Menurut data terakhir lembaga riset Canalys, sampai 2011, sebanyak 47
persen dari seluruh smartphone yang beredar di Indonesia merupakan
BlackBerry.
Sebagai gambaran, di 2010, smartphone besutan RIM itu baru menguasai
34 persen pasar, dan di 2009, cuma 9 persen. Walau kini masih dominan,
posisi BlackBerry terancam digusur oleh ponsel-ponsel berbasis program
Android besutan Google.
RIM sendiri optimis, jumlah pelanggan
mereka di negeri ini akan terus meningkat. Saat ini, dari kisaran angka 5
juta pelanggan, mereka yakin akan mampu meraih 9,7 juta pelanggan di
akhir 2015 mendatang.
Kompetitor globalnya, yakni Apple iPhone
di Indonesia justru bergerak lambat. Sejak beredar resmi beberapa tahun
terakhir lewat operator Telkomsel dan XL, penggunanya baru mencapai 250
ribu pelanggan. Ini artinya, iPhone bukanlah kompetitor BlackBerry di
negeri ini.
Ternyata, selain pengguna Indonesia yang gemar
menggunakan BlackBerry, pedagang ponsel di pusat-pusat gerai seluler pun
lebih suka menjual produk besutan RIM tersebut.
“Dari sisi
margin keuntungan, menjual BlackBerry dengan menjual smartphone lain
kurang lebih sama. Tetapi pembeli BlackBerry lebih banyak dibanding
smartphone lain,” kata Leo, pemilik gerai Sky 2 di Mal Ambassador,
Jakarta. “Perbandingannya sekitar 70:30,” ucapnya.
Menurut Toto,
petugas dari gerai Putra Shop, sejak setahun terakhir, khususnya sejak
booming BlackBerry, banyak toko-toko lain yang beralih fokus ke
penjualan smartphone itu. “Dari satu unit, kami bisa meraih keuntungan
antara Rp50 ribu sampai Rp100 ribu,” ucapnya.
Pria berusia 25
tahun ini juga menyebutkan, setahun yang lalu, gerainya masih fokus
menjual ponsel Nokia. Namun semakin maraknya BlackBerry, ia pun banyak
menempel banner BlackBerry di gerainya. Per hari, ia bisa menjual antara
5 sampai 10 unit smartphone tersebut.
Hal serupa juga
diungkapkan oleh Rudi, 20 tahun, penjaga gerai T cell. Di gerainya yang
sudah lama fokus ke penjualan BlackBerry tersebut, ia bisa menjual
hingga 10 unit produk per hari. “Sekitar 70 persen pengguna smartphone
membeli BlackBerry, dibandingkan dengan Android atau iPhone yang hanya
sekitar 30 persen,” ucapnya.
“Pengguna menyukai BlackBerry karena
pilihan harganya beragam, mulai dari yang Rp1 juta. Jarang ada yang
membeli smartphone Apple karena harganya mahal,” ucap Leo. “Pengguna
lebih memilih Android, apalagi sekarang sudah semakin banyak pengguna
yang mengerti teknologi,” ucapnya.
Meski begitu, Rudi
menyebutkan, beberapa bulan terakhir, penjualan BlackBerry di gerainya
mulai mengalami penyusutan. “Mungkin karena banyak sekali pesaing,
misalnya Samsung dan smartphone Android lain,” ucapnya. “Tetapi kalau
diurutkan, penjualan smartphone masih dikuasai BlackBerry, lalu
smartphone Android, Apple, dan Nokia,” ucapnya.
Demikian pula
disampaikan Toto. “Sejak Samsung gencar merilis produk Android,
penjualan BlackBerry sedikit turun. Tetapi kalau Apple memang sejak lama
jarang peminatnya,” kata Toto. “Produknya mahal dan hanya orang-orang
tertentu saja yang suka,” sebutnya. (ren)
• VIVAnews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar