kontraksi, melepaskan zat kimia yang kemudian mengakibatkan dinding arteri menyempit, memicu sebuah serangan jantung.

Jika sistem kerja dari jantung rusak, irama normal jantung dapat menjadi kacau dan jantung mulai bergetar dengan tidak menentu atau mengalami fibrilasi. Irama tidak normal ini disebut sebagai aritmia yaitu penyimpangan dari irama jantung normal. Hal ini akan menyebabkan jantung kehilangan kesanggupannya untuk memompa darah dengan efektif ke otak. Dalam waktu sepuluh menit, otak mati dan si pasien pun tidak tertolong lagi.

Selain penyakit jantung koroner yang disebabkan karena penumpukan lemak di dinding arteri, ada juga penyakit jantung lainnya yang disebabkan kelainan semenjak lahir. Misalnya jantung yang tidak sempurna, kelainan katup jantung, melemahnya otot jantung. Penyebab lain adalah bakteri yang menyebabkan infeksi pada jantung.

Gejala Sakit Jantung

Gejala-gejala yang dirasakan jika mengalami penyakit jantung koroner antara lain rasa sakit atau nyeri di dada di mana kebanyakan orang menyangka itu hanya sebagai gangguan pencernaan. Lalu gejala lain yaitu merasa tertekan di tengah dada selama 30 detik sampai 5 menit. Hal lainnya adalah keringat dingin, berdebar-debar, pusing, dan merasa mau pingsan. Gejala ini tidak selalu dirasakan penderitanya. Tanda peringatan lain adalah napas tersengal-sengal pada saat berolahraga.

Selama beberapa bulan sebelum serangan jantung biasanya penderita penyakit jantung sering merasa sangat lelah. Jangan menganggap gejala ini disebabkan oleh kurang tidur dan stres akibat pekerjaan.

Rasa nyeri atau rasa ditekan di dada, yang disebut angina, memberikan peringatan kepada setengah dari mereka yang menderita serangan jantung. Beberapa orang mengalami napas tersengal-sengal atau kelelahan dan perasaan lunglai sebagai gejalanya, mengindikasikan bahwa jantung tidak mendapatkan cukup oksigen karena penyumbatan koroner.

Biasanya beberapa hari menjelang mengalami serangan jantung hebat, seseorang akan mengalami kontraksi otot secara tiba-tiba di dada yang merupakan serangan kecil atau serangan jantung ringan. Serangan jantung ringan umum terjadi sebelum serangan besar beberapa hari kemudian.

Tips Mencegah Penyakit Jantung

Agar terhindar dari penyakit jantung koroner, Anda dapat melakukan hal-hal berikut:

Pola makan sehat
Hindari makanan yang banyak mengandung lemak atau yang mengandung kolesterol tinggi. Seafood memiliki kandungan kolesterol tinggi yang dapat membahayakan jantung. Kurangi menyantap makanan yang digoreng yang banyak mengandung lemak, sebaliknya makanan dapat diolah dengan cara direbus, dikukus atau dipanggang.

Sebisa mungkin, produk makanan yang kita makan rendah lemak atau tanpa lemak. Pilih susu, keju, mentega atau makanan lain yang rendah lemak. Menggoreng dengan menggunakan minyak zaitun memiliki kandungan lemak yang sedikit sehingga bisa menjadi pilihan bila harus mengolah makanan dengan cara digoreng.

Selain menghindari makanan berlemak, hindari juga makanan dengan kandungan gula tinggi seperti soft drink. Jangan pula tertalu banyak mengkonsumsi karbohidrat, karena dalam tubuh, karbohidrat akan dipecah menjadi lemak. Sebaliknya, konsumsi oat atau gandum yang dapat membantu menjaga jantung tetap sehat.

Jaga pola makan tidak berlebihan agar terhindar dari kegemukan, karena seseorang yang memiliki lingkar pinggang lebih dari 80 cm, berisiko lebih besar terkena penyakit ini.

Berhenti merokok
Mengisap rokok sangat tidak baik untuk kesehatan jantung, maka segera hentikan kebiasaan ini agar jantung tetap sehat.

Hindari Stres
Stres memang sangat sulit dihindari jika hidup di kota besar seperti Jakarta yang dikenal karena kemacetan dan kesibukannya. Saat seseorang mengalami stres, tubuhnya akan mengeluarkan hormon cortisol yang menyebabkan pembuluh darah menjadi kaku. Hormon norepinephrine akan diproduksi tubuh saat menderita stres, yang akan mengakibatkan naiknya tekanan darah. Maka, sangat baik bila Anda menghindari stres baik di kantor atau di rumah.

Hipertensi
Problem hipertensi atau tekanan darah tinggi juga bisa menyebabkan penyakit jantung. Hipertensi dapat melukai dinding arteri dan memungkinkan kolesterol LDL memasuki saluran arteri dan meningkatkan penimbunan plak.

Obesitas
Kelebihan berat atau obesitas meningkatkan tekanan darah tinggi dan ketidaknormalan lemak. Menghindari atau mengobati obesitas atau kegemukan adalah cara utama untuk menghindari diabetes. Diabetes mempercepat penyakit jantung koroner dan meningkatkan risiko serangan jantung.

Olahraga secara teratur
Anda dapat melakukan kegiatan olahraga seperti berjalan kaki, jalan cepat, atau jogging. Kegiatan olahraga yang bukan bersifat kompetisi dan tidak terlalu berlebihan dapat menguatkan kerja jantung dan melancarkan peredaran darah ke seluruh tubuh.

Konsumsi antioksidan
Polusi udara, asap kendaraan bermotor atau asap rokok menciptakan timbulnya radikal bebas dalam tubuh. Radikal bebas dapat menyebabkan bisul atau endapan pada pembuluh darah yang dapat menyebabkan penyumbatan. Untuk mengeluarkan kandungan radikal bebas dalam tubuh, perlu adanya antioksidan yang akan menangkap dan membuangnya. Antioksidan dapat diperoleh dari berbagai macam buah-buahan dan sayuran.

Keturunan
Seorang yang orang tua atau saudara kandungnya pernah mengalami serangan jantung sebelum usia 60 memiliki risiko lebih besar menderita penyakit ini. Karena itu, jika Anda memiliki kerabat yang pernah mengalami serangan jantung, sebaiknya Anda lebih berhati-hati dalam menjaga agar pola makan dan gaya hidup Anda dapat menunjang jantung sehat.

Mengatasi Penyakit Jantung

Jika Anda merasakan gejala awal penyakit jantung ataupun pernah mengalami serangan jantung ringan, jangan abaikan itu. Anda sangat membutuhkan penanganan dini oleh personel medis yang terlatih. Ini dapat menyelamatkan jantung dari kerusakan yang lebih parah dan bahkan dapat menghindari akibat yang lebih fatal seperti kematian.

Namun jika gejala serangan jantung mulai terjadi, sangat penting untuk segera mencari bantuan medis. Risiko kematian terbesar dari serangan jantung adalah dalam kurun waktu satu jam setelah terjadi serangan jantung. Perawatan yang cepat dan tepat dari tim medis dapat menyelamatkan otot jantung dari kerusakan yang tidak dapat diperbaiki. Semakin banyak otot jantung yang terselamatkan, semakin efektif jantung akan kembali memompa setelah serangan. Jangan menunda-nunda untuk mendapatkan bantuan medis karena merasa takut dianggap mengada-ada.

Bila telah terjadi penyumbatan, tindakan medis yang umumnya diambil adalah dengan pemasangan kateterisasi dan cincin yang menjaga agar pembuluh darah koroner tidak tersumbat. Tetapi, ada kemungkinan terjadi penyumbatan pada pembuluh lainnya.

Jika gejala serangan jantung terjadi pada Anda:

Kenalilah gejala-gejala tersebut apakah terjadi nyeri dada, sesak napas, ataupun jantung berdebar.

Hentikan segera semua pekerjaan apa pun yang sedang Anda lakukan lalu duduk atau berbaringlah sembari menarik napas dalam-dalam.

Jika Anda sendirian sementara gejala tersebut berlangsung lebih dari beberapa menit segera hubungi nomor telepon darurat setempat dan katakan Anda terkena serangan jantung. Atau hubungi orang di sekitar Anda dengan memberikan informasi yang sama.

Jika ada yang bisa mengantar Anda ke rumah sakit lebih cepat daripada kedatangan paramedis, segeralah minta bantuannya pergi mengantar Anda ke ruang gawat darurat di rumah sakit. Lebih cepat ditangani akan lebih baik.

Namun jika Anda menunggu tim paramedis datang, maka sementara menunggu, Anda dapat melonggarkan pakaian yang ketat, termasuk ikat pinggang atau dasi. Buat diri dalam posisi yang terasa nyaman.

Tetaplah tenang, tidak soal Anda korbannya atau penolongnya. Kepanikan dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya aritmia atau penyimpangan irama jantung yang mengancam kehidupan.

Sayangi Jantung Anda

Melihat berharganya organ jantung ini untuk kelangsungan hidup, maka segeralah perbaiki gaya hidup Anda agar tetap sehat. Mulailah menikmati makanan yang sehat, bergizi dan rendah kolesterol. Hindari merokok dan stres. Serta berolahragalah secara teratur. Mulailah dengan gaya hidup yang sehat sejak hari ini untuk menyayangi jantung Anda. Semoga artikel ini bermanfaat.


Sumber : kumpulan.info
Baca Selengkapnya...

Artikel Terkait



Hindari Minum Air Es Setelah Makan

Anda suka minum air dingin setelah makan? Jika iya, sebaiknya kebiasan itu segera dihentikan. Kenapa begitu? Menurut ilmu kedokteran, minum air dingin setelah makan akan membekukan makanan berminyak yang baru dikonsumsi. Mencegah lebih baik daripada mengobati, itulah nasehat yang sering diingatkan orang tua kita. tapi terkadang kita lalai dan bahkan sering melanggar. Pola makanan dan minuman yang kita konsumsi setiap hari sangat berpengaruh terhadap kesehatan kita, hidangan cepat saji dan minuman dingin adalah salah satu yang memberi kontribusi buruk terhadap kesehatan, mengapa?

karena kebiasaan minuman dingin setelah makan akan mempersempit saluran usus kita. Memang enak, minum air dingin usai makan, seperti : Cola dingin, teh manis dingin, es krim atau sirup dingin lainnya, tapi ingat……. ! Hal itu bisa berakibat fatal. Kondisi dingin akan membekukan makanan berminyak yang baru dimakan. Ini akan memperlambat proses pencernaan.

Bila lemak-lemak terbentuk dalam usus, ia akan mempersempit saluran pencernaan dan lama kelamaan akan menyebabkan lemak berkumpul sehingga kita semakin gemuk atau menuju ke arah munculnya berbagai penyakit.

Untuk menghindari hal demikian terjadi, biasakanlah minum air panas, teh panas atau yang lainnya. Tentu saja dengan panas yang layak untuk diminum. Kurangi kebiasaan meminum-minuman dingin baik yang telah didinginkan di kulkas atau dicampur es. Minuman yang dingin bisa mengakibatkan mengkerutnya saluran-saluran darah dari yang besar hingga sekecil diameter rambut kita.

Tentang air panas kaitannya dengan “serangan jantung” tentu ada korelasinya. Bagi mereka yang memiliki penyakit jantung koroner berapapun persentase penyumbatannya, akan memudahkan terjadinya serangan jantung apabila terbiasa minum air dingin. Hal demikian karena saluran koronernya bisa mengeras dan atau mengkerut sehingga lubang salurannya bisa mengecil yang pada gilirannya dapat menghambat laju dari ke jantung. Oleh karena itu, untuk menghambat proses mengkerut dan mengerasnya saluran koroner, biasakanlah meminum air panas.

Bagi mereka yang mendapat serangan jantung koroner, ada baiknya minum air panas untuk mengembangkan saluran koronernya memperlancar laju darah, sebelum diambil tindakan medis selanjutnya.

Setiap orang harus mengenali tanda-tanda serangan jantung terutama jantung koroner. Apabila tangan sebelah kiri merasakan sering pegel-pegel mulai dari jari tangan hingga bahu dan kemudian diikuti seringnya kesemutan. Kemudian, rasa sakit di dada sebelah kiri hingga tembus ke punggung. Selanjutnya diikuti rasa pusing, sesak nafas dan berkeringat dingin. Maka gejala-gejala demikian adalah awal atau permulaan serangan jantung. Apabila kita mengenali gejala tersebut, maka segeralah melakukan tindakan yang diantaranya minum air panas, sebelum meminum obat-obat untuk mengencerkan darah seperti Trombo aspilet, ascardia atau palavic.

Terapi saluran koroner dengan air panas yang diminum itu, tentu saja hanya sebagai mencegah berlanjutnya serangan jantung. Jalan yang terbaik untuk mencegah munculnya serangan jantung koroner itu adalah perilaku sehat kita, sebagaimana tips di bawah ini.

1. Melakukan tindakan olah raga secara rutin sesuai dengan porsi usia dan dilakukan secara konsisten. Kalau memungkinkan, dilakukan setiap hari dengan minimal 10 ribu langkah ;

2. Makanlah yang baik dan halal serta menghindari yang berkadar lemak tinggi seperti pada daging jeroan, bersantan, berminyak (Goreng-gorengan), dan yang mengandung zat kimia (pemanis, pengawet dan pelezat). Hindari merokok. Ini berbahaya;

3. Hidup bersahaja, bersabar, hidup bersih diri dan lingkungan

4. Untuk mengurangi kadar kolesterol dalam darah kita, maka biasakan melakukan diet melalui puasa atau mengurangi makanan seperti pada point kedua

5. Apabila saat ini kita sudah merasakan gejala serangan jantung, maka rajinlah konsultasi dengan dokter

Semakin banyak kita mengenali gejala awal serangan jantung, dan melakukan tindakan-tindakan sebagai point kesatu hingga keenam, maka akan semakin terbuka lebar terhindar dari serangan jantung yang mematikan. (Vivanews).
Baca Selengkapnya...

Artikel Terkait



Jumat, 06 Januari 2012

Obat Agar Bisa Hidup 150 Tahun, Mulai Dikembangkan

Obat pertama yang bisa memperlambat proses penuaan tampaknya akan tersedia dalam waktu 5 hingga 10 tahun ke depan. Jika berhasil dibuat, obat ini akan mampu membuat manusia hidup hingga usia 150 tahun atau lebih.

Menurut Peter Smith, profesor dari University of New South Wales, Sydney, Australia menyebutkan, bayi yang lahir saat ini di negeri tersebut boleh berharap bisa hidup hingga 100 tahun, karena peningkatan kualitas pengobatan, gaya hidup, dan kesehatan masyarakat.

Obat ini, nantinya akan dapat membantu tubuh memperbaiki dirinya sendiri di tahap awal pertumbuhan, dan juga menyediakan terapi baru untuk sel induk. “Ada harapan untuk memperpanjang hidup manusia beberapa dekade lebih lanjut,” kata Smith, dikutip dari Stawell Times, Rabu 19 Oktober 2011.

Smith menyebutkan, hidup hingga usia 150 tahun memang tampaknya tidak terlalu menarik bagi banyak orang. “Namun, itu menjadi luar biasa jika Anda sudah berusia lanjut,” ucapnya. “Tujuannya bukan sekadar memperlama kehadiran Anda, tetapi menjalani hidup sehat lebih lama”.

Meski demikian, panjangnya umur manusia membawa dampak serius dalam lingkungan. “Sebab, orang tidak akan mau pensiun di usia 65 tahun dan menghabiskan beberapa dekade duduk diam di rumah,” ucapnya.

Baroness Susan Greenfield, seorang neuroscientist dari Oxford University berpendapat, jika ini terjadi, orang berusia 65 tahun akan memulai karier kedua mereka. “Mereka akan berkutat di pekerjaan berbasis pengetahuan, bukan pekerjaan yang lebih mengutamakan fisik,” ucapnya.

Untuk itu, kata Greenfield, mengatasi demensia, termasuk di antaranya seperti penyakit Alzheimer, perlu menjadi prioritas. “Jika tidak, implikasi ekonomi dan sosial yang akan ditimbulkan akan menjadi sangat buruk,” ucapnya.

Sumber : VIVAnews
Baca Selengkapnya...

Artikel Terkait



Radiasi Bisa Dijadikan Pengawet Makanan

Radiasi saat ini masih menjadi momok bagi masyarakat awam. Umumnya, radiasi dikaitkan dengan dampak negatif bagi kesehatan manusia, misalnya radiasi dari nuklir maupun listrik.

Tapi, sebenarnya energi dari sumber radiasi lain dapat dimanfaatkan untuk pengawetan makanan yang aman untuk kesehatan. Pada dasarnya, radiasi yang bukan dari energi keras seperti nuklir, tidak berdampak pada kesehatan.

Sumber radiasi ada pula yang berasal dari Cobalt-60, Cs-137 yang menghasilkan sinar gamma, mesin berkas elektron, dan mesin generator sinar-X. Dengan pembatasan dosis iradiasi dan batas maksimum empat sumber tersebut, bahan makanan yang diawetkan tidak menjadi radioaktif. Standar amannya yakni 5 MeV dan 10 MeV untuk mesin bekas elektron,

"Ini beda dengan makanan yang terkena radioaktif dampak dari nuklir. Ini radiasi dari non energi," kata Kepala Kelompok Bahan Makanan BATAN, Zubaedah Iriawati, di kantornya, Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Kamis, 5 Januari 2012.

Proses pengawetan dengan sumber radiasi ini dikenal dengan iradiasi. Jenis radiasi yang digunakan adalah radiasi berenergi tinggi (radiasi pengion), karena menimbulkan ionisasi pada materi yang dilaluinya.

Dalam prosesnya, terjadi interaksi antara radiasi dan materi atau sel hidup yang menimbulkan berbagai proses fisika dan kimia, yang menghambat perkembangan sel hidup, mikroba.

"Jadi, dapat memperpanjang masa simpan makanan, juga menunda pertunasan, karena bisa bunuh kuman," tutur lulusan ITB itu.

Proses iradiasi ini, dia melanjutkan, sama halnya saat menggoreng ikan. "Kalau goreng ikan kan dengan panas, ini dengan sinar," paparnya.

Ia menyebutkan, pengawetan pepes rendang bisa tahan sampai 2 tahun. Ada lagi, tahu Yinyin juga bisa tahan 6 bulan. "Jadi radiasi untuk ini tidak apa-apa," ujarnya.

Pengawetan ini dapat digunakan untuk orang yang mempunyai daya tahan tubuh yang lemah, seperti pengidap HIV, kanker, dan tumor. "Untuk orang yang berhaji, terlebih korban bencana alam, cocok juga untuk pebisnis," tuturnya.

Pihaknya mengaku sudah memberikan makanan hasil pengawetan iradiasi kepada korban bencana gempa Padang beberapa waktu lalu. "Jadi, nutrisinya bagus, korban bencana tetap sehat," ujarnya. Makanan iradiasi ini telah diekspor ke Eropa, Amerika, dan Timur Tengah.

Sumber : VIVAnews
Baca Selengkapnya...

Artikel Terkait



Kamis, 05 Januari 2012

Sembilan Makanan Terbaik

Don't look the book from the cover, istilah ini mungkin sangat cocok bagi Anda yang suka pilah pilih makanan. Penampilan fisik yang menggiurkan tidak menjamin menawarkan kesehatan bagi tubuh.

Makanan yang baik adalah makanan yang di dalamnya mengandung banyak vitamin, antioksidan, dan mineral. Kemasan kandungan nutrisi inilah yang membuat hidup menjadi lebih sehat dan rentan akan penyakit seperti jantung koroner, diabetes dan stroke. Seperti yang dikutip dalam Times Of India, makanan ini juga dapat memperlmbat penuaan dini dan meningkatkan sistem imun dalam tubuh.
Inilah top 9 makanan terbaik yang ada di sekitar kita.
1. Almond
Mengandung banyak antioksidan, vit E dan zinc yang berfungsi untuk mencegah keriput, penuaan , kanker, penyakit jantung dan stroke. 1 cup almond mengandung lebih banyak kalium dibandingkan buah pisang. Selain itu, biji-bijian ini juga mengandung magnesium dan fosfor yang baik untuk pertumbuhan tulang.
2. Kacang
   Kacang polong, kacang merah dan lentil adalah beberapa jenis keluarga kacang yang baik untuk dikonsumsi, mengandung zat besi, mangan, antioksidan, vitamin B-kompleks dan Protein. Tinggi serat dan juga rendah lemak, sehingga dapat mengurangi kadar kolesterol, resiko penyakit kanker dan diabetes.
3.Kubis
  Kaya akan glutamin, asam amino dan memiliki sifat inflamasi yang bermanfaat untuk jantung dan sistem peredaran darah. Untuk kubis ungu mengandung lycopene antioksidan, berfungsi untuk mengurangi resiko kanker prostat pada pria.
4.Bawang putih
  Kandungan sulfida alilik yang dapat menurunkan resiko kanker dalam tubuh. Bawang putih juga memiliki antibiotik alami dan antioksidan yang dapat mencegah influenza. selain itu, manfaat lainnya dalah bagi jantung yaitu dapat menurunkan tekanan darah dan mencegah pembekuan darah di arteri.
5. Labu kuning
   Warna kuning cerahnya berasal dari kerotenoid yang ada di dalamnya. Berfungsi sebagai antioksidan dan melindungi sel-sel dalam tubuh. Labu juga kaya akan lutein dan zeaxanthin yang memegang peranan penting pada kesehatan mata dan mengurangi resiko katarak.
6. Oats
   Kaya akan vitamin, serat, mineral dan antioksidan. Salah satu mineral yang di dalamnya adalah silika yang berfungsi untuk menjaga kesehatan tulang, otot dan sendi. Oats juga mengandung karbohidrat kompleks, lemak, dan zat besi yang dapat dijakdikan sebagai sumber energi jangka panjang dalam tubuh.
7. Berries
   Blueberry, blackberry, strobery, raspberry, dan cranberry merupakan beberapa anggota dari keluarga berries. Mengandung banyak antioksidan, vitamin dan mineral.
8. Bayam
   Mengandung kalsium, zat besi, kaya serat dan vitamin A,C, E dan K. kandungan betakarotennya lima kali lebih banyak dari brokoli.
9. Biji-bijian
   Biji-bijian seperti gandum dan berley mengandung jumlah serat yang mudah dicerna dalam tubuh, yang dapat membantu menurunkan kolesterol dan meyeimbangkan glukosa dalam darah.



• VIVAnews
Baca Selengkapnya...

Artikel Terkait



Senin, 08 Agustus 2011

Sering Minum Manis-manis, Hati-hati Risiko Diabetes

Makanan dan minuman manis itu seperti candu yang membuat orang ketagihan. Hati-hati jika punya kebiasaan minum satu atau dua minuman manis dalam soda, minuman energi, teh manis dan vitamin setiap hari, karena berisiko menaikkan potensi terkena diabetes tipe-2 hingga 25 persen.

Memang minuman manis seperti soda hanya mengandung 150 kalori yang dapat dibakar dengan berjalan cepat selama setengah jam. Tapi jika tidak sempat dibakar dan tiap hari tubuh ditimbun minuman manis, maka berisiko menghasilkan lebih banyak lemak perut. Lemak yang terakumulasi di perut terkait erat dengan tekanan darah tinggi dan masalah jantung lainnya.

Minuman manis ini membuat kalori menumpuk yang menyebabkan pertambahan berat badan. Sementara berat badan merupakan faktor risiko untuk penyakit diabetes.

"Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa minuman manis sangat terkait dengan berat badan," kata penulis Vasanti Malik, seorang peneliti di Departemen Gizi Harvard School of Public Health seperti dikutip dari USNews, Senin (8/8/2011).

Peneliti mengidentifikasi delapan penelitian dan memeriksa hubungan antara minuman manis dengan diabetes tipe 2. Mereka juga memeriksa tiga penelitian serupa yang berkaitan sindrom metabolik.

Penelitian diabetes terbesar diikuti lebih dari 91.000 perempuan Amerika berusia 24-44 selama 8 tahun juga memerkuat kesimpulan itu. Efek yang paling utama adalah lonjakan glukosa darah dan insulin, karena minuman manis sering dikonsumsi secara cepat dalam jumlah besar dan kadar gulanya cepat diserap.

Lonjakan glukosa tersebut dapat menyebabkan resistensi (penolakan) insulin, peradangan dan hipertensi. Tingginya kadar gula dalam sirup jagung, gula, dan minuman manis lebih berisiko daripada gula lain karena menghasilkan lebih banyak lemak perut.

"Di Amerika, konsumsi minuman manis naik menjadi rata-rata 142 kalori atau hampir satu 12-ons kaleng soda per hari pada tahun 2006 dari 65 kalori pada akhir tahun 1970. Ini menempatkan mereka pada risiko diabetes yang lebih besar," catat Frank Hu, profesor gizi dan epidemiologi di Harvard.

Sebuah laporan dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) merilis perkiraan bahwa pada tahun 2050, 1 dari 3 orang Amerika akan terkena penyakit diabetes. "Konsumsi minuman ringan memiliki implikasi yang signifikan terhadap kesehatan masyarakat dalam hal epidemi diabetes," kata Hu.

Pada awal 2010, American Heart Association mengeluarkan rekomendasi yang menyarankan konsumen untuk menetapkan batas minuman manis 450 kalori seminggu, atau 12 ons soda dalam makanan 2.000 kalori.

Menghitung kalori adalah cara mudah untuk melacak kemungkinan risiko, tetapi terkadang dapat menyesatkan. "Konsumen kadang terlalu terfokus pada kalori, namun tidak memperhitungkan komponen-komponen lain. 12 ons kaleng soda setara dengan 15 sendok teh gula, dan mereka pikir hal itu tidak buruk," kata Constance Brown-Riggs, juru bicara American Dietetic Association.

Dalam sebuah studi tahun 2004 yang diterbitkan dalam Journal of American Medical Association terhadap 88.000 perempuan selama 24 tahun, mereka yang menenggak 2 atau lebih minuman manis sehari memiliki risiko penyakit arteri koroner 35 persen lebih tinggi daripada mereka yang tidak.

"Anda tidak mendapat manfaat dari minum minuman soda ini karena ini menambahkan daftar kerusakan tambahan berupa gigi berlubang," kata Vasanti Malik.

---
Baca Selengkapnya...

Artikel Terkait



Rabu, 08 Juni 2011

Penyebab Penyakit Liver (Kerusakan Hati)

Satu tahun lebih ibuku meninggal dunia akibat penyakit liver, hanya bertahan 6 bulan setelah pembengkakan pada seluruh badan, terutama bagian perut. Minggu lalu, budeku juga mengalami hal yang sama, terkena penyakit liver, perutnya membengkak, dan seminggu dirawat di rumahsakit dan akhirnya meninggal dunia. Aku pengin tahu sebenarnya apa sebenarnya penyakit liver, dan setelah baca sana ini, aku mencoba memposting artikel ini, mudah-mudah berguna.

Apa itu penyakit liver ?

Penyakit liver adalah penyakit hati, yang diakibatkan karena rusaknya hati. Hati mempunyai fungsi yang penting dalam tubuh yaitu penyaring darah dan juga menjaga fungsi metabolisme. Jika hati tidak berfungsi dengan baik, hal ini tentu akan menjadi permasalahan bagi anda. Salah satu dari disfungsi hati adalah mudah terjadinya pendarahan. Selain itu rusaknya fungsi hati akan mengakibatkan berkurangnya sel darah merah karena tidak mampu diproduksi lagi oleh hati dan sumsum tulang.

Pada orang dewasa, darah yang mengalir setiap menit lewat hati diperkirakan sekitar 1.200-1.500 ml. Liver atau hati adalah organ vital yang memiliki peran besar dalam sistem pencernaan, biosintesis, metabolisme energi, pembersihan sampah tubuh, dan pengatur sistem kekebalan tubuh. Letaknya di perut bagian kanan, di belakang tulang iga. Sebagai organ terbesar di antara organ dalam lain, hati berbobot sekitar 1/36 berat badan orang dewasa, atau kira-kira 1.200-1.600 gram. Normalnya, hati berukuran selebar telapak tangan pemiliknya atau 7-10 cm. Pembuluh darah hati (arteria hepatika) maupun dari pembuluh darah vena (vena porta), yang menerima aliran darah dari saluran cerna, selain dari limpa dan pankreas.

Aliran darah langsung akan dengan cepat mencapai lever. Bila ada bahan-bahan mengandung toksin atau racun, hati akan bekerja sangat keras untuk menetralisasinya. Cara kerja ini menyebabkan hati mudah terkena racun.

Fungsi Hati

Ada empat fungsi utama hati, yakni pembentukan dan ekskresi cairan empedu, fungsi metabolik, pertahanan tubuh, dan fungsi vaskular.

Pertama, membentuk cairan empedu dibentuk oleh hati. Sekitar satu liter cairan empedu diekskresikan (dikeluarkan) oleh hati setiap hari. Sebagai bagian dari empedu, garam empedu yang dihasilkan penting untuk pencernaan dan penyerapan lemak dalam usus halus.Garam ini sebagian diserap kembali oleh usus halus dan dialirkan ke hati.

Kedua, memetabolisme karbohidrat, protein, lemak, dan vitamin. Bahan makanan berkarbohidrat yang kita asup, setelah diolah menjadi glukosa di saluran cerna, akan diserap usus masuk peredaran darah. Lewat vena porta, glukosa masuk ke hati. Dalam sel hati inilah, sebagian glukosa diolah atau dimetabolisasi sehingga terbentuk energi yang berfungsi menjaga temperatur tubuh dan tenaga. Sisa glukosa diubah menjadi glikogen untuk disimpan di hati dan otot atau diubah menjadi lemak yang kemudian disimpan dalam jaringan di bawah kulit. Glikogen ini berfungsi sebagai energi cadangan.

Ketiga, sebagai pertahanan tubuh, yakni dengan proses detoksifikasi yang dilakukan oleh enzim-enzim hati terhadap zat-zat beracun, entah yang masuk dari luar maupun yang dihasilkan tubuh. Lewat proses ini, zat berbahaya diubah menjadi zat yang secara fisiologis tidak aktif. Fungsi lain adalah perlindungan, dengan menghasilkan imunoglobulin, antibodi, dan sel fagosit pembersih kuman yang masuk ke hati lewat vena porta.

Keempat adalah vaskular, yaitu bila terjadi kelemahan fungsi jantung kanan dalam memompa darah, darah dari hatilah yang dialirkan ke jantung lewat vena hepatica (pembuluh darah vena hati).

Tanda-tanda Penyakit Liver

Tanda-tanda hati bermasalah tampak dari membesarnya organ ini yang ditandai dengan demam. Penderita mulai enggan makan, kehilangan berat badan, dan lesu. Demam akan meningkat seiring memburuknya kondisi hati. Gejala lain adalah meningkatnya keinginan minum dan banyak kencing.

Mual dan sakit kuning bisa muncul pada penderita lever tingkat lanjut. Bila lever mulai tidak berfungsi sebagaimana mestinya, beberapa tanda gangguan sistem saraf atau neurologis berat serta pengeluaran cairan ludah berlebih, akan terjadi. Pada sejumlah pasien tampak perutnya membesar, akibat ukuran hati bertambah atau meningkatnya jumlah cairan dalam perut.

Tanda-tanda penyakit hati sering tidak terlalu jelas, terutama pada penderita yang stadiumnya masih ringan. Namun, tanda umum seperti lesu, berkurangnya berat badan, tidak bergairah, serta pikiran menjadi tidak tajam lagi sering kita temui.

Kadang terjadi mual-mual dan atau diare. Sangat mungkin muncul warna kuning di selaput mukosa mata, mulut, dan kulit.

Penyebab Utama Kerusakan Hati

Penyebab kerusakan hati bisa berbagai faktor, diantaranya virus (hepatitis A-E/G), bakteri salmonella typhi, parasit, obat-obatan kimia (termasuk alkohol), dan pola hidup tidak sehat.

Aku tidak membahas penyakit yang disebabkan oleh virus hipatitis, bakteri karena sekarang sudah ada vaksinasinya, sedangkan obat-obatan kimia/alkohol juga bisa dicegah dengan tidak meminumnya. Nah yang akan dibahas di sisi adalah penyebab utama kerusakan hati akibat pola hidup yang tidak sehat.

Pola hidup tidak sehat yang dapat menyebabkan kerusakan hati, diantaranya :

1) Tidur terlalu malam dan bangun terlalu siang adalah penyebab paling utama
2) Tidak buang air di pagi hari.
3) Pola makan yang terlalu berlebihan.
4) Tidak makan pagi.
5) Terlalu banyak mengkonsumsi obat-obatan.
6) Terlalu banyak mengkonsumsi bahan pengawet, zat tambahan, zat pewarna, pemanis buatan.
7) Minyak goreng, meski menggunakan minyak goreng terbaik sekalipun. Jangan mengkonsumsi
makanan yang digoreng bila kita dalam kondisi penat, kecuali dalam kondisi tubuh yang fit.

8)Mengkonsumsi masakan mentah (sangat matang) juga menambah beban hati. Sayur mayur dimakan mentah atau dimasak matang 3/5 bagian. Sayur yang digoreng harus dimakan habis saat itu juga, jangan disimpan.

Kita harus melakukan pencegahan dengan tanpa mengeluarkan biaya tambahan. Cukup mengatur gaya hidup dan pola makanan sehari-hari. Perawatan dari pola makan dan kondisi waktu sangat diperlukan agar tubuh kita dapat melakukan penyerapan dan pembuangan zat-zat yang tidak berguna sesuai dengan jadwalnya

Kenapa Kita Tidak Boleh Begadang ?

Malam hari jam 21-23: adalah waktu pembuangan zat- zat tidak berguna / beracun (detoksifikasi) di bagian sistem antibodi (kelenjar getah bening). Selama durasi waktu ini seharusnya dilalui dengan suasana tenang atau mendengarkan musik. Bila saat itu seorang ibu rumah tangga masih dalam kondisi yang tidak santai seperti misalnya mencuci piring atau mengawasi anak belajar, hal ini dapat berdampak negatif bagi kesehatan.

Malam hari jam 23-01 dini hari: saat proses detoksifikasi di bagian hati, harus berlangsung dalam kondisi tidur pulas.

Dini hari jam 01-03: proses detoksifikasi di bagian empedu, juga berlangsung dalam kondisi tidur.

Dini hari jam 03-05: detoksifikasi di bagian paru-paru. Sebab itu akan terjadi batuk yang hebat
bagi penderita batuk selama durasi waktu ini. Karena proses pembersihan / detoksifikasi telah mencapai saluran pernafasan, maka tak perlu minum obat batuk agar supaya tidak mer intan gi proses pembuangan kotoran.

Pagi jam 05 -07: detoksifikasi di bagian usus besar, harus buang air di kamar kecil.

Pagi jam 07-09: waktu penyerapan gizi makanan bagi usus kecil, harus makan pagi. Bagi orang yang sakit sebaiknya makan lebih pagi yaitu sebelum jam 6:30. Makan pagi sebelum jam 7:30 sangat baik bagi mereka yang ingin menjaga kesehatannya. Bagi mereka yang tidak makan pagi harap mengubah kebiasaannya ini, bahkan masih lebih baik terlambat makan pagi hingga jam 09-10 daripada tidak makan samasekali.

Tidur terlalu malam dan bangun terlalu siang akan mengacaukan proses pembuangan zat-zat tidak berguna. Selain itu, dari tengah malam hingga jam 4 dini hari adalah waktu bagi sumsum tulang belakang untuk memproduksi darah

dikutip dari berbagai sumber
Baca Selengkapnya...

Artikel Terkait