Pada Maret 2012 terjadi inflasi sebesar 0,07 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 131,05. Dari 66 kota IHK, 34 kota mengalami inflasi dan 32 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Ambon 1,33 persen dengan IHK 137,57 dan terendah terjadi di Malang 0,01 persen dengan IHK 130,50. Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Jayapura 1,44 persen dengan IHK 126,38 dan terendah terjadi di Pekanbaru 0,03 persen dengan IHK 130,20.
Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh kenaikan indeks pada kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,46 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,20 persen; kelompok sandang 0,15 persen; kelompok kesehatan 0,16 persen; kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga 0,07 persen dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan 0,10 persen. Sedangkan kelompok bahan makanan mengalami deflasi 0,33 persen.
Laju inflasi tahun kalender (Januaari-Maret) 2012 sebesar 0,88 persen dan laju inflasi year on year (Maret
2012 terhadap Maret 2011) sebesar 3,97 persen.
Komponen inti pada Maret 2012 mengalami inflasi sebesar 0,20 persen, laju inflasi komponen inti
tahun kalender (Januari-Maret) 2012 sebesar 0,97 persen dan laju inflasi komponen inti year on year
(Maret 2012 terhadap Maret 2011) sebesar 4,25 persen.
http://www.bps.go.id/brs_file/inflasi_02apr12.pdf
EKSPOR FEBRUARI 2012 MENCAPAI US$15,65 MILIAR
Nilai ekspor Indonesia Februari 2012 mencapai US$15,65 miliar atau mengalami peningkatan sebesar 0,49 persen dibanding ekspor Januari 2012. Sementara bila dibanding Februari 2011 mengalami peningkatan sebesar 8,54 persen.
Ekspor nonmigas Februari 2012 mencapai US$12,34 miliar, turun 0,70 persen dibanding Januari 2012, sedangkan dibanding ekspor Februari 2011 meningkat 4,55 persen.
Secara kumulatif nilai ekspor Indonesia Januari–Februari 2012 mencapai US$31,22 miliar atau meningkat 7,56 persen dibanding periode yang sama tahun 2011, sementara ekspor nonmigas mencapai US$24,77 miliar atau meningkat 4,09 persen.
Penurunan ekspor nonmigas terbesar Februari 2012 terjadi pada lemak dan minyak hewan/nabati sebesar US$547,3 juta, sedangkan peningkatan terbesar terjadi pada karet dan barang dari karet sebesar US$62,1 juta.
Ekspor nonmigas ke Cina Februari 2012 mencapai angka terbesar yaitu US$1,58 miliar, disusul Jepang US$1,48 miliar dan Amerika Serikat US$1,20 miliar, dengan kontribusi ketiganya mencapai 34,53 persen. Sementara ekspor ke Uni Eropa (27 negara) sebesar US$1,50 miliar.
Menurut sektor, ekspor hasil industri periode Januari–Februari 2012 naik sebesar 3,34 persen dibanding periode yang sama tahun 2011, demikian juga ekspor hasil pertanian naik 2,83 persen serta ekspor hasil tambang dan lainnya naik sebesar 7,15 persen.
Menurut provinsi asal barang, ekspor Indonesia terbesar pada periode Januari–Desember 2011 berasal dari Kalimantan Timur dengan nilai US$38,18 miliar (18,76 persen), diikuti Jawa Barat sebesar US$27,21 miliar (13,37 persen) dan Riau sebesar U$21,18 miliar (10,41 persen).
IMPOR FEBRUARI 2012 NAIK 2,74 PERSEN MENJADI US$14,95 MILIAR
Nilai impor Indonesia Februari 2012 sebesar US$14,95 miliar atau naik 2,74 persen dibanding impor Januari 2012 yang besarnya US$14,55 miliar, sedangkan jika dibanding impor Februari 2011 (US$11,75 miliar) naik 27,26 persen. Sementara itu, selama Januari–Februari 2012 nilai impor
mencapai US$29,51 miliar atau meningkat 21,39 persen jika dibanding impor periode yang sama tahun sebelumnya (US$24,31 miliar).
Impor nonmigas Februari 2012 sebesar US$11,46 miliar atau turun US$0,08 miliar (0,65 persen) dibanding impor nonmigas Januari 2012 (US$11,54 miliar), sedangkan impor nonmigas selama Januari-Februari 2012 mencapai US$23,00 miliar atau naik 22,37 persen dibanding impor nonmigas
periode yang sama tahun 2011 (US$18,79 miliar).
Impor migas Februari 2012 sebesar US$3,49 miliar atau naik US$0,47 miliar (15,68 persen) dibanding impor migas Januari 2012 (US$3,02 miliar), sedangkan impor migas selama Januari–Februari 2012 mencapai US$6,51 miliar atau naik 18,05 persen dibanding impor migas periode yang sama tahun
sebelumnya (US$5,52 miliar).
Nilai impor nonmigas terbesar Februari 2012 adalah golongan barang mesin dan peralatan mekanik dengan nilai US$2,12 miliar. Nilai ini turun 8,10 persen (US$0,18 miliar) dibanding impor golongan barang yang sama Januari 2012 (US$2,30 miliar). Sementara itu, impor golongan barang tersebut
selama Januari–Februari 2012 mencapai US$4,42 miliar atau meningkat 32,58 persen (US$1,08 miliar) dibanding impor golongan barang yang sama tahun sebelumnya (US$3,34 miliar).
Negara pemasok barang impor nonmigas terbesar selama Januari–Februari 2012 masih ditempati oleh Cina dengan nilai US$4,41 miliar dengan pangsa 19,19 persen, diikuti Jepang US$3,58 miliar (15,57 persen) dan Singapura US$1,71 miliar (7,42 persen). Impor nonmigas dari ASEAN mencapai 21,81
persen, sementara dari Uni Eropa sebesar 9,23 persen.
Nilai impor semua golongan penggunaan barang selama Januari–Februari 2012 dibanding impor periode yang sama tahun sebelumnya masing-masing meningkat, yaitu impor barang konsumsi sebesar 16,80 persen, bahan baku/penolong sebesar 17,28 persen, dan barang modal sebesar 41,19
persen.
http://www.bps.go.id/brs_file/eksim_01apr12.pdf
WISMAN FEBRUARI 2012 MENCAPAI 592,5 RIBU ORANG, NAIK 4,30 PERSEN DIBANDING FEBRUARI 2011
Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang datang ke Indonesia pada Februari 2012 mencapai 592,5 ribu orang atau naik 4,30 persen dibanding jumlah wisman Februari 2011 yang mencapai 568,1 ribu orang. Apabila dibandingkan dengan Januari 2012, jumlah wisman Februari 2012 turun sebesar 9,22 persen.
Jumlah wisman yang datang melalui Bandara Ngurah Rai, Bali, selama Februari 2012 naik 3,82 persen dibanding Februari 2011, yaitu dari 201,5 ribu orang menjadi 209,2 ribu orang. Jika dibanding Januari 2012, jumlah wisman ke Bali turun sebesar 16,24 persen.
Secara kumulatif (Januari─Februari) 2012, jumlah wisman mencapai 1,25 juta orang atau naik 11,49 persen dibanding jumlah wisman pada periode yang sama tahun 2011 sebanyak 1,12 juta orang.
Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang di 20 provinsi pada Februari 2012 mencapai rata-rata 50,78 persen, atau turun 0,56 poin dibanding TPK Februari 2011 yang sebesar 51,34 persen. Begitu pula, bila dibanding TPK hotel Januari 2012, TPK hotel berbintang pada Februari 2012 mengalami penurunan 0,49 poin.
Rata-rata lama menginap tamu asing dan Indonesia pada hotel berbintang di 20 provinsi selama Februari 2012 adalah 2,06 hari, naik 0,02 hari dibanding keadaan Februari 2011.
JUMLAH PENUMPANG ANGKUTAN UDARA DOMESTIK FEBRUARI 2012 TURUN 8,80 PERSEN
Jumlah penumpang angkutan udara domestik pada Februari 2012 sebanyak 4,0 juta orang atau turun 8,80 persen dibanding Januari 2012. Demikian juga jumlah penumpang tujuan luar negeri (internasional) turun 4,12 persen menjadi 892,4 ribu orang. Selama JanuariFebruari 2012 jumlah penumpang domestik mencapai 8,4 juta orang atau naik 5,28 persen dan jumlah penumpang internasional mencapai 1,8 juta orang atau naik 15,36 persen dibanding periode yang sama tahun 2011.
Jumlah penumpang angkutan laut dalam negeri yang diberangkatkan pada Februari 2012 tercatat 524,5 ribu orang atau turun 6,26 persen dibanding Januari 2012. Sebaliknya, jumlah barang yang diangkut naik 3,21 persen menjadi 17,0 juta ton. Selama JanuariFebruari 2012 jumlah penumpang mencapai 1,1 juta orang atau turun 8,44 persen dibanding dengan periode yang sama tahun 2011 namun jumlah barang yang diangkut naik 17,38 persen atau mencapai 33,4 juta ton.
Jumlah penumpang kereta api pada Februari 2012 sebanyak 15,5 juta orang atau turun 4,87 persen dibanding Januari 2012. Demikian juga jumlah barang yang diangkut kereta api turun 6,89 persen menjadi 1,8 juta ton. Selama JanuariFebruari 2012 jumlah penumpang mencapai 31,8 juta orang atau turun 0,03 persen dibanding periode yang sama tahun 2011. Sebaliknya, jumlah barang yang diangkut kereta api naik 24,85 persen menjadi 3,6 juta ton.
http://www.bps.go.id/brs_file/pariwisata_02apr12.pdf
NILAI TUKAR PETANI (NTP) MARET 2012 SEBESAR 104,68 ATAU TURUN 0,40 PERSEN
Nilai Tukar Petani (NTP) nasional Maret 2012 sebesar 104,68 atau turun 0,40 persen dibanding NTP bulan sebelumnya. Penurunan NTP dikarenakan turunnya NTP Subsektor Tanaman Pangan sebesar 1,04 persen.
Pada Maret 2012, NTP Provinsi Kalimantan Barat mengalami kenaikan tertinggi (1,12 persen) dibandingkan kenaikan NTP provinsi lainnya. Sebaliknya, NTP Provinsi Jawa Tengah terjadi penurunan terbesar (0,86 persen) dibanding penurunan NTP provinsi lainnya, sedangkan Provinsi Sumatera Selatan
dan Provinsi Papua relatif stabil.
Pada Maret 2012, terjadi inflasi di daerah perdesaan di Indonesia sebesar 0,15 persen terutama dipicu oleh naiknya indeks Kelompok Makanan Jadi dan Kelompok Perumahan
MEMASUKI MUSIM PANEN RAYA, HARGA KUALITAS GKP DI PETANI TURUN 12,87 PERSEN MENJADI RP3.621,41 PER KG DIBANDINGKAN BULAN LALU
Pemerintah memberlakukan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) terbaru melalui Inpres No. 3/2012 tanggal 27 Februari 2012.
Berdasarkan 1.760 transaksi penjualan gabah di 21 provinsi selama Maret 2012, didominasi transaksi gabah kering panen (GKP) 60,57 persen, gabah kualitas rendah 36,19 persen, dan gabah kering giling (GKG) 3,24 persen.
UPAH NOMINAL HARIAN BURUH TANI NASIONAL NAIK SEBESAR 0,37 PERSEN
Upah nominal harian buruh tani nasional pada Maret 2012 naik sebesar 0,37 persen dibanding upah buruh tani Februari 2012, yaitu dari Rp39.854,00 menjadi Rp40.002,00 per hari, sedangkan secara riil mengalami kenaikan sebesar 0,23 persen1).
Upah nominal harian buruh bangunan (tukang bukan mandor) pada Maret 2012 naik 0,11 persen dibanding upah Februari 2012, yaitu dari Rp63.939,00 menjadi Rp64.007,00 per hari. Secara riil naik sebesar 0,04 persen. Ket : 1) Perubahan upah riil menggambarkan perubahan daya beli dari pendapatan yang diterima buruh seperti: buruh tani, buruh informal perkotaan, buruh industri yaitu kelompok masyarakat berpenghasilan rendah. Semakin tinggi upah riil maka semakin tinggi daya beli upah buruh, dan sebaliknya
http://www.bps.go.id/brs_file/ntp_02apr12.pdf
MARET 2012 HARGA GROSIR NAIK 0,41 PERSEN
Pada Maret 2012 Indeks harga grosir/agen atau Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB) Umum Nonmigas naik sebesar 0,41 persen terhadap bulan sebelumnya. Kenaikan IHPB terbesar terjadi pada Kelompok Barang Ekspor Nonmigas sebesar 1,56 persen.
IHPB Bahan Baku, Barang Konsumsi, dan Barang Modal pada Maret 2012 masing-masing mengalami kenaikan sebesar 0,46 persen, 0,04 persen, dan 0,18 persen.
IHPB Bahan Bangunan/Konstruksi pada Maret 2012 naik sebesar 0,73 persen terhadap bulan sebelumnya, antara lain disebabkan kenaikan harga aspal 1,58 persen, barang galian segala jenis 1,12 persen, semen 0,78 persen, barang-barang dari besi dan baja dasar 0,72 persen, dan bahan bangunan dari logam 0,72 persen.
http://www.bps.go.id/brs_file/ihpb_02apr12.pdf
BERITA RESMI STATISTIK BANTEN
Dapat didownload di
http://banten.bps.go.id/pdf/14_Inflasi_020412.pdf
http://banten.bps.go.id/pdf/15_Exim_020412.pdf
http://banten.bps.go.id/pdf/16_NTP_020412.pdf
Selanjutnya untuk lengkapnya dapat mengakses http://banten.bps.go.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar