Tampilkan postingan dengan label Cerita Seru. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Cerita Seru. Tampilkan semua postingan

Kamis, 19 Januari 2012

Mobil Esemka Makin Marak

Dua minggu yang lalu, aku melihat mobil mungil plat merah melintas di kawasan pemerintahan, di Banten. Tadinya aku belum tahu waktu itu, mobil apaan itu. Mobil yang dicat kuning, mirip mobil kancil yang pernah aku lihat di Jakarta. Aku masih bertanya-tanya mobil apa itu, mungil lucu imut. Aku baru tahu dua hari yang lalu, sempat muncul di TV, kalau mobil yang bernama "Tawon" dirakit di Rangkasbitung, Kab. Lebak, Banten. Bahkan ternyata anak-anak SMK Rangkasbitung telah mampu memproduksi 50 mobil Tawon di bengkelnya. Mobil yang pertama kali diciptakan pada 2007 tersebut juga telah menjadi kendaraan dinas di Dinas Perdagangan dan Sekretariat Daerah Provinsi Banten

Memang sejak munculnya mobil Kiat Esemka hasil karya anak-anak SMK di Surakarta, Jawa Tengah, mobil Esemka sejenis marak diberitakan. Masing-masing SMK pun saling mengklaim bahwa mereka mampu memproduksi mobil dengan komponen lokal. Bahkan mobil Kiat Esemka buatan anak SMK Surakarta memiliki kandungan komponen lokal hingga sebesar 90 persen, dan bila diproduksi massal harga mobil Kiat Esemka hanya berkisar 95 juta saja. Tak heran bila para petinggi dan politisi berebut memesan mobil karya anak bangsa ini.


Tidak hanya mobil Esemka milik SMK Surakarta, mobil Moko (Mobil Toko) hasil rakitan anak-anak SMK Makasar pun juga diberitakan, kemudian mobil mini truk milik anak SMK Surabaya mulai muncul. Dan terakhir mobil Tawon hasil karya anak-anak SMK Rangkasbitung, Banten. Mobil berkapasitas 650 cc tersebut memiliki tiga varian, yakni mobil city car yang dinamai Tawon, mobil pick-up yang dinamai Transformer, serta mobil penumpang dan barang yang bisa diproyeksikan sebagai angkutan umum dan pribadi bernama Metro Tawon


Memang hasil karya anak bangsa patut dihargai dan perlu didukung. Bayangkan bila impor mobil dikurangi, dan mulai menggunakan buatan dalam negeri, tentu merupakan kebanggaan tersendiri, dan tidak ketergantungan dengan negara lain. Keahlian SMK tidak bisa diremehkan, namun perlu diacungkan jempol. Aku malah lebih salut kepada anak SMK yang berkarya memproduksi mobil lokal, dibandingkan dengan mahasiswa teknik di berbagai perguruan tinggi, yang berlomba untuk memamerkan mobil irit bahan bakar, namun tidak mampu memproduksi untuk masyarakat umum dengan harga murah dan bermutu.

Semoga anak bangsa tetap berkarya, dan bukan hanya latah ikut-ikutan memproduksi mobil. Dan tentunya perlu dukungan dari pemerintah baik fasilitas, bimbingan dan dana tentunya.
Baca Selengkapnya...

Artikel Terkait



Melatih Keberanian Sejak Dini Lewat Outbound

Outbound merupakan permainan yang sudah dikenal sejak lama, yag dulunya sering dimainkan oleh sekelompok orang dewasa. Biasanya dilakukan disela-sela kegiatan pelatihan ataupun kumpul bareng sebagai selingan untuk mengisi waktu senggang. Outbound dirasa penting untuk mempercepat keakraban sesama teman dan melatih kerjasama serta kepedulian antar teman. 

Namun sejalan dengan perkembangan jaman, outbound tidak hanya dimainkan orang dewasa, namun juga anak-anak. Fasilitas outbound juga tidak hanya permainan bakyat, permainan air, jalan-jalan menelusuri bukit dan sungai seperti jaman dulu, namun juga dilengkapi dengan permainan rubah terbang (flying fox), jembatan jaring, panjat jaring untuk melatih keberanian. Selain dengan permainan-permainan yang menarik, ternyata outbound juga dapat dilakukan kapan saja, dan siapa saja tanpa harus menunggu moment-moment tertentu. Banyak penyenggara outbound, membuka kapan saja dan siapa saja yang akan ikut, tentu saja dengan merogoh kocek yang tidak sedikit.

Dengan fasilitas yang lengkap, bahkan arena oubound di kolam renang, membuat anak-anak senang. Dulu, anakku sangat penakut dengan ketinggian dan sangat mengekor bila diajak kemana-mana (pemalu). Namun setelah mencoba flying fox, yang diadakan oleh yayasan pendidikan anak usia dini di sekolahnya, sekarang malah  ketagihan ingin mencoba berulangkali. Dengan bimbingan para instruktur outbound,  anak-anak juga dilatih berani sendiri tanpa didampingi orangtua dan saling akrab dengan teman-temannya.

Berkat outbound anak-anak jadi lebih berani, lebih mandiri, dan tidak selalu tergantung dengan orangtua. Selain itu outbound juga membuat anak-anak merasa tegar dan tidak lagi menjadi pemalu atau minder terhadap teman-teman, sebab dalam outbound dilatih kebersamaan dan saling membantu. Nah, sekarang anakku tidak lagi mengekor bila diajak kemana-mana, bahkan selalu akrab dengan teman sebayanya walaupun baru saja dikenalnya. Namun begitu, segala keberanian anak tentu saja tidak lepas dari kontrol orangtuanya.

Baca Selengkapnya...

Artikel Terkait



Senin, 10 Oktober 2011

Hati-hati Penggunaan BBM yang Berlebihan

Baru-baru ini ramai dibicarakan orang di forum-forum bahkan sempat diberitakan di media elektronik, yang katanya seorang ibu menterlantarkan seorang bayinya sampai meninggal dunia hanya karena si ibu ber-BBM ria. Si ibu tidak memperdulikan anaknya yang masih bayi menangis terus-menerus, sehingga si bayi sampai tertimpa bantal, sementara si ibu asyik dengan BB (BlackBerry) yang ada ditangannya. Si bayi akhirnya meninggal dunia, akibat kehabisan nafas. Walaupun orangtuanya telah membawa ke rumah sakit, namun jiwa si bayi tetap tidak tertolong lagi.

Kisah tragis ini mengingatku, ketika diajak untuk melayat ke Bogor. Saat itu atasan mendapat kedukaan, ibunya barusan meninggal  dunia akibat penyakit yang dideritanya. Dengan mobil yang sarat penumpang, kami melaju cukup kencang melintas jalan tol jagorawi menuju Ciawi Bogor.

Tiba-tiba, mobil yang kami tumpangi mengerem mendadak, karena tiba-tiba ada truk tepat di hadapan mobil kami. Hampir saja!! Astaga, ternyata orang yang mengendari mobil kami asyik ber- BBM (Black Berry Messanger) ria. Penginnya sih mau ngasih tahu, namun "yah" karena akunya juga belum punya BB (Blackberry) nanti dikiranya menggurui lagi, Lagian aku dan penumpang lainnya juga cuma menumpang. Sepanjang jalan, tak lepas tangan kirinya dengan BB, sekali-kali memandang ke arah jalan, dan sekali-kali melihat ke BB. Asyik dengan BBM, seolah terus menginformasi keadaan selama dalam perjalanan. Bagus sih ngasih informasi, namun aku jadi ngeri melihatnya. Anehnya teman-temanku (sesama penumpang) kok dia saja, seolah sudah biasa. Sementara aku amat was-was sepanjang jalan.

Padahal aku pikir-pikir, menelponpun saat mnegemudi kendaraan sangat tidak diperbolehkan, karena selain membahayakan diri sendiri dan penumpang, bahkan pengguna jalan lainnya. Apalagi menerima dan mengirim SMS lebih berbahaya lagi. Mengetik SMS atau BBM memakan konsentrasi yang cukup tinggi, selain angka dan huruf dalam handphone atau BB terlalu kecil juga harus memikirkan apa yang harus ditulis sementara mobil terus melaju. Jelas konsentrasi akan terpecah menjadi dua apabila seseorang menyetir kendaraan, selain mata ke arah handphone juga ke arah jalan. Tidak jarang berbagai kejadian mobil yang terjadi tabrakan atau menabrak pengguna jalan lainnya akibat si pengemudi asyik ber SMS atau BBM ria.

Ancaman pidana sebenarnya ada. Dalam UU Undang-Undang No 22 tahun 2009 tentang Lalulintas dan Angkutan Jalan secara implisit menyatakan, menggunakan telepon genggam saat menyetir akan didenda Rp 750 ribu. Aturan itu tercantum pada pasal 283 yang menyebutkan, “Setiap orang yang mengemudikan Kendaraan Bermotor di jalan secara tidak wajar dan melakukan kegiatan lain atau dipengaruhi oleh suatu keadaan yang mengakibatkan gangguan konsentrasi dalam mengemudi di jalan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 106 ayat (1) dipidana dengan pidana kurungan paling lama 3 (tiga) bulan atau denda paling banyak Rp750.000,00 (tujuh ratus lima puluh ribu rupiah).”

Mengingat bahaya yang ditimbulkan akibat penggunaan BBM yang berlebihan terutama saat mengemudi atau pun terhadap pekerjaan lain yang penuh konsentrasi tinggi, sebaiknya BBM dihindari. Penggunaan memang menunjang pekerjaan ataupun komunikasi antar kerabat atau relasi, namun bila keranjingan sampai lupa akan pekerjaan utama, jelas akan merugikan bahkan membahayakan. 


Bila anda tertarik pada tulisan ini, tidak ada salahnya membuka iklan-iklan di blog ini.
---- Baca Selengkapnya...

Artikel Terkait



Selasa, 27 September 2011

Memancing Bisa Menghilangkan Stress

Memancing dalam arti menangkap ikan sudah dikenal oleh peradaban manusia sejak zaman dahulu sekitar 10.000 tahun yang lalu. Hal ini terbukti dari peninggalan-peninggalan arkeologi pada goa-goa tua di Eropa bahwa aktivitas penangkapan ikan sudah ada sejak dulu dengan ditemukannya tulang-belulang, mata kail dan gambar serta lukisan pada zaman batu di dalam goa-goa tersebut.

Teknik menangkap ikan mulai beragam pada masa Neolithic sekitar 4.000 - 8.000 tahun yang lalu yang kemudian berkembang menjadi teknik yang lebih modern dan masih dipakai hingga saat ini. Begitu pula dengan cara pengolahan ikan hasil tangkapan, saat ini cara tersebut masih dilakukan dengan teknik yang sama misal pengawetan ikan dengan menggarami atau dengan cara pengasapan.

Dalam memancing yang kita butuhkan hanya kail atau lebih dikenal dengan Joran, yang terdiri dari sebatang kayu atau fibber bulat panjang, senar pancing, roll penggulung senar, mata pancing, pelampung dan karet penahan pelampung. Nah kemudian yang perlu diperhatikan adalah umpan ikan.

Berbagai ramuan dan olahan ditawarkan, mulai dari kroto (telur semut), ubi atau telo (orang jawa bilang), telur, keju bahkan ada yang menggunakan bubuk makanan bayi. Dalam meramu umpanpun ternyata tergantung jenis ikannya. Ikan mas tergolong manja dalam memilih umpan, berbeda dengan ikan mujaher ataupun ikan lele.

Hal ini aku alami sendiri saat aku ikut lomba memancing di tempat pemancingan yang diadakan BPS dalam rangka hari statistik. Walaupun teman mancing berada di lokasi yang sama, toh udah satu jam aku tidak dapat juga, sementara lawan di samping sudah dapat 5 ekor. Ternyata umpan yang dipakai lawan jauh lebih bagus daripada umpan yang dikasih panitia lomba. Walaupun pada akhirnya aku mendapat door prize karena mendapat ikan tercepat pada waktu yang ditentukan.




















Teknik memancing juga perlu diperhatikan, termasuk ukuran kedalaman dasar kolam juga diperhitungkan. Ikan mas umumnya berada di dasar kolam sehingga antara mata pancing dan pelampung jaraknya perlu disesuaikan. Saat menarikpun perlu seni, tidak perlu kasar sehingga mengganggu pemancing lain yang ada disamping. Saat pelampung tenggelam, joran langsung ditarik, maka dapatlah ikan. Tidak semua ikan akan melahap langsung umpan yang kita siapkan, kadang ikan makan umpan sedikit-sedikit. Bila kita tidak jeli, umpan makin lama makin habis, dan ikanpun tidak didapatkan.





















Sangat senang mendapatkan ikan dari jerih payah memancing, memang membuat kita senang dan gembira. Apalagi kalau langsung dibakar dan dimakan ditempat. Suasana nyaman dan tenang sekaligus berwisata, membuat hati terasa tentram dan menghilangkan stress. Memang memancing bisa menghilangkan stress apalagi bila mendapat ikan yang banyak. Bila tidak mendapatkan ikan, biasanya penyedia tempat pemancingan menyediakan ikan sendiri untuk pengunjung, tentu saja dibeli.
Baca Selengkapnya...

Artikel Terkait



Jumat, 16 September 2011

Hati- hati Facebook bagi Anak-anak

Facebook merupakan layanan jejaring sosial yang mewabah tidak hanya orang dewasa, orang tua, dan remaja, namun juga merambah sampai anak-anak. Facebook yang dikenal sejak tahun 2004, sudah memiliki lebih dari 600 juta pengguna aktif di seluruh dunia, termasuk juga kalangan anak-anak.

Bila di luar negeri ada akun (pengguna) hewan dan akun janin yang sempat dikomplain, namun pada dasarnya akun hewan (anjing) yang mengupdate status pasti pemilik hewan pemiliharaan tersebut, bukan hewan itu sendiri. Demikian juga akun janin, tentu saja yang mengupate status bukan "janin" tapi ibunya si janin atau orang lain yang telah dewasa. Nah bila pengguna anak-anak, sebagian besar yang mengupdate

status langsung anak-anak sendiri, walaupun yang membuat akun orang tuanya atau kakaknya yang sudah remaja. Nah, bahayanya bila penguna langsung pada anak-anak, bila ada update status orang lain yang "tidak senonoh" akan langsung terlihat oleh si anak. Apalagi bila si anak bermain facebook di warnet, muncul forum chat kemudian asal klik, atau asal konfirmasi pada orang lain yang tidak dikenal, itu mungkin saja. Bisa jadi akun anak tersebut terjangkit virus, yang mengupdate status kata-kata yang tidak senonoh, bahkan gambar profil si anak juga diganti oleh si virus dengan gambar yang tidak pantas dilihat anak-anak.

Hal ini benar-benar terjadi pada anak tetanggaku beberapa minggu lalu. Tiba-tiba akun si anak tersebut mengupdate status kata-kata yang tidak senonoh (mungkin aku tidak mau mengatakan contohnya), Tentu saja, status tersebut dilihat semua teman-temanya yang menjadi teman si anak tersebut, termasuk anakku. Seperti biasa, aku selalu mengecek isi facebook yang ada di status anak saja, yang tentu saja gambar aku "off" kan, sehingga dia tidak bisa melihat gambar. Anakku, memberi tahu mamanya kalau akun temannya (sebut eva bukan nama sebenarnya) terkena hacker, karena si eva merasa tidak pernah mengupate kata-kata kotor seperti itu.

Keesokan harinya, aku coba cek konek di laptop dan membuka akun anakku. Ya, ampun, ternyata ada status dari seorang temannya, si eva itu dengan kata-kata tidak senonoh yang tidak pantas untuk anak-anak. Dan yang lebih mengkuatirkan lagi, gambar profil si eva berubah menjadi gambar yang tidak pantas untuk dilihat anak-anak. Akhirnya, aku minta kepada faceebook untuk mengblokir akun si eva, karena menampilkan gambar yang tidak senonoh. Dan, akupun semakin ketat melakukan pengawasan pada anak-anak, termasuk tidak membawa hp ke sekolah, penggunaan facebook dan internet hanya hari sabtu dan minggu saja (saat libur) dan saat ada orangtua di rumah.

Dari kejadian tersebut dapat dijadikan pengalaman, bahwa perlunya pengawasan terhadap anak-anak sebagai pengguna facebook. Walaupun pada dasarnya facebook hanya boleh digunakan pada orang yang telah berusia lebih dari 16 tahun. Namun pada kenyataannya, anak SD dan SMP sudah pandai memainkan facebook, bahkan sampai anak balitapun tidak jarang yang dibuatkan akun oleh orangtuanya. Untuk itu, orang tua harus bijak dalam melakukan pengawasan terhadap anak-anak, diantaranya :

1. Selalu mengecek update status yang dilakukan si anak, paling tidak dua atau tiga hari sekali. Untuk itu perlu tahu username dan password si anak agar bisa login ke akun si anak.
2. Akun si orang tua (bila mempunyai akun) harus bertemanan dengan si anak, sehingga paling tidak bila si orang tua tidak sempat mengecek akun si anak, cukup cek dari akun si orang tua saja.
3. Sedapat mungkin bagi anak-anak untuk membuka facebook jangan bermain internet di warnet, kecuali didampingi orangtua. Hal ini menghindari anak-anak yang salah klik, sehingga facebook bisa terkena virus. Jangan lupa, setelah membuka facebook di warnet, untuk mengakhiri facebook harus logout.
4. Untuk pengawasan yang lebih ketat, non aktifkan gambar pada facebook, bila si anak bermain facebook di HP.

--
Baca Selengkapnya...

Artikel Terkait



Kamis, 24 Februari 2011

Menikah Dengan Jin, Mungkin kah?

Ini adalah kisah nyata kehidupan teman saya. Atas pemintaan yang bersangkutan namanya minta di rahasiakan. jadi sebut saja namanya Ahmad. Ahmad adalah Seorang Santri yang merupakan murid dari almarhum syekh habib syarwani mengaku telah menikah dengan wanita muslimah dari bangsa jin. Bahkan kehidupan rumah tangganya sudah berjalan harmonis selama 8 tahun. Bukan itu saja Ahmad juga menikah dengan wanita dari manusia karena istri jinnya memperbolehkan dirinya berpoligami. ckckck..

Ditawari Menikah dengan Jin

ahmad adalah seorang kasyaf yaitu bisa melihat sesuatu di dunia gaib. Menurut Ahmad, suatu malam, gurunya didampingi beberapa muridnya, menawarinya sesuatu: “Ahmad, ini ada Jin Muslim diantara kita, namanya Syekh Maulawi. Ia berumur 400 tahun. Ia mempunyai putri namanya Fatimah, umurnya 200 tahun. Fatimah masih gadis. Syekh Maulawi tertarik padamu, pada keshalehanmu dan kekuatanmu dalam memegang teguh agama. Kami semua disini sepakat menawarkan padamu untuk menikahi Fatimah binti Maulawi. Bagaimana pendapatmu? Silahkan fikirkan dan pertimbangkan.

Tentu Ahmad kaget luar biasa. “Menikah dengan jin?” Tidak pernah terbayang sedikitpun dalam hidupnya akan menikah dengan jin. Ini sangat mengagetkan dan baru mengalami tawaran seperti ini. Mendengar pun, pernikahan antar manusia dan jin, belum pernah. Mau menolak, ia sangat takzim pada Syekh sebagai gurunya lahir batin sejak hidupnya. Menyatakan mau juga tidak terbayang bagaimana jadinya nanti. Wajar ia sangat bimbang. Anda juga akan bingung ditawari sesuatu yang kurang berkenan oleh seseorang yang sangat Anda hormati. Ya kan?? Mau ditolak, Anda sangat hormat padanya. Syusyah ….!! Demikian pula yang terjadi pada Ahmad. Dalam kebingungannya, ia mendesah:
“Menurut Syekh bagaimana?”
“Ini hanya tawaran. Bersedia syukur, tidak pun tidak apa-apa.”
“Menurut Islam bagaimana? Saya kan manusia.” Tanya Ahmad lagi ingin tahu bagaimana dari sudut hukum agama.
“Tidak ada larangan.” Jawab gurunya pendek.

Pikiran Ahmad masih terus digayuti kebingungan. Selama berbulan-bulan sejak ia bisa berdialog dengan gurunya tersebut secara ruhani, Ahmad sudah terbiasa melihat jin. Oleh jin-jin kafir yang buruk rupa, yang wajahnya semrawut, tidak beraturan, sering sekali menggoda perjalanannya agar niatnya menemui dan berguru kepada Syekh Syarwani mundur, batal dan tidak jadi. Ini adalah ujian beratnya. Ia harus mengalahkan godaan-godaan makhlus halus itu. Awalnya, kaget luar biasa dan sangat takut ketika ia mampu melihat sosok jin-jin itu. Ada yang menertawakan perjalannya sambil bergelantungan di sebuah pohon di tengah malam, ada yang menghalangi jalan kakinya, ada yang menumpangi motor yang dikendarainya di jok belakang, ada yang menebarkan bau busuk, ada yang menyerupai wanita cantik dan telanjang bulat mengajaknya bersetubuh, ada yang menirukan suara ibunya memanggil-manggilnya ketika sedang berjalan. Semua itu terjadi antara jam 11.30 malam hingga jam 04.00 subuh ketika ia tengah berjalan menemui gurunya disebuah tempat yang disepakati.

Lama-kelamaan matanya jadi biasa dan tidak kaget melihat jin-jin penggoda itu. Mereka selalu muncul setiap malam di tengah perjalanan ketika Ahmad menemui gurunya di tempat tersebut. Mereka menggoda dan menakut-nakutinya. Oleh keyakinannya kepada Allah, bahwa mereka lebih rendah dari manusia, Ahmad tidak takut bahkan semakin berani mengusirnya dan bahkan sering menantangnya untuk tarung karena kesalnya. Kebanyakan jin-jin penggoda itu kabur, mangpret, ngacir ketakutan setelah dibacakan ayat-ayat Qur’an seperti ayat kursi dan lainnya.

Tetapi, bukan hanya jin kafir yang buruk-buruk rupa itu yang dia lihat. Sering juga jin-jin Muslim menyapanya. Mereka ini sosoknya lain. Tubuhnya ada yang wangi, bersih, tampan dan cantik, tapi ukurannya tinggi-tinggi dan besar-besar. Umurnya ratusan tahun. Ada yang sedang memegang tasbih berdzikir kepada Allah, ada yang sedang khusyu beribadah dan sebagainya. Melihat mereka, Ahmad sudah biasa. Tetapi, ditawari menikahi dengan jin yang berbeda jasad, beda dunia, beda alam, sama sekali tidak pernah terbayangkan olehnya.

Akhirnya bakti dan hormat pada gurunya mengalahkan keraguan dirinya. Bagi Ahmad, Syekh Habib Syawani di alam ruh, atas izin Allah, masih mengajarkan ilmu dan telah membukakan kasyafnya, yang membuatnya bisa melihat dan berdialog langsung dengannya. Ahmad akhirnya ikhlas dan pasrah. Singkat cerita, proses pernikahan pun dilangsungkan. Disaksikan gurunya dan ruh-ruh yang hadir, dengan suasana sangat khidmat, Ahmad dinikahkan dengan Fatimah binti Maulawi, seorang gadis jin Muslimah, berumur 200 tahun. Mas kawinnya? Cukup hanya membaca surat Al-Fatihah. Tentu saja, jin tidak butuh materi. Mertuanya bernama Syekh Maulawi adalah jin yang sangat dihormati di kalangan jin Muslim di alamnya. Resmilah mereka sebagai pasangan suami istri.

Bagaimana gambaran dan kesan Ahmad tentang Fatimah, istrinya di alam jin itu? Ia menceritakannya kepada saya. “Ia memakai kerudung dan masya Allaah … cantiknya luar biasa. Tubuhnya harum. Tingginya sekitar 4 meter. Setelah nikah, saya memangilnya ummi, dia memanggil abi. Sikapnya tawadhu luar biasa kepada suami, bahasanya santun, sifatnya halus dan kecantikannya belum pernah saya lihat di alam manusia. Saya belum pernah melihat wajah secantik itu.”

Beberapa hari dari itu, Ahmad bercerita tentang bulan madunya. Walaupun tinggi Fatimah sekitar 4 meter, tapi ketika berfungsi sebagai istri dan menemui suaminya, ia merubah ukurannya menjadi ukuran manusia biasa, normal. Suatu saat, Ahmad memulai ceritanya, ia diajak Fatimah berjalan-jalan, berkeliling ke alamnya. Alam jin tidak jauh berbeda dengan alam manusia. Ada pengajian, ada sekolah, kampus, masjid dan bangunan-bangunan lain. Sama dengan manusia, mereka memiliki peradaban. Tapi, itu peradaban jin. Bedanya, bentuknya aneh-aneh, berbeda dengan di alam manusia. Ahmad sangat sadar alias bukan mimpi. Selama berkeliling, perasaannya dipenuhi oleh hal yang aneh dan aneh, takjub dan takjub, heran dan heran atas apa yang dialaminya di alam yang berbeda. Akhirnya ia tiba di sebuah rumah, ternyata rumahnya Fatimah. Tinggi, luas, bentuknya aneh, tidak seperti rumah yang ada di alam manusia. Kamar Fatimah harum dan bersih. “Barang-barang” tertata rapih. Di atas tempat tidur, mereka ngobrol dan bercumbu. Selain sangat cantik, tubuh Fatimah tercium harum dan bercahaya. Maklum ia jin yang taat ibadah. Singkatnya, aneh juga, Ahmad merasakan kepuasan persis seperti dengan manusia, bahkan lebih. Kata Ahmad, Fatimah tidak akan pernah hamil. Persenggamaan jin dan manusia tidak akan mengasilkan kehamilan, karena perbedaan zat makhluk. Manusia makhluk fisik, sedangkan jin makhluk non fisik alias makhluk ghaib.

Kisah ini sungguh menarik buat saya, biarpun sampai sekarang saya masih bingung antara percaya dan tidak ? gimana menurut anda ?

Sumber : Forum Viva.com

Baca Selengkapnya...

Artikel Terkait



Jumat, 14 Januari 2011

Hantupun Ikut Pengolahan SP2010

Kisah-kisah sebelumnya

Pengolahan Sensus Penduduk (SP) 2010 sudah berakhir, tapi ada beberapa kesan tersendiri. Seperti diberitakan sebelumnya, yang pernah dituliskan pada blog ini, hantu pun pernah mengikuti pelatihan pencacahan Sensus Penduduk 2010 yang diselenggarakan di Kabupaten Tangerang. Menyusul beberapa orang peserta pelatihan mendadak kesurupan di Kab. Pandeglang, gara-gara hantu yang tidak mendapat tempat dalam pelatihan pencacahan SP2010. Dan saat pelaksanaan lapangan, hantupun ikut terlibat dalam pencacahan lapangan, namun bukan sebagai pencacah (pendata) tapi sebagai responden (gila tuh). Nah itu cerita-cerita sebelumnya yang melibatkan hantu dalam pelaksanaan SP2010.

Nah apa jadinya bila hantu juga terlibat dalam pengolahan SP2010? Sebenarnya hantu di ruang kantor BPS Provinsi Banten sudah lama ada. Banyak kejadian-kejadian aneh yang terjadi selama bangunan kantor yang berdiri pada tahun 2005 sampai sekarang. Dulu pernah terjadi di ruang perpustakaan, saat salah seorang pegawai sholat dhuhur (dulu belum ada mushola), eh habis sholat langsung lari terbirit2, ada suara aneh, katanya. Tidak hanya itu di ruang Distribusi, setiap hari Jumat di ruangan kabid dimana sang kepala bidang sedang sholat jumatan di masjid terdengar suara berisik, dan kadang-kadang di ruang sholat (sementara) terdengar suara orang ngaji (suara nyaring) padahal jauh dari mesjid (dan bukan suara dari mesjid). Itu siang hari bolong lho, ngga tau itu halusinasi karyawan atau tidak (terserah anda percaya atau tidak). Nah yang lain di ruangan bidang sosial (dulu masih gabug dengan IPDS), salah seorang teman pulang terlambat gara-gara suaminya (karyawan juga) masih rapat dengan kepala. Dia sendiri di ruangan sendiri sambil bermain game kesukaanya sambil menunggu suaminya yang masih rapat, padahal sudah jam 16.00 waktunya pulang. Dia mengatakan bahwa dia asik ngobrol dengan saya, yang sedang asik duduk dihadapan layak komputer. Saat dia bertanya sesuatu, saya selalu mengatakan "ya", tanya kenapa belum pulang, saya mengatakan 'ya". Saking asiknya dia bermain game, sehingga dia tidak menatap muka lawan bicaranya. Rasa penasaran pu muncul, kok selalu dijawab "ya"?. Begitu dia menengok ke belakang, tenyata tidak ada seorangpun di ruang itu, maka dia pun langsung lari terbirit-birit keluar ruangan. Keesokan harinya, saya ditanya sama dia, saya pun menjawab bahwa saya tidak ngobrol setelah jam pulang, karena saya langsung pulang saat jam 16.00 tepat sama dengan yang lain. Jadi siapakah dia?

Pengalaman aneh juga menimpa diri saya sendiri, saat itu pas mau libur panjang dimana ada libur di hari Jumat. Kamis itu, beberapa teman sudah pulang tepat jam 16.00 dan ruangan pun kosong hanya saya sendiri, dihadapan laptop. Rasanya tanggung mengerjakan pekerjaan kantor, sehingga menunda jam pulang yang seharusnya pulang jam 16.00. Saya asik di laptop ku, tiba-tiba tempat CD/DVD di meja tempatku ada yang sengaja membunyikan (diadu antara tempat dan tutupnya). Saya hanya menyangka itu pasti jejak atau kuncing yang lagi iseng. Sayapun cek asal suaranya, ternyata tidak ada apa-apa. Saya pun tetap asik dengan pekerjaanku di layar monitor, tiba-tiba "BRAK...." suara kencang sekali dihadapanku. Suara seperti beberapa buku tebal yang jatuh dari atas lemari. Sayapun sempat mengecek siapa tahu ada orang yang iseng, ternyata hanya diri seorang. Sayapun tidak sempat lagi mematikan laptop dan langsung berkemas cabut keluar dari ruangan IPDS dan langsung pulang.

Ruangan pengolahan lebih gawat lagi, dua orang karyawan (bidang produksi) sempat diganggu saat bergabung di gedung belakang (pengolahan). Saat itu juga pas jam pulang, dua orang tersebut masih asik dengan komputer desktopnya, tiba-tiba ada suara "KREK....." seperti kursi berjalan, ketika ditelurusi arah suara, ternyata tidak bunyi. Dua orang tersebut pun kembali asik dengan pekerjaannya, dan suara kembali muncuk "KREKKK.....". Rasa penasaran pun muncul, salah satu dari mereka menunggu datangnya suara. Dan yang ditunggu-tunggupun muncul "KREEEKKK...." suara tersebut datang dari kursi yang berjalan sendiri. Diapun langsung lari terbirit-birit meninggalkan ruangan, dan temannya melihat dia lari, ikut lari juga. Iseng lagi-iseng lagi. Tidak hanya sekali, salah satu karyawan di bidang IPDS pun pernah melihat kursi berjalan saat dia selesai sholat ashar, di ruangan pengolahan. Dia pun lari terbirit-birit keluar ruangan, dan tidak sempat berdoa.

Dulu sayapun pernah diganggu di ruang pengolahan, saat melakukan edit pasca pengolahan PPLS, bersama teman-teman. Saat itu temanku minta diputarkan lagu lama yang biasa dinyanyikan "broery" sayapun mengambil laptop ku untuk memutarkan file Mp3. Ketika saya mau memutarkan lagu kesukaannya dia, tiba-tiba radio tape di ruangan pengolahan nyala sendiri dan memutarkan lagu yang dimaksud. Kok bisa, padahal radio tape tadi dalam posisi mati lho? Nah kali ini, kami ngga lari terbiri-birit, karena teman-teman cukup banyak, ada sekitar 10 orang, hehehe....

Hantu Berbaju Merah

Nah ini benar-benar terjadi saat pengolahan Sensus Penduduk 2010, yang terjadi pada tengah malam. Maklum pengolahan scanning (proses scan dokumen) berlangsung 24 jam, cuma istirahat 1 jam saja. Salah satu petugas scanning melihat seorang wanita berambut panjang berbaju merah memasuki ruangan tata usaha. Aneh kok ada seorang wanita, malam-malam keluyuran di kantor, padahal pengolahan entry yang melibatkan 150 orang, sudah pulang seluruhnya pada jam 23.45 WIB tadi. Rasa penasaranpun muncul, salah seorang dari petugas scanning yang penasaran mengikuti dari belakang, dan masuk ke ruangan tata usaha. Rasa penasaran kembali timbul, dicek satu persatu sudut ruangan, lho kok wanita tadi kemana? Dia baru sadar bahwa yag dilihat tadi hanya hantu yang menampakkan diri. Langsung dia pun lari terbirit-birit meninggalkan ruangan tata usaha.

Hantu Petugas Entry

Saat itu pengolahan entry dokumen non scanner hampir selesai, dan untuk mempercepat laju pengolahan hari Minggupun dimanfaatkan untuk mengentri dokumen. Petugas pun sangat antusias pada pekerjaan tersebut. Petugas entry yang seluruhnya merupakan mitra pengolahan (non BPS yang dikontrak), sangat bersemangat, bahkan saat istirahatpun digunakan untuk entry. Hal ini wajar, karena upah yang dibayar berdasarkan reward dari jumlah dokumen yang dientry, bukan absensi seperti halnya pengolahan dokumen scanner.

Salah satu orang nekat, ke atas (ruangan pengolahan ada di lantai 2) memasuki ruangan pengolahan. Tapi tiba-tiba " AAAA..." teriakan keras terdengar dari dia, seperti orang ketakutan. Ternyata terlihat keyboard komputer mengetik sendiri, seperti orang sedang mengentry dokumen. Ruangan memang masih kosong karena sedang jam istirahat makan dan sholat. Mitrapun sekarang tidak mau lagi sendirian di ruangan pengolahan, takut hantu. Yah... hantupun ikut pengolahan SP2010.....

Belum lama berselang, saat pengolahan scanner di proses validasi, dimana terjadi saat pergantian shift, dari shift I ke shift II (kiri-kira setelah waktu magrib). Salah satu mitra pengolahan menunggu kakaknya yang juga karyawan di BPS di ruangan pengolahan (dekat tangga). Dia memang sendirian, tanpa siapapun. Shief I orang-orangnya sudah keluar ruangan semua, sedangkan shieft II belum ada yang datang. Dia asik bengong sesekali melihat hp yang digenggamnya. Tiba-tiba ada salah seorang wanita berambut panjag keluar dari ruang pengolahan menuju ke toilet, sambil dengan muka menunduk. Dia (si mitra) cuek aja, mungkin temannya yang memang telat pulang dan ke toilet dulu. Tapi kok lama banget hampir setengah jam kok ngga keluar-keluar? Rasa penasaran pun timbul, diapun menuju toilet yang arahnya dibalik tembok (dan hanya satu jalan, tidak ada jalan artenatif). Betapa kagetnya dia, ternyata wanita itu tidak ada, pintu toiletpun dalam keadaan terbuka...... Tanpa pikir panjang, dia pun turun tangga keluar dari gedung tersebut.

Wah, wah hantupun ikut nimbrung dalam pengolahan SP2010....!!!

(Dihimpun dari cerita teman-teman) Baca Selengkapnya...

Artikel Terkait



Kamis, 20 Mei 2010

Petugas Sensus disandera, dikira Maling

Peristiwa naas yang terjadi pada salah satu pencacah Sensus Penduduk 2010 (PCL)saat dilakukan listing pada tanggal 3 Mei 2010, di Kecamatan Cibodas, desa Uwungjaya. Biasanya awal-awal pencacahan dilakukan dengan rasa semangat berapi-api. Tim SP2010 yang dikoordinasi oleh Budi S yang merupakan Kortim di blok sensus tersebut berjalan lancar-lancar saja. Seperti biasa, tim tersebut menelusuri wilayah blok sensus yang menjadi tanggungjawab tim tersebut. Dengan rasa percaya diri, tim tersebut mengamati satu persatu bangunan rumah di komplek tersebut untuk membedakan jenis bangunan yang dikunjungi, apakah satu bangunan fisik atau satu bangunan sensus, apakah tersebut bangunan tempat tinggal, bangunan bukan tinggal, atau bangunan bukan tempat tinggal.

Nah saat listing bangunan, tim berpencar satu sama lain. Salah satu PCL, sebut saja Udin (bukan nama samaran), yang bertampang mirip preman dengan tubuh tinggi dan kekar memang lebih memilih lingkungan komplek perumahan yang cukup padat, walaupun lingkungan tersebut asing bagi dia. Komplek tersebut memang agak rawan maling, dan sering terjadi kemalingan, dan tidak tidak kenal waktu, mau malam, siang, pagi, apa sore pokoknya kalau ada warga yang meleng, bisa jadi incaran maling. Jadi tidak salah kalo setiap warga komplek tersebut tetap waspada.

Udin dengan tenangnya melisting satu persatu bangunan fisik dan bangunan sensus, dengan menelusuri jalan gang-gang kecil. Sesekali dia balik lagi, takut ada yang ketinggalan. Satu demi satu rumah diketoknya, dan menanyakan berapa jumlah anggota rumahtangga yang ada di rumah tersebut. Bila tidak ada penghuninya, terpaksa dia menanyakan kepada tetangganya, untuk memastikan apakah rumah tersebut kosong atau tidak, dan sekaligus menanyakan jumlah penghuni rumah tersebut.

Ibarat tersambar geledek, tiba-tiba sekelompok orang warga setempat menangkapnya, "nah ini dia malingnya..." si Udin pun meronta "ada apa ini..., kok tiba-tiba saya ditangkap". "Udah jangan pura-pura loe.... pake nyamar jadi petugas sensus segala...!!!, kata salah satu warga dengan kencang. Petugas keamanan pun meminta sabar jangan main hakim sendiri. "ini pasti maling pak, jelas dari tadi mondar- mandiri, buka pintu pagar, siapa lagi kalau bukan dia !!!" bentak salah seorang warga kesal. Si Udin pun tidak dapat berbuat banyak, dan warga semakin banyak yang berdatangan.

Rupanya salah satu rumah tangga kemalingan, dan salah satu warga (tetangganya) melihat petugas sensus baru saja keluar dari rumah tersebut, dan dari tadi petugas tersebut modar mandir (kayak sentrika) dengan gelagat mencurigakan. Sehingga warga memastikan kalau orang tersebuut maling yang selama ini diicar warga, karena cukup meresahkan warga.

Untungnya si Udin segera menelpon pak Budi, koordinator tim (kortim)nya yang merupakan ketua RW setempat. Dengan segera, Budi pun menemui si Udin dan menjelaskan bahwa dia merupakan petugas Sensus Penduduk 2010, dan secara prosedur dia harus mendatangi rumah satu per satu untuk melakukan listing bangunan dan rumahtangga. Walaupun tapangnya preman namun orangnya baik hati dan sangat ulet saat bekerja, sehingga saking telitinya mengamati rumah malah dicurigai sebagai maling.

Udin pun bersyukur tidak babak belur diamuk warga, dan dia minta maaf belum minta ijin terlebih dahulu kepada ketua RT setempat, walaupun sebenarnya pak RW sendiri sudah memberitahukan kepada semua ketua RT, bahwa mau akan diadakan sensus penduduk pada bulan Mei 2010. Peristiwa tersebut juga dijadikan pengalaman bagi dia, pentingnya keramahan dengan warga dan kerjasama dengan tim

Udin sebenarnya sempat kesel, padahal dia pakai rompi, topi SP2010, tanda pengenal dan surat tugas, ditambah tas SP2010, kok tetap disandera dan masih dicurigai maling, gimana kalau dia tidak bawa kelengkapan yang jelas, bisa-bisa warga langsung main pukul. Mudah-mudahan peristiwa tersebut tidak menimpa kepada PCL yang lain.

Diceritakan kembali oleh Josep (korlap) Baca Selengkapnya...

Artikel Terkait



Kamis, 06 Mei 2010

Hantupun di Sensus !

Kejadian ini benar-benar terjadi (Kisah Nyata). Awal-awal kegiatan Sensus Penduduk merupakan pekerjaan yang cukup melelahkan. Bayangkan tanggal 4 Mei 2010 listing tahap pertama sudah harus selesai, sedangkan tanggal 8 Mei 2010, listing tahap kedua harus sudah selesai, karena akan dilanjutkan ke tahap berikutnya, yaitu pencacahan lengkap data rumahtangga (C1). Ibarat mesin, stamina harus dijaga, dan tekan tombol "Turbo" untuk percepatan kegiatan listing, yang hanya dijatah cuma 1 minggu. Walaupun kerjanya tim, tapi bila rumahtangga yang didatangi se"abreg" ya cukup melelahkan. Cuma kadang-kadang setiap petugas awal-awal punya semangat yang tinggi, maunya cepat selesai, kalau perlu sampe malam.

Demikian juga Dian, salah satu petugas Mitra Statistik, yang bertugas di Kecamatan Priuk, Kota Tangerang, punya cerita sendiri saat melakukan listing bangunan dan rumahtangga. Saat melakukan listing memang setiap petugas diberi beban masing-masing blok sensus. Dia mendapat jatah sebuah blok sensus yang merupakan perumahan yang cukup padat, sebut saja Mutiara Pluit. Sebagai petugas baru, apalagi baru mengabdi pada BPS kota Tangerang, tentunya harus menunjukan hasil pekerjaan yang sebaik-baiknya, dan tidak memolor-molorkan pekerjaan, apalagi ditunda-tunda " entar- entar " aja. Dia juga ingin membuktikan bahwa dirinya mitra terbaik, dan tidak akan mengecewakan BPS. Biar berkelanjutan, katanya.

Nah kebetulan kerjaan lagi tanggung nih, dan hari mulai gelap. Setelah sholat maghrib di mushola dalam perumahan tersebut, Dianpun segera melanjutkan melakukan listing, satu demi satu bangunan berhasil dia listing dan didatanginya untuk mengetahui jumlah anggota rumahtangga, dan tak lupa dia menempelkan stiker pada bangunan tersebut. Langkah demi langkah, dia lakukan, sampai akhirnya sampai pada rumah yang penerangannya agak remang-remang (mungkin orangnya agak pelit, sehingga lampu jalanpun pake lampu 5 watt). Dengan tanpa ragu, Dianpun melangkah menuju rumah tersebut, dan sampailah di pintu. Tak lupa mengucap salam dan mengetuk pintu, maklum udah agak malam. Seorang bapak-bapak membuka pintu, dan mempersilahkan masuk, Dianpun masuk dan menanyai semua anggota rumahtangga yang tinggal di rumah tersebut. Sebagai kepala rumahtangga (sebut saja Somat), dia pun menyebutkan semua anggota rumahtangga satu per satu, mulai dari dia sendiri, dan anak istrinya yang sedang tidak berada di rumah. Sehingga dalam daftar L1, Dian menuliskan 3 anggota rumahtangga dirumah tersebut, 2 laki-laki (bapak Somat dan anak laki-lakinya) dan 1 perempuan, yaitu istrinya. Setelah merasa cukup, Dian pun segera melajutkan ke rumahtangga berikutnya, tak lupa menempelkan stiker.

Sampai rumah berikutnya, kebetulan rumah pak RT, seperti biasa Dian mengorek keterangan juga, anggota rumahtangga tersebut. Iseng-iseng, pak RT nanyain (yang namanya ketua RT ikut peduli barangkali ada warganya yang belum dicacah), "udah nyacah dari mana aja?" tanya pak RT. Dijawab, "Sebagian besar sudah, barusan dari rumah sebelah..." pak RT kaget, "emang ada orangnya? setahu saya, ibu dan anak penghuni rumah tersebut udah seminggu belum pulang".
"ah masa?" Dianpun kaget. Rasa penasaran pak RT pun muncul, dilihatlah daftar nama di dokumen L1, dengan nama kepala rumahtangga " Somat"

"Ha???" orang itu kan udah meninggal setahun yang lalu...... hihihi
"jadi, barusan saya mencacah ....??!!! tanpa pikir panjang Dian pun kabur tanpa sempat pamitan ama pak RT

Saya ngga bayangin kalo saya dia dicacah pake dokumen C1, nah pertanyaan terakhir di halaman yang terakhir pasti lebih seru, saat pencacah menanyakan , "apakah ada anggota rumahtangga yang meninggal setahun yang lalu (sejak 1 januari 2009)?" pasti dijawab ,"ada, ya.... saya sendiri...pak Somat"

Diceritakan kembali oleh Uya (Korlap) Baca Selengkapnya...

Artikel Terkait



Hantu Nimbrung Dalam Pelatihan SP2010 bagian 2

Pelatihan petugas Sensus Penduduk 2010, sudah berakhir pada akhir bulan April lalu. Banyak bebeapa cerita menarik, dalam pelaksanaan pelatihan lalu. Seperti halnya cerita pada hotel yang cukup menyeramkan di Pantai Anyer, beberapa waktu lalu. Sehingga ada makhluk halus yang mencoba merasuki peserta pelatihan.

Kalau yang ini lebih dasyat lagi. Pelatihan petugas PCL, dan Kortim di salah satu sekolah PGRI di Kota Tangerang, memang cukup lancar baik hari pertama dan kedua. Para calon petugas sensus cukup serius mengikuti jalannya proses belajar mengajar. Panas dan terik matahari yang kadang menyengat sesaat pada pelaksanaan try out petugas sebagai ajang latihan sebelum melakukan tugasnya yang sebenarnya, tidak membuat para peserta mengeluh atau patang menyerah (kayak mau perang aja). Kelompok petugas PCL saling membantu, sehingga membentuk tim yang cukup solid. Harapan yang ada dibenak masing-masing pasti sama, mudah-mudahan pelaksanaan Sensus Penduduk 2010 berjalan dengan baik.

Hari ketiga memang merupakan saat-saat yang cukup menelahkan, panas terik matahari yang cukup menyengat, membuat keringat tidak pernah kering. Tapi demi kepentingan bangsa dan negara dan partisipasi dalam menjalankan tugas negara pastilah semua tim berjalan kompak. Para pengajarpun dengan penuh semangat selalu mendampingi peserta pelatihan dengan sangat hati-hati dan siap mengajari atau memperbaiki apabila ada kesalahan penulisan pada dokumen pada peserta.

Setelah kegiatan tryout berakhir, masing-masing peserta satu persatu masing kelas. Uya salah satu pengajar (instruktur daerah), pun menyiapkan untuk materi evaluasi dan diskusi hasil try out. Namun apa yang terjadi, huuup.... salah satu peserta "cekikikan.." lalu tiba-tiba menangis.... seperti orang kesurupan. Belum selesai mengobati yang satu, eh peserta yang lain juga ikut kesurupan, dan berturut-turut sampai enam orang peserta kesurupan. Panitia pelatihan pun dibikin pusing tujuh keliling. Untungnya ada orang yang bisa mengobati, dan satu per satu orang yang kesurupan terobati. Panitiapun lega. Eh.... satu orang yang baru sembuh.... kesurupan lagi, waduh.... Dengan kesabaran, sang pawang pun bisa mengobati peserta yang kena kesurupan tersebut.

Selidik punya selidik, ternyata dulu ada orang yang meninggal, yang dipenggal kepalanya dan dibuang ke sungai Cisadane. Dan memang tidak heran, sekolah yang berada di tepi sungai Cisadane bisa dibilang cukup angker. Bila pikiran seseorang sedang kosong, memang makhluk halus akan senantiasa nimbrung di badan kita. Ah, nih hantu mau tau aja nih kegiatan pelatihan SP2010. Hihi... serem....

Mudah-mudahan kegiatan Sensus Penduduk 2010 tidak seseram itu....!!!
Salam Sensus Baca Selengkapnya...

Artikel Terkait



Selasa, 20 April 2010

Hantu Nimbrung Dalam Pelatihan SP2010

Ini merupakan cerita nyata, yang terjadi saat pelatihan petugas lapangan (PCL) Sensus Penduduk (SP) 2010 di salah satu hotel ternama di Anyer, Kabupaten Serang, Banten. Acara pada mulanya berjalan dengan tenang, dan lancer. Hujan rincik-rincik pun selalu mendampingi, disela-sela acara pelatihan. Memang tidak bias kemana-mana, mengingat begitu pada acara, semua peserta disediakan tempat untuk menginap selama 3 hari.

Di sela-sela seorang instruktur menerangkan tiba-tiba salah satu peserta pelatihan, tertunduk dan termenung. Sang instruktur pun menanyakan “ sakit apa”. Peserta tersebut hanya diam, sampil memegang-megang kepala sambil menundukan kepala. Sang Instruktur jadi bingung, maka dipanggilah panitia penyelenggara pelatihan untuk memberi pertolongan pertama. Peserta tersebutpun dibawa ke ruang panitia, sambil ditanya “ apanya yag sakit”. Namun peserta tersebut cuma tersenyum, dan tiba-tiba tertawa :’Hi..hi..hi…” dan makin keras, seperti suara kuntilanak seperti di film atau sinetron horror aja. Ternyata orang tersebut kesurupan karena kemasukan makhluk halus. Semua jadi panik dan ketakutan. Beberapa orang berusaha untuk mengobati, namun gagal maning gagal maning. Untung ada salah satu orang yang bisa menenangkannya dan keadaan menjadi normal kembali. Semua peserta kembali tenang, dan melanjutkan proses belajar mengajar seperti biasa.

Setelah selidik punya selidik ternyata hotel tersebut cukup angker, pernah dulu ada salah seorang meninggal (katanya) di hotel tersebut. Dan ternyata makhluk halus tersebut penasaran “apa sih Sensus Penduduk 2010, sampai gaungnya kemana-mana”. Kalau makhluk gaib tersebut peduli ama SP2010, kenapa kita tidak? Baca Selengkapnya...

Artikel Terkait



Selasa, 13 April 2010

Ada Hantu Ikut Pelatihan Petugas SP2010

Setelah melakukan pelatihan Instruktur Daerah (Inda), maka yang dinyatakan lulus direkomendasikan mengajar petugas lapangan (PCL) atau pencacah dalam Sensus Penduduk 2010, yang berada di masing-masing kecamatan di seluruh provinsi Banten.

Tidak ketinggalan beberapa staf BPS Provinsi maupun staf BPS Kabupaten/Kota akan sibuk pada tanggal 1-20 April 2010, dengan mengajar antara 1-2 pusat pelatihan di kecamatan, maupun tersentral di hotel-hotel kabupaten/kota.

Salah satu staf BPS Kabupaten Tangerang (sebut saja : Henny ) ikut andil dalam pelaksanaan SP2010, dengan mengajar di salah satu center, yang berlokasi di salah satu SMA ternama di Kabupaten Tangerang. Awal nya memang berjalan normal-normal saja.

Seperti biasa, para peserta melakukan pendaftaran di panitia penyelenggara pelatihan. Henny mendapat kelas urutan terakhir, ruangannya agak gelap dibandingkan dengan kelas lainnya, karena sinar matahari terhalang oleh pohon beringin, dan ruangan cukup mepet dengan kamar mandi (tolet). Seperti biasa pada awal mengajar, Henny selalu mengabsen satu persatu peserta pelatihan, selain berkenalan untuk menambah keakraban dalam kelas juga mengecek peserta yang belum hadir.

Satu persatu peserta diabsen, dan semua mengacungkan tangan, pertanda peserta sudah lengkap. Rasa penasaran pun timbul, ada satu tempat duduk berisi satu orang, harusnya peserta GENAP bukan GANJIL karena berjumlah 24 orang, seperti yang tertera dalam daftar absen. Dengan perlahan-lahan dan cermat, Henny menghitung satu persatu peserta pelatihan, dan ternyata betul berjumlah 25 orang. Siapa yang satu orang ya? Karena materi sudah berjalan, maka niat untuk mengabsen kembali pun tertunda, "pasti ada panitia yang diikut nimbrung di kelas" pikirnya.

Hari kedua mengajar, Henny sempat nanya pada salah satu orang yang duduk satu bangku sendirian, "bapak udah absen? " karena dari tadi bapak yang masih kelihatan muda tersebut selalu nunduk terus saat instruktur mengajar dan pendiam. Dijawab orang tersebut "sudah...". Walaupun sering nunduk dan pendiam, bapak atau anak muda tersebut selalu rajin menulis dan baca buku pedoman seolah selalu mengikuti apa yang diajarkan oleh instruktur.

Rasa penasaran timbul kembali, bangku paling depan yang diisi oleh anak muda tersebut kosong, padahal waktu untuk istirahat siang (makan + sholat) telah usai. Padahal anak muda tersebut paling rajin menduduki bangku selalu paling awal, bahkan saat nya break pun dia tidak beranjak dari tempat duduknya, hanya mengambil snack dan duduk kembali. Dia juga tidak mau membaur dengan peserta lain, yang saling ngobrol saat istrirahat ataupun break.

Saat latihan wawancara antar peserta dimulai, dimana dua orang di depan di suruh wawancara dengan teman sebelahnya. Salah satu peserta mengatakan bahwa "dari kemarin kami hanya berdua yang paling depan". Nah teman yang satu lagi kemana? Akhirnya Henny bertanya kepada para peserta : "bapak2 dan ibu2 tau ngga bapak yang tadi duduk disini?" Betapa kagetnya Henny ketika peserta menjawab : "dari kemarin bangku tersebut kosong, kok bu, memang kenapa?" tanya kembali peserta yang penasaran. Henny pun menceriakan kejadian yang dialami bahwa kemarin dan hari kedua sebelum istrirahat siang, dia melihat peserta dengan muka yang agak pucat, dan selalu menunduk dan meenyembunyikan mukanya ketika ditanya. Henny baru "ngeh" ketika akan dilakukan latihan wawancara antar peserta pelatihan, yang tiba-tiba menghilang.

Setelah dikonfirmasi kepada penjaga sekolah, ternyata benar sekolah tersebut ternyata ANGKER. Dulu ada anak alumni SMA tesebut, yang tinggal tidak jauh dari sekolah meninggal akibat kecelakaan sepeda motor. Dan arwahnya selalu meperlihatkan baik kepada anak sekolah maupun guru sekolah saat kegiatan belajar mengajar. Ketika ditanya " sekarang ada dimana ", dijawab sama orang yang biasa tau " sekarang udah pindah di ruang komputer". Hihih.... serem.... Rasa penasaraan adanya makhluk haluspun terungkap, setelah hasil jepretan foto di kelas tersebut membuktikan bahwa bangku paling depan terlihat kosong. Dan orang yang dimaksud tidak terlihat dalam foto tersebut, padahal si juru foto yakin kalau dia memprotret dari arah depan agar semua peserta kelihatan.

Jadi selama satu setelah hari,ada hantu ikut pelatihan petugas lapangan Sensus Penduduk 2010. Kampanye SP2010 memang sangat gencar sampai-sampai alam gaib pun dengar. Tapi jangan sampai ada hantu yang ikut mencacah ya.......... Baca Selengkapnya...

Artikel Terkait



Senin, 15 Maret 2010

My Lovely Mom (Kisah Nyata)

Beberapa waktu kami mendapat email, sebuah kisah nyata yang cukup menyentuh, dan memberi pelajaran dan pengalaman bagi kita, bahwa segala perbuatan jangan terburu buru, cermat dan teliti, karena menyesal dua kali tiada berguna. Semoga bermanfaat.

Artikel berdasarkan Kisah Nyata

My Lovely Mom

Empat tahun yang lalu, kecelakaan telah merenggut orang yang kukasihi, sering aku bertanya-tanya, bagaimana keadaan istri saya sekarang di alam surgawi, baik-baik sajakah? Dia pasti sangat sedih karena sudah meninggalkan sorang suami yang tidak mampu mengurus rumah dan seorang anak yang masih begitu kecil.

Begitulah yang kurasakan, karena selama ini saya merasa bahwa saya telah gagal, tidak bisa memenuhi kebutuhan jasmani dan rohani anak saya, dan gagal untuk menjadi ayah dan ibu untuk anak saya.

Pada suatu hari, ada urusan penting di tempat kerja, aku harus segera berangkat ke kantor, anak saya masih tertidur. Ohhh... aku harus menyediakan makan untuknya.Karena masih ada sisa nasi, jadi aku menggoreng telur untuk dia makan. Setelah memberitahu anak saya yang masih mengantuk, kemudian aku bergegas berangkat ke tempat kerja.

Peran ganda yang kujalani, membuat energiku benar-benar terkuras. Suatu hari ketika aku pulang kerja aku merasa sangat lelah, setelah bekerja sepanjang hari. Hanya sekilas aku memeluk dan mencium anakku, saya langsung masuk ke kamar tidur, dan melewatkan makan malam. Namun, ketika aku merebahkan badan ke tempat tidur dengan maksud untuk tidur sejenak menghilangkan kepenatan, tiba-tiba saya merasa ada sesuatu yang pecah dan tumpah seperti cairan hangat! Aku membuka selimut dan..... di sanalah sumber 'masalah'nya ... sebuah mangkuk yang pecah dengan mie instan yang berantakan di seprai dan selimut!

Oh...Tuhan! Aku begitu marah, aku mengambil gantungan pakaian, dan langsung menghujani anak saya yang sedang gembira bermain dengan mainannya, dengan pukulan-pukulan! Dia hanya menangis sedikitpun tidak meminta belas kasihan, dia hanya memberi penjelasan singkat:

"Ayah, tadi aku merasa lapar dan tidak ada lagi sisa nasi. Tapi ayah belum pulang, jadi aku ingin memasak mie instan. Aku ingat, ayah pernah mengatakan untuk tidak menyentuh atau menggunakan kompor gas tanpa ada orang dewasa di sekitar, maka aku menyalakan mesin air minum ini dan menggunakan air panas untuk memasak mie. Satu untuk ayah dan yang satu lagi untuk saya .. Karena aku takut mie'nya akan menjadi dingin, jadi aku menyimpannya di bawah selimut supaya tetap hangat sampai ayah pulang. Tapi aku lupa untuk mengingatkan ayah karena aku sedang bermain dengan mainan saya ... Saya minta maaf yah".

Seketika, air mata mulai mengalir di pipiku ... tetapi, saya tidak ingin anak saya melihat ayahnya menangis maka aku berlari ke kamar mandi dan menangis dengan menyalakan shower di kamar mandi untuk menutupi suara tangis saya.Setelah beberapa lama, aku hampiri anak saya, memeluknya dengan erat dan memberikan obat kepadanya atas luka bekas pukulan dipantatnya, lalu aku membujuknya untuk tidur. Kemudian aku membersihkan kotoran tumpahan mie di tempat tidur.

Ketika semuanya sudah selesai dan lewat tengah malam, aku melewati kamar anakku, dan melihat anakku masih menangis, bukan karena rasa sakit di pantatnya, tapi karena dia sedang melihat foto Mama yang dikasihinya.

Satu tahun berlalu sejak kejadian itu, saya mencoba, dalam periode ini, untuk memusatkan perhatian dengan memberinya kasih sayang seorang ayah dan juga kasih sayang seorang ibu, serta memperhatikan semua kebutuhannya. Tanpa terasa, anakku sudah berumur tujuh tahun, dan akan lulus dari Taman Kanak-kanak. Untungnya, insiden yang terjadi tidak meninggalkan kenangan buruk di masa kecilnya dan dia sudah tumbuh dewasa dengan bahagia.

Namun... belum lama, aku sudah memukul anakku lagi, saya benar-benar menyesal.... Guru Taman Kanak-kanaknya memanggilku dan memberitahukan bahwa anak saya absen dari sekolah. Aku pulang kerumah lebih awal dari kantor, aku berharap dia bisa menjelaskan. Tapi ia tidak ada dirumah, aku pergi mencari di sekitar rumah kami, memangil-manggil namanya dan akhirnya menemukan dirinya di sebuah toko alat tulis, sedang bermain komputer game dengan gembira. Aku marah,membawanya pulang dan menghujaninya dengan pukulan-pukulan. Dia diam saja lalu mengatakan,

"Aku minta maaf, yah".

Selang beberapa lama aku selidiki, ternyata ia absen dari acara "pertunjukan bakat" yang diadakan oleh sekolah, karena yg diundang adalah siswa dengan ibunya. Dan itulah alasan ketidakhadirannya karena ia tidak punya ibu......

Beberapa hari setelah penghukuman dengan pukulan rotan, anakku pulang ke rumah memberitahu saya, bahwa disekolahnya mulai diajarkan cara membaca dan menulis.
Sejak saat itu, anakku lebih banyak mengurung diri di kamarnya untuk berlatih menulis, yang saya yakin, jika istri saya masih ada dan melihatnya ia akan merasa bangga, tentu saja dia membuat saya bangga juga!

Waktu berlalu dengan begitu cepat, satu tahun telah lewat. Ketika aku sedang menyelasaikan pekerjaan di hari-hari terakhir kerja, tiba-tiba kantor pos menelpon. Karena pengiriman surat sedang mengalami puncaknya, tukang pos juga sedang sibuk-sibuknya, suasana hati mereka pun jadi kurang bagus. Mereka menelpon saya dengan marah-marah, untuk memberitahu bahwa anak saya telah mengirim beberapa surat tanpa alamat.

Walaupun saya sudah berjanji untuk tidak pernah memukul anak saya lagi, tetapi saya tidak bisa menahan diri untuk tidak memukulnya lagi, karena saya merasa bahwa anak ini sudah benar-benar keterlaluan. .
Tapi sekali lagi, seperti sebelumnya, dia meminta maaf : "Maaf, Ayah". Tidak ada tambahan satu kata pun untuk menjelaskan alasannya melakukan itu.

Setelah itu saya pergi ke kantor pos untuk mengambil surat-surat tanpa alamat tersebut lalu pulang. Sesampai di rumah, dengan marah saya mendorong anak saya ke sudut mempertanyakan kepadanya, perbuatan konyol apalagi ini? Apa yang ada dikepalanya?

Jawabannya, di tengah isak-tangisnya, adalah : "Surat-surat itu untuk mama.....".

Tiba-tiba mataku berkaca-kaca. .... tapi aku mencoba mengendalikan emosi dan terus bertanya kepadanya: "Tapi kenapa kamu memposkan begitu banyak surat-surat pada waktu yg sama?"

Jawaban anakku itu : "Aku telah menulis surat buat mama untuk waktu yang lama, tapi setiap kali aku mau menjangkau kotak pos itu, terlalu tinggi bagiku, sehingga aku tidak dapat memposkan surat-suratku. Tapi baru-baru ini, ketika aku kembali ke kotak pos, aku bisa mencapai kotak itu dan aku mengirimkannya sekaligus".
Setelah mendengar penjelasannya ini, aku kehilangan kata-kata, aku bingung, tidak tahu apa yang harus aku lakukan, dan apa yang harus aku katakan ....

Aku bilang pada anakku, "Nak, mama sudah berada di surga, jadi untuk selanjutnya, jika kamu hendak menuliskan sesuatu untuk mama, cukup dengan membakar surat tersebut maka surat akan sampai kepada mama".

Setelah mendengar hal ini, anakku jadi lebih tenang, dan segera setelah itu, ia bisa tidur dengan nyenyak.Saya berjanji akan membakar surat-surat atas namanya, jadi saya membawa surat-surat tersebut ke luar, tapi.... saya jadi penasaran untuk tidak membuka surat tersebut sebelum mereka berubah menjadi abu.

Dan salah satu dari isi surat-suratnya membuat hati saya hancur......

'Mama sayang',
Saya sangat merindukanmu! Hari ini, ada sebuah acara 'Pertunjukan Bakat' di sekolah, dan mengundang semua ibu untuk hadir di pertunjukan tersebut.. Tapi kamu tidak ada, jadi saya tidak ingin menghadirinya juga. Aku tidak memberitahu ayah tentang hal ini karena aku takut ayah akan mulai menangis dan merindukanmu lagi.

Saat itu untuk menyembunyikan kesedihan, aku duduk di depan komputer dan mulai bermain game di salah satu toko. Ayah keliling-keliling mencari saya, setelah menemukanku ayah marah, dan aku hanya bisa diam, ayah memukul aku, tetapi aku tidak menceritakan alasan yang sebenarnya.

Mama, setiap hari saya melihat ayah merindukanmu, setiap kali dia teringat padamu, ia begitu sedih dan sering bersembunyi dan menangis di kamarnya.

Saya pikir kita berdua amat sangat merindukanmu. Terlalu berat untuk kita berdua, saya rasa. Tapi mom, aku mulai melupakan wajahmu. Bisakah Mama muncul dalam mimpiku sehingga saya dapat melihat wajahmu dan ingat anda? Temanku bilang jika kau tertidur dengan foto orang yang kamu rindukan, maka kamu akan melihat orang tersebut dalam mimpimu.

Tapi Mama, mengapa engkau tak pernah muncul?

Setelah membaca surat itu, tangisku tidak bisa berhenti karena saya tidak pernah bisa menggantikan kesenjangan yang tak dapat digantikan semenjak ditinggalkan oleh istri saya ....

Untuk para suami, yang telah dianugerahi seorang istri yang baik, yang penuh kasih terhadap anak-anakmu selalu berterima-kasihlah setiap hari padanya.

Dia telah rela menghabiskan sisa umurnya untuk menemani hidupmu, membantumu, mendukungmu, memanjakanmu dan selalu setia menunggumu, menjaga dan menyayangi dirimu dan anak-anakmu.

Hargailah keberadaannya, kasihilah dan cintailah dia sepanjang hidupmu dengan segala kekurangan dan kelebihannya, karena apabila engkau telah kehilangan dia, tidak ada emas permata, intan berlian yg bisa menggantikan posisinya.

Sharing dari temen. Baca Selengkapnya...

Artikel Terkait