Sebelum melakukan tahapan pengolahan, perlu dilakukan receiving dan batching untuk dokumen yang masuk dari BPS Kabupaten/Kota ke Pusat Pengolahan Data di BPS Provinsi. Proses yang merupakan tahapan pra komputer ini, perlu dilakukan guna pengecekan ulang jumlah set, jumlah rumahtangga, jumlah kematian, jumlah penduduk usia 100 tahun, dan jumlah penduduk cacat. Pengecekan ulang dokumen yang masuk sangat diperlukan untuk kualitas data.
Setelah dilakukan pengecekan dokumen, dilakukan pemotongan kertas dengan mesin guiletine. Pemotongan kertas harus dilakukan karena bentuk kuesioner SP2010 berupa SET booklet, sehingga apabila di SCAN harus dipotong dulu agar berupa lembaran-lembaran. Tidak sembarang potong dalam tahapan ini, perlu akurasi yang pas.
Langkah selanjutnya adalah SCANNING. Dengan kemampuan kecepatan scan sekitar 100 lembar permenit (bolak balik), diharapkan mampu menSCAN sekitar 28.000 Blok Sensus dalam waktu 3 bulan. Mesin Scan yang tersedia ada 2 unit, berada di ruang aula, yang sekaligus digunakan sebagai gudang sementara. Mesin Scan mampu bekerja 24 jam non stop, dan didukung 6 operator SCAN dan 6 orang petugas perapian dokumen.
Dokumen yang telah diScan akan di-recognize (image hasil SCAN diklasifikasikan dan diterjemahkan ke dalam text). Proses ini lebih lama dari proses Scanning, sehingga perlu butuh sekitar 4 PC (non operator). Proses ini kadang gagal apabila trafics jaringan terlalu tinggi, belum tahu cara mengatasinya.
Setelah diterjemahkan ke dalam text oleh PC Recognize, baru operator Correction melakukan koreksi terhadap text yang diterjemahkan program. Operator tinggal melihat dan membandingkan antara image hasil scanning dan text hasil terjemahan program, apabila terjadi perbedaan maka operator memperbaiki text tersebut. Mudah dan mungkin sangat mudah, dengan sedikit berfikir. Dengan kecepatan operator correction yang cukup tinggi, kadang kadang supply dokumen dari proses Scanning berkurang. Untuk itu beberapa opearator coorection dikurangi dan pindah ke PC validasi.
Proses yang tidak begitu rumit pada langkah selanjutnya, yaitu Validation (Completion istilah lama). Operator Completion hampir sama dengan Correction, bedanya kalau correction hanya menampilkan satu field saja (satu variabel) sedangkan Completion menampilkan satu dokumen utuh (seluruh field dalam satu halaman). Proses tersebut juga mencocokan antara image hasil scanning dan teks hasil terjemahan program, apabila terjadi perbedaan maka operator harus memperbaiki. Biasanya kalau proses corretion lancar, maka proses completion lebih lancar, hanya mencocokan marking yang salah saja, mudah dan cepat.
Tahapan selanjutnya adalah proses Release, yang secara automatis bekerja sendiri tanpa operator, namun tetap dijalankan. PC dapat bekerja 24 jam nonstop, dan hanya butuh 2 PC Release sebab proses tidak memakan waktu lama.
Validasi Koreksi I dan II, merupakan proses akhir yang cukup rumit. Tahapan ini memerlukan logika dan kemampuan berfikir. Untuk itu operator direkrut dari kalangan sarjana, atau mantan PCL atau Kortim yang sering berkecimpung dalam masalah kuesioner. Tahapan ini mengoreksi teks terjemahan secara keseluruhan dalam satu batch (blok sensus). Koreksi tersebut meliputi konsistensi antar variabel, kewajaran data, konsistensi antara isian dan lembar rekap dan sebagainya.
Dengan tenaga pengolah sekitar 180 orang dan didukung komputer sebanyak 64 unit, dengan waktu bekerja 3 shieft kali 5 jam perhari, maka diharapkan pengolahan Sensus Penduduk 2010 akan selesai dalam waktu 5 bulan. Semoga.....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar