Pada September 2011 terjadi inflasi sebesar 0,27 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 128,89. Dari 66 kota IHK, 45 kota diantaranya mengalami inflasi sedangkan 21 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Singkawang 1,53 persen dengan IHK 135,00 dan terendah terjadi di Bogor 0,01 persen dengan IHK 128,92. Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Palu 2,33 persen dengan IHK 132,18 dan terendah terjadi di Sumenep 0,02 persen dengan IHK 125,05.
Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks pada kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,48 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,26 persen; kelompok sandang 0,97 persen; kelompok kesehatan 0,22 persen; kelompok
pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,54 persen dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan 0,18 persen. Sedangkan kelompok bahan makanan pada bulan ini mengalami deflasi 0,09 persen.
Laju inflasi tahun kalender (Januari-September) 2011 sebesar 2,97 persen dan laju inflasi year on year (September 2011 terhadap September 2010) sebesar 4,61 persen.
Komponen inti pada September 2011 mengalami inflasi sebesar 0,39 persen, laju inflasi komponen inti tahun kalender (Januari-September) 2011 sebesar 3,85 persen dan laju inflasi komponen inti year on year (September 2011 terhadap September 2010) sebesar 4,93 persen.
PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI NASIONAL AGUSTUS 2011
Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang datang ke Indonesia pada Agustus 2011 mencapai 621,1 ribu orang atau naik 5,89 persen dibanding jumlah wisman Agustus 2010 yang sebanyak 586,5 ribu orang. Apabila dibandingkan dengan Juli 2011, jumlah wisman Agustus 2011 mengalami penurunan sebesar 16,68 persen.
Jumlah wisman ke Bali melalui bandara Ngurah Rai pada Agustus 2011 naik 3,90 persen dibanding Agustus 2010, yaitu dari 243,2 ribu orang menjadi 252,7 ribu orang pada Agustus 2011. Sementara itu, jika dibanding Juli 2011, jumlah wisman ke Bali mengalami penurunan sebesar 9,50 persen.
Secara kumulatif (Januari─Agustus) 2011, jumlah wisman mencapai 4,96 juta orang atau naik 7,32 persen dibanding jumlah wisman pada periode yang sama tahun 2010 sebanyak 4,63 juta orang.
Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang di 20 provinsi pada Agustus 2011 mencapai rata-rata 46,05 persen, atau turun 1,00 poin dibanding TPK Agustus 2010 sebesar 47,05 persen. Apabila dibanding TPK hotel Juli 2011, TPK hotel berbintang pada Agustus 2011 mengalami penurunan 12,32 poin.
Rata-rata lama menginap tamu asing dan Indonesia pada hotel berbintang di 20 provinsi selama Agustus 2011 adalah 2,03 hari, turun 0,04 hari dibanding keadaan Agustus 2010.
JUMLAH PENUMPANG ANGKUTAN UDARA DOMESTIK AGUSTUS 2011 TURUN 24,90 PERSEN
Jumlah penumpang angkutan udara domestik pada Agustus 2011 mencapai 3,7 juta orang atau turun 24,90 persen dibanding Juli 2011. Jumlah penumpang tujuan luar negeri (internasional) turun 3,16 persen menjadi 974,8 ribu orang. Selama JanuariAgustus 2011 jumlah penumpang domestik mencapai 33,7 juta orang atau naik 24,12 persen dan jumlah penumpang internasional mencapai 7,2 juta orang atau naik 16,34 persen dibanding periode yang sama tahun 2010.
Jumlah penumpang angkutan laut dalam negeri yang diberangkatkan pada Agustus 2011 tercatat 643,3 ribu orang atau turun 16,52 persen dibanding Juli 2011 dan jumlah barang yang diangkut turun 11,33 persen menjadi 12,1 juta ton. Selama JanuariAgustus 2011 jumlah penumpang mencapai 5,1 juta orang atau naik 13,35 persen dibanding dengan periode yang sama tahun 2010, sebaliknya jumlah barang yang diangkut 110,1 juta ton atau turun 3,73 persen.
Jumlah penumpang kereta api pada Agustus 2011 sebanyak 14,8 juta orang atau turun 18,12 persen dibanding Juli 2011. Demikian juga jumlah barang yang diangkut kereta api turun 3,96 persen menjadi 1,7 juta ton. Selama JanuariAgustus 2011, jumlah penumpang sebanyak 133,0 juta orang atau turun 1,50 persen dibanding periode yang sama tahun 2010. Sebaliknya, jumlah barang yang diangkut kereta api naik 1,48 persen menjadi 13,0 juta ton.
PERKEMBANGAN INDEKS HARGA PERDAGANGAN BESAR
SEPTEMBER 2011 HARGA GROSIR NAIK 0,45 PERSEN
Pada bulan September 2011 Indeks harga grosir/agen atau Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB) Umum Nonmigas naik sebesar 0,45 persen terhadap bulan sebelumnya. Kenaikan IHPB terbesar terjadi pada Kelompok Impor Nonmigas sebesar 0,89 persen.
IHPB Bahan Baku, Barang Konsumsi, dan Barang Modal pada bulan September 2011 masing-masing mengalami kenaikan sebesar 0,42 persen, 0,40 persen, dan 0,31 persen.
IHPB Bahan Bangunan/Konstruksi pada September 2011 naik sebesar 0,20 persen terhadap bulan sebelumnya, antara lain disebabkan kenaikan harga barang-barang dari karet 0,99 persen, bahan bangunan dari keramik dan tanah liat 0,96 persen, aspal 0,58 persen, dan barang galian segala jenis 0,41 persen.
PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI
Nilai Tukar Petani (NTP) nasional September 2011 sebesar 105,17 atau naik 0,05 persen dibanding NTP bulan sebelumnya. Kenaikan NTP dikarenakan naiknya NTP Subsektor Tanaman Pangan sebesar 0,19 persen dan NTP Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat sebesar 0,11 persen.
Pada September 2011, NTP Provinsi Bangka Belitung mengalami kenaikan tertinggi (0,69 persen) dibandingkan kenaikan NTP provinsi lainnya. Sebaliknya, NTP Provinsi Kalimantan Tengah terjadi penurunan terbesar (0,47 persen) dibanding penurunan NTP provinsi lainnya.
Pada September 2011, terjadi inflasi di daerah perdesaan di Indonesia sebesar 0,29 persen terutama dipicu oleh naiknya indeks Subkelompok Makanan Jadi
PERKEMBANGAN HARGA PRODUSEN GABAH SEPTEMBER 2011
Berdasarkan 901 transaksi penjualan gabah di 20 provinsi selama September 2011, didominasi transaksi gabah kering panen (GKP) 74,36 persen, gabah kualitas rendah 14,10 persen, dan gabah kering giling (GKG) 11,54 persen.
Rata-rata harga gabah kualitas GKP di petani Rp3.772,82 per kg (naik 0,51 persen) dan di penggilingan Rp3.838,13 per kg (naik 0,35 persen) dibandingkan bulan lalu.
Rata-rata harga gabah kualitas GKG di petani Rp4.182,40 per kg (naik 5,33 persen) dan di penggilingan Rp4.253,99 per kg (naik 5,19 persen) dibandingkan bulan lalu.
Rata-rata harga gabah kualitas rendah di petani Rp3.507,43 per kg (naik 1,67 persen) dan di penggilingan Rp3.593,89 per kg (naik 2,12 persen) dibandingkan bulan lalu.
PERKEMBANGAN UPAH BURUH
Upah nominal harian buruh tani nasional pada September 2011 naik sebesar 0,15 persen dibanding upah buruh tani Agustus 2011, yaitu dari Rp39.287,00 menjadi Rp39.345,00 per hari, sedangkan secara riil mengalami penurunan sebesar 0,15 persen1).
Upah nominal harian buruh bangunan (tukang bukan mandor) pada September 2011 naik 0,19 persen dibanding upah Agustus 2011, yaitu dari Rp61.948,00 menjadi Rp62.064,00 per hari. Secara riil turun sebesar 0,08 persen1).
EKSPOR AGUSTUS 2011 MENCAPAI US$18,81 MILIAR
Nilai ekspor Indonesia Agustus 2011 mencapai US$18,81 miliar atau mengalami peningkatan sebesar 8,00 persen dibanding ekspor Juli 2011. Sementara bila dibanding Agustus 2010 ekspor mengalami peningkatan sebesar 37,05 persen.
Ekspor nonmigas Agustus 2011 mencapai US$14,72 miliar, naik 8,12 persen dibanding Juli 2011, sedangkan dibanding ekspor Agustus 2010 meningkat 25,47 persen.
Secara kumulatif nilai ekspor Indonesia Januari–Agustus 2011 mencapai US$134,85 miliar atau meningkat 36,58 persen dibanding periode yang sama tahun 2010, sementara ekspor nonmigas mencapai US$107,37 miliar atau meningkat 31,43 persen.
Peningkatan ekspor nonmigas terbesar Agustus 2011 terjadi pada lemak dan minyak hewan/nabati sebesar US$1.327,5 juta, sedangkan penurunan terbesar terjadi pada bijih, kerak, dan abu logam sebesar US$212,0 juta.
Ekspor nonmigas ke Cina Agustus 2011 mencapai angka terbesar yaitu US$1,92 miliar, disusul Jepang US$1,53 miliar dan India US$1,39 miliar, dengan kontribusi ketiganya mencapai 32,89 persen. Sementara ekspor ke Uni Eropa (27 negara) sebesar US$2,06 miliar.
Menurut sektor, ekspor hasil industri periode Januari–Agustus 2011 naik sebesar 33,60 persen dibanding periode yang sama tahun 2010, demikian juga ekspor hasil pertanian naik 5,79 persen serta ekspor hasil tambang dan lainnya naik 28,49 persen.
Menurut provinsi asal barang, ekspor Indonesia terbesar pada periode Januari–Juni 2011 berasal dari Kalimantan Timur dengan nilai US$17,96 miliar (18,22 persen), diikuti Jawa Barat sebesar US$13,05 miliar (13,24 persen) dan Riau sebesar U$10,23 miliar (10,37 persen).
IMPOR AGUSTUS 2011 SEBESAR US$ 15,05 MILIAR
Nilai impor Indonesia Agustus 2011 sebesar US$15,05 miliar atau turun 7,12 persen dibanding impor Juli 2011 yang besarnya US$16,21 miliar, sedangkan jika dibanding impor Agustus 2010 (US$12,17 miliar) naik 23,68 persen. Sementara itu, selama Januari−Agustus 2011 nilai impor mencapai US$114,84 miliar atau meningkat 30,90 persen jika dibanding impor periode yang sama tahun sebelumnya (US$87,73 miliar).
Impor nonmigas Agustus 2011 sebesar US11,25 miliar atau turun US$1,16 miliar (9,37 persen) dibanding impor nonmigas Juli 2011 (US$12,41 miliar), sedangkan impor nonmigas selama Januari−Agustus 2011 mencapai US$87,99 miliar atau naik 25,18 persen dibanding impor nonmigas periode yang sama tahun 2010 (US$70,30 miliar).
Impor migas Agustus 2011 sebesar US$ 3,81 miliar atau naik US$0,01 miliar (0,24 persen) dibanding impor migas Juli 2011 (US$3,80 miliar), sedangkan impor migas selama Januari−Agustus 2011 mencapai US$26,85 miliar atau naik 53,96 persen dibanding impor migas periode yang sama tahun
sebelumnya (US$17,44 miliar).
Nilai impor nonmigas terbesar Agustus 2011 adalah golongan barang mesin dan peralatan mekanik dengan nilai US$2,09 miliar. Nilai ini turun 2,79 persen (US$0,06 miliar) dibanding impor golongan barang yang sama Juli 2011 (US$2,15 miliar). Sementara itu, impor golongan barang tersebut selama Januari−Agustus 2011 mencapai US$15,37 miliar atau meningkat 18,78 persen (US$2,43 miliar) dibanding impor golongan barang yang sama tahun sebelumnya (US$12,94 miliar).
Negara pemasok barang impor nonmigas terbesar selama Januari−Agustus 2011 masih ditempati oleh Cina dengan nilai US$16,37 miliar dengan pangsa 18,61 persen, diikuti Jepang US$12,10 miliar (13,75 persen) dan Singapura US$7,07 miliar (8,04 persen). Impor nonmigas dari ASEAN mencapai 22,30 persen, sementara dari Uni Eropa sebesar 7,80 persen.
Nilai impor semua golongan penggunaan barang selama Januari−Agustus 2011 dibanding impor periode yang sama tahun sebelumnya masing-masing meningkat, yaitu impor barang konsumsi sebesar 34,78 persen, bahan baku/penolong sebesar 34,88 persen, dan barang modal sebesar 14,85 persen.>
Untuk lengkapnya silakan download :
http://www.bps.go.id/brs_file/inflasi_03okt11.pdf
http://www.bps.go.id/brs_file/pariwisata_03okt11.pdf
http://www.bps.go.id/brs_file/ihpb_03okt11.pdf
http://www.bps.go.id/brs_file/ntp_03okt11.pdf
http://www.bps.go.id/brs_file/eksim_03okt11.pdf
Untuk wilayah Banten silakan download di :>
http://banten.bps.go.id/pdf/40_Inflasi%201011.pdf
http://banten.bps.go.id/pdf/41_Exim%201011.pdf
http://banten.bps.go.id/pdf/42_NTP%201011.pdf
Semoga bermanfaat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar