Senin, 26 April 2010

Sosialisasi : Pemanfaatan Input Output Table bagi Perencanaan Pembangunan

Dalam rangka mensosialisasi pemanfaatan dan penggunaan Tabel I-O (Input Output Table) bagi perencanaan pembangunan, BPS Provinsi Banten, dalam hal ini Bidang Neraca Wilayah, menyelenggarakan seminar sehari, yang diikuti oleh seluruh pejabat di lingkungan BPS Provinsi Banten, Kepala BPS Kabupaten/Kota, Kasi Neraca BPS Kabupaten/Kota, peserta dari instansi terkait dengan perencanaan pembangunan.

Acara yang dilakukan pada tanggal 23 April 2010, berlangsung cukup meriah. Sebagai narasumber (penyaji) adalah Supriyanto (Direktur Neraca dan Analisis) dari BPS RI, dengan moderator Ka. BPS Provinsi Banten.

Materi disajikan meliputi pentingnya penggunaan Tabel I-O bagi perencanaan pembangunan, perubahan setiap sektor akan mengakibatkan perubahan terhadap sektor yang lain. Setiap sektor akan berdampat terhadap sektor yang lain.
Dalam mengantarkan daerah menuju sistem desentralisasi dan otonomi, diperlukan suatu model perencaaan pembangunan ekonomi regional yang komprehensif dan terintegrasi. Model yang diperlukan adalah sistem yang sederhana, akurat dan upgradable, dan memiliki kemampuan utuk memprediksi variabel pada tingkat mikro, sehingga secara langsung mempegaruhi pengambilan keputusan.

Implikasi otonomi daerah meliputi kewenangan daerah dalam melaksanakan progam-program pembangunan semakin luas, prakarsa untuk membuat perencanaan pembangunan harus datang dari daerah sendiri, dan perecana di daerah diharapkan dapat menyusun rencana pembangunan yang sesuai dengan kebutuhan lokal.

Tabel Input Output adalah uraian statistik dalam bentuk matrik yang menyajikan informasi transaksi barang dan jasa serta saling keterlibatan antar suatu kegiatan ekonomi (sektor) dalam suatu wilayah pada suatu periode waktu tertentu. Dalam Model I-O dalm prespektif perencanaan ekonomi regional diantaranya :
1. Indentifikasi sektor-sektor unggulan di suatu daerah
2. Analisis mengenai proyeksi pertumbuhan ekonomi daerah
3. Analisis mengenai peningkatan pendapatan masyarakat
4. Analisis mengenai kebutuhan tenaga kerja

Pemanfaatan melalui analisis dampak (simulasi) antara lain :
1. Dampak insvestasi swasta
2. Dampak pengeluaran pemda
3. Dampak ekspor
4. Dampak atas kedatangan wisman dan wisnus
5. Konsisensi data dan informasi ekonomi antar dinas
6. Estimasi penerimaan PAD
7. Pola aglomerasi dan clustering suatu usaha
8. Pangsa pasar suatu industri
9. Rangking pengganda sektoral industri

dll Baca Selengkapnya...

Artikel Terkait



Rapat Persiapan Sensus Penduduk 2010

Dalam rangka menyiapkan pelaksanaan kegiatan Sensus Penduduk 2010, dilakukan rapat antar Kepala BPS kabupaten/Kota, Kepala BPS dan Bidang/Bagian serta PPK se BPS Provinsi Banten.

Materi yang disajikan meliputi kesiapan BPS Kabupaten/Kota menjelang SP2010, yang akan berlangsung pada taggal 1 Mei 2010, begitu juga evaluasi pelatihan petugas pencacah SP2010. Pelaksanaan SP2010 di Kabupaten Serang dipercepat pada tanggal 21 April 2010, mengingat berbarengan dengan Pemilukada Bupati dan Wakil Bupati Kab. Serang pada tanggal 9 Mei 2010. Demikian juga pelaksanaan SP2010 di Kota Cilegon, dipercepat menjadi 24 April 2010, juga berbarengan dengan pelaksanaan Pemilukada Walikota Kota Cilegon.

Acara berlangsung dari pagi sampai sore, pada tanggal 19 April 2010 di restoran ternama di Kota Cilegon. Selain membahas masalah teknis kesiapan SP2010, juga membahas administrasi (non teknis) pelaksanaan SP2010. Mengingat waktu yang begitu sempit maka pembahasan dan workshop PPK dilanjutan besok. Baca Selengkapnya...

Artikel Terkait



Selasa, 20 April 2010

Hantu Nimbrung Dalam Pelatihan SP2010

Ini merupakan cerita nyata, yang terjadi saat pelatihan petugas lapangan (PCL) Sensus Penduduk (SP) 2010 di salah satu hotel ternama di Anyer, Kabupaten Serang, Banten. Acara pada mulanya berjalan dengan tenang, dan lancer. Hujan rincik-rincik pun selalu mendampingi, disela-sela acara pelatihan. Memang tidak bias kemana-mana, mengingat begitu pada acara, semua peserta disediakan tempat untuk menginap selama 3 hari.

Di sela-sela seorang instruktur menerangkan tiba-tiba salah satu peserta pelatihan, tertunduk dan termenung. Sang instruktur pun menanyakan “ sakit apa”. Peserta tersebut hanya diam, sampil memegang-megang kepala sambil menundukan kepala. Sang Instruktur jadi bingung, maka dipanggilah panitia penyelenggara pelatihan untuk memberi pertolongan pertama. Peserta tersebutpun dibawa ke ruang panitia, sambil ditanya “ apanya yag sakit”. Namun peserta tersebut cuma tersenyum, dan tiba-tiba tertawa :’Hi..hi..hi…” dan makin keras, seperti suara kuntilanak seperti di film atau sinetron horror aja. Ternyata orang tersebut kesurupan karena kemasukan makhluk halus. Semua jadi panik dan ketakutan. Beberapa orang berusaha untuk mengobati, namun gagal maning gagal maning. Untung ada salah satu orang yang bisa menenangkannya dan keadaan menjadi normal kembali. Semua peserta kembali tenang, dan melanjutkan proses belajar mengajar seperti biasa.

Setelah selidik punya selidik ternyata hotel tersebut cukup angker, pernah dulu ada salah seorang meninggal (katanya) di hotel tersebut. Dan ternyata makhluk halus tersebut penasaran “apa sih Sensus Penduduk 2010, sampai gaungnya kemana-mana”. Kalau makhluk gaib tersebut peduli ama SP2010, kenapa kita tidak? Baca Selengkapnya...

Artikel Terkait



Seminar Sehari " Pemanfaatan Data Sensus Penduduk Untuk Perencanaan Pembangunan"

Baru-baru ini BPS Provinsi Banten menyelenggarakan Seminar Sehari yang membahas pemanfaatan data Sensus Penduduk 2010 untuk perencanaan pembangunan khususnya di wilayah Provinsi Banten. Seminar yang bertempat di Hotel Le Dian Kota Serang, dihadiri oleh berbagai pejabat instansi/SKPD di lingkungan Pemerintahan Provinsi Banten.

Acara yang diadakan tanggal 14 April 2010, berlangsung selama sehari dimulai pukul 9.00 -13.00 WIB, dan dibuka secara resmi oleh Wakil Gubernur Banten. Sebagai nara sumber adalah Bapak Wendy, dari Direktorat Kependudukan, BPS RI. Narasumber kedua, Bapak Revly dari Sekretariat Bappeda Provinsi Banten, dan yang ketiga Bapak Bambang Luarso, dari Kabid Sosial BPS Banten, dengan moderator Bapak Boyke dari Untirta Serang.

Dalam sambutannya, Wakil Gubernur Banten menekankan dukungan dari segenap instansi pemerintah dalam menyukseskan Sensus Penduduk 2010, bagi pemerintah Provinsi banten, maupun Kabupaten/Kota. Begitu pentingnya data Sensus Penduduk, sehingga bila sudah tahu betul jumlah dan karakteristik penduduk maka dengan mudah untuk merencanakan pembangunan, termasuk mengentaskan kemiskinan, pembrantasan buta huruf, pelayanan kesehatan, dan program-program lain. Kewajiban masyarakat adalah menjawab dengan benar, karena bila jawaban (input)nya salah maka hasil (output) nyapun akan salah dan tidak akurat, demikianpun sebaliknya. Beliau berharap, BPS dapat memanfaatkan waktu dan tenaga yang ada sehingga mampu melaksanakan Sensus Penduduk 2010 dengan sebaik-baiknya.Dalam penyajiannya, berjudul : "peran BPS dalam penyediaan data statistik untuk perencanaan pembangunan", Dr. Wendy mengungkapkan perlunya standardisasi penyelenggaraan sensus dan survei, sehingga BPS membangun Sistem Statistik Nasional (SSN), yang tertuang dalam UU Statistik No. 16 Tahun 1997. Kebutuhan akan data statistik terbagi atas statistik dasar (penyelenggara BPS), statistik sektoral (penyelenggara BPS/ instansi pemerintah) dan statistik khusus (penyelenggara swasta/ lembaga masyarakat/ umum untuk kebutuhan internal). Perencanaan yang baik memerlukan data statistik yang terpercaya sehingga tingkat pencapaian program dapat di monitor dan dievaluasi.

Revri A, dalam penyajian yang berjudul : "Peran Data Statistik Dalam perencanaan Pembangunan Daerah", menyebutkan empat agenda dalam perencanaan pembangunan daerah, diantaranya agenda pemerintahan, agenda pengembangan SDM, agenda pengembangan wilayah. Sehingga dibutuhkan data-data statistik, seperti IPM, ICOR dan sebagainya.

Dalam pembicaraan terakhir, Bambang Luaarso menekankan bahwa dalam Sensus Penduduk 2010, penduduk hanya dicacah satu kali, dan sistem pencacatannya : door to door. Pelaksanaan Sensus Penduduk secara serentak dilaksanakan pada tanggal 1 -31 Mei 2010 kecuali Kabupaten Serang dimulai tanggal 20 Mei 2010 dan Kota Cilegon, tanggal 24 Mei 2010, karena berbarengan dengan pelaksanaan Pemilukada di daerah. Baca Selengkapnya...

Artikel Terkait



Selasa, 13 April 2010

Ada Hantu Ikut Pelatihan Petugas SP2010

Setelah melakukan pelatihan Instruktur Daerah (Inda), maka yang dinyatakan lulus direkomendasikan mengajar petugas lapangan (PCL) atau pencacah dalam Sensus Penduduk 2010, yang berada di masing-masing kecamatan di seluruh provinsi Banten.

Tidak ketinggalan beberapa staf BPS Provinsi maupun staf BPS Kabupaten/Kota akan sibuk pada tanggal 1-20 April 2010, dengan mengajar antara 1-2 pusat pelatihan di kecamatan, maupun tersentral di hotel-hotel kabupaten/kota.

Salah satu staf BPS Kabupaten Tangerang (sebut saja : Henny ) ikut andil dalam pelaksanaan SP2010, dengan mengajar di salah satu center, yang berlokasi di salah satu SMA ternama di Kabupaten Tangerang. Awal nya memang berjalan normal-normal saja.

Seperti biasa, para peserta melakukan pendaftaran di panitia penyelenggara pelatihan. Henny mendapat kelas urutan terakhir, ruangannya agak gelap dibandingkan dengan kelas lainnya, karena sinar matahari terhalang oleh pohon beringin, dan ruangan cukup mepet dengan kamar mandi (tolet). Seperti biasa pada awal mengajar, Henny selalu mengabsen satu persatu peserta pelatihan, selain berkenalan untuk menambah keakraban dalam kelas juga mengecek peserta yang belum hadir.

Satu persatu peserta diabsen, dan semua mengacungkan tangan, pertanda peserta sudah lengkap. Rasa penasaran pun timbul, ada satu tempat duduk berisi satu orang, harusnya peserta GENAP bukan GANJIL karena berjumlah 24 orang, seperti yang tertera dalam daftar absen. Dengan perlahan-lahan dan cermat, Henny menghitung satu persatu peserta pelatihan, dan ternyata betul berjumlah 25 orang. Siapa yang satu orang ya? Karena materi sudah berjalan, maka niat untuk mengabsen kembali pun tertunda, "pasti ada panitia yang diikut nimbrung di kelas" pikirnya.

Hari kedua mengajar, Henny sempat nanya pada salah satu orang yang duduk satu bangku sendirian, "bapak udah absen? " karena dari tadi bapak yang masih kelihatan muda tersebut selalu nunduk terus saat instruktur mengajar dan pendiam. Dijawab orang tersebut "sudah...". Walaupun sering nunduk dan pendiam, bapak atau anak muda tersebut selalu rajin menulis dan baca buku pedoman seolah selalu mengikuti apa yang diajarkan oleh instruktur.

Rasa penasaran timbul kembali, bangku paling depan yang diisi oleh anak muda tersebut kosong, padahal waktu untuk istirahat siang (makan + sholat) telah usai. Padahal anak muda tersebut paling rajin menduduki bangku selalu paling awal, bahkan saat nya break pun dia tidak beranjak dari tempat duduknya, hanya mengambil snack dan duduk kembali. Dia juga tidak mau membaur dengan peserta lain, yang saling ngobrol saat istrirahat ataupun break.

Saat latihan wawancara antar peserta dimulai, dimana dua orang di depan di suruh wawancara dengan teman sebelahnya. Salah satu peserta mengatakan bahwa "dari kemarin kami hanya berdua yang paling depan". Nah teman yang satu lagi kemana? Akhirnya Henny bertanya kepada para peserta : "bapak2 dan ibu2 tau ngga bapak yang tadi duduk disini?" Betapa kagetnya Henny ketika peserta menjawab : "dari kemarin bangku tersebut kosong, kok bu, memang kenapa?" tanya kembali peserta yang penasaran. Henny pun menceriakan kejadian yang dialami bahwa kemarin dan hari kedua sebelum istrirahat siang, dia melihat peserta dengan muka yang agak pucat, dan selalu menunduk dan meenyembunyikan mukanya ketika ditanya. Henny baru "ngeh" ketika akan dilakukan latihan wawancara antar peserta pelatihan, yang tiba-tiba menghilang.

Setelah dikonfirmasi kepada penjaga sekolah, ternyata benar sekolah tersebut ternyata ANGKER. Dulu ada anak alumni SMA tesebut, yang tinggal tidak jauh dari sekolah meninggal akibat kecelakaan sepeda motor. Dan arwahnya selalu meperlihatkan baik kepada anak sekolah maupun guru sekolah saat kegiatan belajar mengajar. Ketika ditanya " sekarang ada dimana ", dijawab sama orang yang biasa tau " sekarang udah pindah di ruang komputer". Hihih.... serem.... Rasa penasaraan adanya makhluk haluspun terungkap, setelah hasil jepretan foto di kelas tersebut membuktikan bahwa bangku paling depan terlihat kosong. Dan orang yang dimaksud tidak terlihat dalam foto tersebut, padahal si juru foto yakin kalau dia memprotret dari arah depan agar semua peserta kelihatan.

Jadi selama satu setelah hari,ada hantu ikut pelatihan petugas lapangan Sensus Penduduk 2010. Kampanye SP2010 memang sangat gencar sampai-sampai alam gaib pun dengar. Tapi jangan sampai ada hantu yang ikut mencacah ya.......... Baca Selengkapnya...

Artikel Terkait