Pada bulan November 2011 terjadi inflasi sebesar 0,34 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 129,18. Dari 66 kota IHK, 50 kota diantaranya mengalami inflasi sedangkan 16 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Mataram 1,25 persen dengan IHK 138,83 dan terendah terjadi di Palembang 0,02 persen dengan IHK 129,46. Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Pangkal Pinang 1,19 persen dengan IHK 139,13 dan terendah terjadi di Samarinda 0,03 persen dengan IHK 137,43.
Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya seluruh indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok bahan makanan 0,59 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,20 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,22 persen; kelompok sandang 1,36 persen; kelompok kesehatan 0,17 persen; kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga 0,04 persen dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan 0,13 persen.
Laju inflasi tahun kalender (Januari–November) 2011 sebesar 3,20 persen dan laju inflasi year on year (November 2011 terhadap November 2010) sebesar 4,15 persen.
Komponen inti pada bulan November 2011 mengalami inflasi sebesar 0,31 persen, laju inflasi komponen inti tahun kalender (Januari–November) 2011 sebesar 4,05 persen dan laju inflasi komponen inti year on year (November 2011 terhadap November 2010) sebesar 4,44 persen.
http://www.bps.go.id/brs_file/inflasi_01des11.pdf
EKSPOR OKTOBER 2011 MENCAPAI US$16,80 MILIAR
Nilai ekspor Indonesia Oktober 2011 mencapai US$16,80 miliar atau mengalami penurunan sebesar 4,21 persen dibanding ekspor September 2011. Sementara bila dibanding Oktober 2010 ekspor mengalami peningkatan sebesar 16,70 persen.
Ekspor nonmigas Oktober 2011 mencapai US$13,91 miliar, naik 2,17 persen dibanding September 2011, sedangkan dibanding ekspor Oktober 2010 meningkat 20,33 persen.
Secara kumulatif nilai ekspor Indonesia JanuariOktober 2011 mencapai US$169,03 miliar atau meningkat 34,88 persen dibanding periode yang sama tahun 2010, sementara ekspor nonmigas mencapai US$134,73 miliar atau meningkat 30,36 persen.
Peningkatan ekspor nonmigas terbesar Oktober 2011 terjadi pada mesin-mesin/pesawat mekanik sebesar US$318,6 juta, sedangkan penurunan terjadi pada lemak dan minyak hewan/nabati sebesar US$270,3 juta.
Ekspor nonmigas ke Cina Oktober 2011 mencapai angka terbesar yaitu US$2,24 miliar, disusul Jepang US$1,55 miliar dan Amerika Serikat US$1,39 miliar, dengan kontribusi ketiganya mencapai 37,28 persen. Sementara ekspor ke Uni Eropa (27 negara) sebesar US$1,48 miliar.
Menurut sektor, ekspor hasil industri periode Januari-Oktober 2011 naik sebesar 30,29 persen dibanding periode yang sama tahun 2010, demikian juga ekspor hasil pertanian naik 2,57 persen serta ekspor hasil tambang dan lainnya naik 36,07 persen.
IMPOR OKTOBER 2011 SEBESAR US$15,65 MILIAR
Nilai impor Indonesia Oktober 2011 sebesar US$15,65 miliar atau naik 3,18 persen dibanding impor September 2011 yang besarnya US$15,17 miliar, sedangkan jika dibanding impor Oktober 2010 (US$12,12 miliar) naik 29,14 persen. Sementara itu, selama JanuariOktober 2011 nilai impor mencapai US$145,68 miliar atau meningkat 33,03 persen jika dibanding impor periode yang sama tahun sebelumnya (US$109,51 miliar).
Impor nonmigas Oktober 2011 sebesar US$12,37 miliar atau naik US$0,68 miliar (5,82 persen) dibanding impor nonmigas September 2011 (US$11,69 miliar), sedangkan impor nonmigas selama JanuariOktober 2011 mencapai US$112,08 miliar atau naik 27,82 persen dibanding impor nonmigas periode yang sama tahun 2010 (US$87,69 miliar).
Impor migas Oktober 2011 sebesar US$3,28 miliar atau turun US$0,20 miliar (5,70 persen) dibanding impor migas September 2011 (US$3,48 miliar), sedangkan impor migas selama JanuariOktober 2011 mencapai US$33,60 miliar atau naik 53,99 persen dibanding impor migas periode yang sama tahun sebelumnya (US$21,82 miliar).
Nilai impor nonmigas terbesar Oktober 2011 adalah golongan barang mesin dan peralatan mekanik dengan nilai US$2,41 miliar. Nilai ini naik 9,49 persen (US$0,21 miliar) dibanding impor golongan barang yang sama September 2011 (US$2,20 miliar). Sementara itu, impor golongan barang tersebut selama JanuariOktober 2011 mencapai US$19,98 miliar atau meningkat 22,41 persen (US$3,66 miliar) dibanding impor golongan barang yang sama tahun sebelumnya (US$16,32 miliar).
Negara pemasok barang impor nonmigas terbesar selama JanuariOktober 2011 masih ditempati oleh Cina dengan nilai US$20,71 miliar dengan pangsa 18,47 persen, diikuti Jepang US$15,60 miliar (13,92 persen) dan Singapura US$8,86 miliar (7,90 persen). Impor nonmigas dari ASEAN mencapai 22,27 persen, sementara dari Uni Eropa sebesar 8,93 persen.
Nilai impor semua golongan penggunaan barang selama JanuariOktober 2011 dibanding impor periode yang sama tahun sebelumnya masing-masing meningkat, yaitu impor barang konsumsi sebesar 39,81 %
http://www.bps.go.id/brs_file/eksim_01des11.pdf
WISMAN OKTOBER 2011 MENCAPAI 656,0 RIBU ORANG, NAIK 10,32 PERSEN DIBANDING OKTOBER 2010
Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang datang ke Indonesia pada Oktober 2011 mencapai 656,0 ribu orang atau naik 10,32 persen dibanding jumlah wisman Oktober 2010 yang sebanyak 594,7 ribu orang. Apabila dibandingkan dengan September 2011, jumlah wisman Oktober 2011 naik tipis sebesar 0,91 persen.
Jumlah wisman ke Bali melalui bandara Ngurah Rai pada Oktober 2011 naik 6,43 persen dibanding Oktober 2010, yaitu dari 229,7 ribu orang menjadi 244,4 ribu orang pada Oktober 2011. Namun, jika dibanding September 2011, jumlah wisman ke Bali turun sebesar 3,34 persen.
Secara kumulatif (Januari─Oktober) 2011, jumlah wisman mencapai 6,27 juta orang atau naik 8,47 persen dibanding jumlah wisman pada periode yang sama tahun 2010 sebanyak 5,78 juta orang.
Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang di 20 provinsi pada Oktober 2011 mencapai rata-rata 54,87 persen, atau naik 1,73 poin dibanding TPK Oktober 2010 sebesar 53,14 persen. Apabila dibanding TPK hotel September 2011, TPK hotel berbintang pada Oktober 2011 mengalami kenaikan 3,12 poin.
Rata-rata lama menginap tamu asing dan Indonesia pada hotel berbintang di 20 provinsi selama Oktober 2011 adalah 2,01 hari, turun 0,03 hari dibanding keadaan Oktober 2010.
JUMLAH PENUMPANG ANGKUTAN UDARA DOMESTIK OKTOBER 2011 TURUN 4,35 PERSEN
Jumlah penumpang angkutan udara domestik pada Oktober 2011 mencapai 4,3 juta orang atau turun 4,35 persen dibanding September 2011. Demikian juga untuk jumlah penumpang tujuan luar negeri (internasional) turun 2,25 persen menjadi 867,5 ribu orang. Selama JanuariOktober 2011 jumlah penumpang domestik mencapai 42,6 juta orang atau naik 9,91 persen dan jumlah penumpang internasional mencapai 9,0 juta orang atau naik 13,44 persen dibanding periode yang sama tahun 2010.
Jumlah penumpang angkutan laut dalam negeri yang diberangkatkan pada Oktober 2011 tercatat 598,1 ribu orang atau turun 23,96 persen dibanding September 2011, namun jumlah barang yang diangkut naik 7,25 persen menjadi 11,2 juta ton. Selama JanuariOktober 2011 jumlah penumpang mencapai 6,5 juta orang atau naik 9,05 persen dibanding dengan periode yang sama tahun 2010, sebaliknya jumlah barang yang diangkut 131,7 juta ton atau turun 4,96 persen.
Jumlah penumpang kereta api pada Oktober 2011 sebanyak 16,5 juta orang atau turun 2,72 persen dibanding September 2011. Sebaliknya, jumlah barang yang diangkut kereta api naik 9,43 persen menjadi 1,9 juta ton. Selama JanuariOktober 2011, jumlah penumpang sebanyak 166,3 juta orang atau turun 1,69 persen dibanding periode yang sama tahun 2010. Sebaliknya, jumlah barang yang diangkut kereta api naik 3,65 persen menjadi 16,7 juta ton.
http://www.bps.go.id/brs_file/pariwisata_01des11.pdf
NILAI TUKAR PETANI (NTP) NOVEMBER 2011 SEBESAR 105,64 ATAU NAIK 0,12 PERSEN
Nilai Tukar Petani (NTP) nasional November 2011 sebesar 105,64 atau naik 0,12 persen dibanding NTP bulan sebelumnya. Kenaikan NTP dikarenakan naiknya NTP Subsektor Tanaman Pangan sebesar 0,28 persen, NTP Subsektor Hortikultura sebesar 0,22 persen, dan NTP Subsektor Peternakan sebesar 0,32 persen.
Pada November 2011, NTP Provinsi Bali mengalami kenaikan tertinggi (0,99 persen) dibandingkan kenaikan NTP provinsi lainnya. Sebaliknya, NTP Provinsi DI Yogyakarta terjadi penurunan terbesar (0,55 persen) dibanding penurunan NTP provinsi lainnya.
Pada November 2011, terjadi inflasi di daerah perdesaan di Indonesia sebesar 0,41 persen terutama dipicu oleh naiknya indeks Kelompok Bahan Makanan dan Kelompok Perumahan
HARGA GABAH (GKP) DI PETANI NAIK 0,19 PERSEN, PENINGKATAN TERENDAH SELAMA SETAHUN TERAKHIR
Berdasarkan 1.208 transaksi penjualan gabah di 21 provinsi selama November 2011, didominasi transaksi gabah kering panen (GKP) 76,57 persen, gabah kualitas rendah 15,32 persen, dan gabah kering giling (GKG) 8,11 persen.
Rata-rata harga gabah kualitas GKP di petani Rp3.945,56 per kg (naik 0,19 persen) dan di penggilingan
Rp4.007,18 per kg (naik 0,20 persen) dibandingkan bulan lalu.
Rata-rata harga gabah kualitas GKG di petani Rp4.398,12 per kg (naik 2,72 persen) dan di penggilingan Rp4.463,53 per kg (naik 2,50 persen) dibandingkan bulan lalu.
Rata-rata harga gabah kualitas rendah di petani Rp3.632,73 per kg (naik 4,37 persen) dan di penggilingan Rp3.703,84 per kg (naik 4,27 persen) dibandingkan bulan lalu.
UPAH NOMINAL HARIAN BURUH TANI NASIONAL NAIK SEBESAR 0,23 PERSEN
Upah nominal harian buruh tani nasional pada November 2011 naik sebesar 0,23 persen dibanding upah buruh tani Oktober 2011, yaitu dari Rp39.412,00 menjadi Rp39.503,00 per hari, sedangkan secara riil mengalami penurunan sebesar 0,18 persen1).
Upah nominal harian buruh bangunan (tukang bukan mandor) pada November 2011 naik 0,09 persen dibanding upah Oktober 2011, yaitu dari Rp62.210,00 menjadi Rp62.263,00 per hari. Secara riil turun sebesar 0,26persen1).
http://www.bps.go.id/brs_file/ntp_01des11.pdf
NOVEMBER 2011 HARGA GROSIR NAIK 0,16 PERSEN
Pada November 2011 Indeks harga grosir/agen atau Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB) Umum Nonmigas naik sebesar 0,16 persen terhadap bulan sebelumnya. Kenaikan IHPB terbesar terjadi pada Sektor Pertambangan dan Penggalian sebesar 0,59 persen.
IHPB Bahan Baku dan Barang Konsumsi pada November 2011 masing-masing mengalami kenaikan sebesar 0,22 persen dan 0,16 persen, sedangkan barang modal turun sebesar 0,03 persen.
IHPB Bahan Bangunan/Konstruksi pada November 2011 naik sebesar 0,25 persen terhadap bulan sebelumnya, antara lain disebabkan kenaikan harga hasil kilang minyak lainnya 0,62 persen, perlengkapan listrik lainnya 0,61 persen, barang galian segala jenis 0,58 persen, dan cat, vernis, dan lak 0,48 persen.
http://www.bps.go.id/brs_file/ihpb_01des11.pdf
Untuk data Banten silakan silakan download :
http://banten.bps.go.id/pdf/1151_Inflasi%201211.pdf
http://banten.bps.go.id/pdf/1152_Exim%201211.pdf
http://banten.bps.go.id/pdf/1153_NTP%201211.pdf
akses ke http://banten.bps.go.id
---
Tidak ada komentar:
Posting Komentar