Perusahaan keamanan komputer mendesak para pengguna PC untuk menonaktifkan perangkat lunak Java di browser mereka. Kabarnya, perangkat lunak gratis dari Oracle Corp itu mampu membuka mesin hacker untuk melakukan penyerangan cyber dan tidak ada cara untuk melakukan perlindungan kecuali menonaktfikan perangkat lunak tersebut.
Dilansir Reuters, Selasa (28/8/2012), peringatan ini mulai muncul selama akhir pekan dari Rapid7, AlienVault dan perusahaan keamanan cyber lainnya.
Peneliti telah mengidentifikasi kode yang menyerang mesin dengan
memanfaatkan temuan baru terkait "kecacatan" pada versi terakhir dari software Java.
Jaime Blasco, manajer riset dengan AlienVaultLabs menemukan bagian software bernama "Poison Ivy" yang memungkinkan hacker mendapatkan
kontrol dari komputer yang terinfeksi. Beberapa perusahaan keamanan
komputer menyarankan pengguna untuk sesegera mungkin menonaktifkan Java
yang telah terpasang di browser internet mereka.
Oracle mengatakan, Java mendudukui prosentase sebesar 97 persen untuk desktop enterprise. "Jika dieksploitasi, penyerang (hacker) itu akan dapat melakukan beberapa aksinya pada korban," terang Tod Beardsley, manajer teknik divisi Rapid7 Metasploit.
Sementara
itu, peneliti senior Joshua dengan perusahaan keamanan Accuvant, Joshua
Drake mengungkapkan, komputer bisa terinfeksi tanpa sepengetahuan
pengguna, ketika mereka melakukan kunjungan pada website yang telah dikompromikan oleh hacker.
Java
adalah bahasa komputer yang memungkinkan pemrogram untuk menulis satu
set kode untuk berjalan di hampir semua jenis mesin. Hal ini banyak
digunakan di internet, sehingga pengembang website dapat membuat situs mereka untuk dapat diakses dari beberapa browser yang berjalan di platform Microsoft Windows atau Mac
Tidak ada komentar:
Posting Komentar